Novena Kanak-Kanak Yesus

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat Mari kita bersama mendoakan Novena Kanak Kanak Yesus dalam menyambut kelahir...

Selasa, 12 April 2016

Sharing: Bersama Tuhan, semua pasti indah pada waktuNya.

“Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong” (Mazmur 34:16)
Semua manusia pasti mempunyai momen-momen yang bahagia dalam hidupnya dan juga momen-momen yang susah. Ada masa-masa bersukacita, ada juga masa-masa untuk menangis. Semua orang tidak lepas dari masalah dan semua orang juga bisa menjadi sukses & bahagia.
Ada yang beranggapan bahwa hidupnya tidak akan keluar dari kesusahan, karena sudah bertahun-tahun tidak pernah mengalami perubahan. Sebagian dari mereka bahkan sudah tidak mau berharap lagi dan tidak lagi bermimpi akan menjadi orang yang sukses dan bahagia.
Ada yang menganggap bahwa orang yang kaya dan berkelimpahan pasti selalu dalam keadaan bahagia dan tidak pernah mengalami kesusahan. Padahal kekayaan belum tentu identik dengan kebahagiaan. Dan mereka juga pasti mempunyai masalahnya masing-masing. Dan sering kita jumpai, justru kekayaan membawa mereka pada penderitaan batin atas ketidak-bahagiaan.
Semua orang, dalam keadaan apapun status sosial dan latar belakangnya, memiliki masalah mereka masing-masing. Tidak terkecuali bagi semua orang yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat hidupnya. Kitapun sering mendengar, bahwa orang benarpun terkadang harus menderita.
Hidup kita tidak akan pernah lepas dari masalah dan penderitaan, karena selama kita hidup, kita akan melalui semuanya itu. Bahkan Yesuspun harus menderita dalam perjalanan salibNya dan di atas kayu salib di akhir hidupNya di muka bumi ini. Tetapi kita dapat melihat kemenangan yang diraih oleh Tuhan Yesus setelah menjalani penderitaan tersebut.
Lalu apakah kita dapat tetap bertahan ketika kita mengalami masa-masa susah tersebut? Apakah kita dapat terus berpegang teguh pada pengharapan kita kepada Yesus Kristus?
Tidak sedikit orang yang tidak sanggup bertahan dalam penderitaan yang mereka alami. Pada awalnya mereka memang tetap taat dan setia beribadah. Mereka selalu berdoa meminta jawaban kepada Tuhan. Tetapi karena jawaban tidak kunjung datang, apalagi setelah melalui masa bertahun-tahun, bahkan belasan tahun, merekapun menyerah. Mereka beranggapan bahwa Tuhan tidak akan menjawab doa mereka. Mereka berpikir bahwa Tuhan telah menutup mataNya bagi mereka. Bahkan mereka beranggapan bahwa Tuhan tidak pernah mendengar setiap doa-doa mereka.
Apakah benar Tuhan menutup mataNya bagi setiap penderitaan yang umatNya alami?

Apakah Tuhan tidak mau memberikan jawaban atas masalah dan penderitaan yang kita alami?

Kalau memang Tuhan tidak menutup mataNya, mengapa masalah tidak kunjung selesai juga?

Mengapa penderitaan yang dialami tidak pernah berhenti?

Marilah kita belajar dan menerima peneguhan kembali dari:
1. Ayub
Ayub mengalami penderitaan yang sangat berat. Anak-anaknya mati dan istrinya meninggalkan dia. Semua hartanya habis dan tubuhnya mengalami sakit yang sangat parah.
Penderitaan yang dialaminya bukan penderitaan biasa, bukan hal yang mudah untuk kehilangan keluarga dan seluruh hartanya. Tetapi Ayub tetap mengarahkan matanya kepada Tuhan.
“Katanya: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” ” Ayub 1:21
Ayub menyadari bahwa semua yang dia miliki adalah dari Tuhan. Dan jika Tuhan sanggup memberi, Dia juga bisa mengambilnya kembali. Tidak hanya itu, Ayub sadar bahwa Tuhan juga sanggup mengembalikan semuanya.
“Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.” Ayub 42:10
Apakah Tuhan menutup mataNya? Kita dapat melihat sendiri bahwa Tuhan justru melepaskan Ayub dari penderitaannya. Tidak hanya itu, Tuhan bahkan mengembalikan semua miliknya sebanyak DUA kali lipat.
Tuhan tidak menutup mataNya. Dia bahkan senantiasa menyertai Ayub. Dan melalui penderitaan yang dilalui, Ayub mengenal Tuhannya lebih dekat lagi = "Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau,  tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. (Ayub 42:5)

Ayub bukan saja menerima pemulihan jasmani, namun yang terlebih indah, Ayub menerima pemulihan rohani yang membawa jiwanya pada keselamatan.
2. Ruth
Ruth menikah dengan anak dari Naomi. Saat itu Naomi telah ditinggal mati oleh suaminya. Sepuluh tahun kemudian, suami Ruth juga meninggal dunia.
Naomi meminta Ruth untuk meninggalkan dirinya, tetapi Ruth tetap setia dan tidak mau meninggalkan Naomi. Ruth tetap mengikuti Naomi, walaupun Naomi sudah tidak memiliki apa-apa lagi.
“Tetapi kata Ruth: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!” (Ruth 1:16-17)
Ruth harus bekerja di ladang untuk memungut sisa bulir-bulir jelai gandum yang terjatuh. Dia melakukannya dengan setia, hingga akhirnya Ruth mendapat belas kasihan dari sang empunya ladang yaitu Boas. Dan pada akhirnya Boas menikahi Ruth dan mereka mendapat anugerah seorang anak yang diberi nama Obed. Obed inilah ayah dari Isai, ayahnya Daud. Ruth hidup bahagia dan berkelimpahan dalam hal.
Bukan hal yang mudah bagi Ruth untuk menjalani penderitaan dalam hidupnya. Tetapi dia tetap menjalaninya dengan iklas, taat dan setia. Dan kita melihat bahwa Tuhan tidak menutup mata atas dirinya. Tuhan tidak membiarkan Ruth hidup kesepian. Tuhan tidak membiarkan Ruth memungut bulir seumur hidupnya. Tuhan mengangkat kehidupan Ruth dan memberkati rumah tangganya. Tuhan bahkan menjadikan Ruth sebagai nenek moyang atas Raja Daud.
“Sebab itu perempuan-perempuan berkata kepada Naomi: “Terpujilah TUHAN, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel."
Dan dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab menantumu yang mengasihi engkau telah melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki.” (Ruth 4:14-15)
Dan masih banyak tokoh-tokoh di dalam Alkitab yang juga mengalami penderitaan dalam hidup mereka, seperti Abraham, Yakub, Yusuf, Daniel, Raja Daud dan Rasul Paulus.

Orang-orang pilihan Allah tersebut (seperti juga Allah menjadikan kita orang pilihanNya), tidak terlepas dari penderitaan. Namun selama mengalami penderitaan tersebut, mereka tidak pernah terlepas dari Allah, tidak mau menyerah, terus berharap, dan terus berserah untuk menimba kekuatan dan kasihNya kepada Allah, juga tetap melakukan bagian mereka yang mereka mampu (dengan taat beribadah, berdoa dan berbuat baik), dan mempercayakan selebihnya kepada Allah.

Mereka semua melihat bahwa Tuhan tidak pernah sekalipun menutup mataNya. Tuhan selalu menyertai mereka dalam setiap detik penderitaan yang mereka alami, memberikan kekuatan atas hidup mereka, menuntun langkah hidup mereka dan membawa mereka kepada kemenangan demi kemenangan, hingga hidup dengan berkat berkelimpahan, sampai akhirnya mereka menjadi berkat bagi banyak orang.
Kita tidak perlu ragu kepada Tuhan kita. Selama kita berjalan dalam kebenaran FirmanNya, kita melakukan perintah-perintahNya dengan taat dan setia, berjalan bersama Tuhan dari sehari ke sehari, melakukan bagian kita dengan taat dan tulus; maka Dia tidak akan pernah mengalihkan perhatianNya dari hidup kita. Dia akan memberikan jalan keluar atas segala masalah dan persoalan yang kita hadapi, memulihkan dan memberkati kita berlimpah limpah. Haleluya!

"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan     bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil   sesuai dengan rencana  Allah.  Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula  mereka juga ditentukan-Nya  dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya,  supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.  Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula , mereka itu juga dipanggil-Nya.  Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya.   Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya." (Roma 8:28-31)
“Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.” Amsal 15:3
“Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya.” Amsal 5:21
“Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia.” (2 Tawarikh 16:9a)
“Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat.” (1 Petrus 3:12)

Sharing: "Teruslah Berharap, Sedikit Waktu Lagi"

Sharing "Teruslah Berharap, Sedikit Waktu Lagi" 
(6 Hal Penguat Ketika Menanti Janji Tuhan Digenapi) 
Shalom :-) 
Saya percaya bukan kebetulan bila saya dapat berbagi pesan ini dengan Anda saat ini, semua hanya karena kasih karunia Tuhan semata. Bapa di Surga adalah Allah yang begitu mengasihi kita semua, Ia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia. 
Mungkin saat ini kita sedang menanti jawaban Doa, menunggu mujizat dari Tuhan atas rumah tangga, kesehatan, keuangan atau problema lainnya yang sedang kita hadapi. Adakalanya kita merasa lelah dan tidak memiliki cukup kekuatan untuk terus berharap pada Tuhan, meskipun kita telah menerima Janji-Janji pemulihan dari-Nya. 
Namun saya rindu untuk mengatakan kepada Anda, "Teruslah Berharap, Sedikit Waktu Lagi." Firman Tuhan selalu Ya dan Amin, "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!" (Yeremia 17:7). Pengharapan kepada Tuhan tidak akan pernah mengecewakan. 
Saat ini saya pun masih menanti penggenapan Janji Tuhan dalam hidup saya, tahun demi tahun sudah dilewati, namun saya percaya bahwa waktu Tuhanlah yang terbaik, Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya (Pengkhotbah 3 : 11). 
Dalam melewati pergumulan ini, Tuhan mengajarkan saya selangkah demi selangkah, setiap hari, seperti Bapa mengajarkan anaknya, dan saya rindu membaginya dengan Anda. Saya berharap hal ini dapat menguatkan hati dan pengharapan kita semua, sampai saat-Nya, Anda dan saya memenangkan dan menikmati Janji-Janji yang telah Tuhan berikan dalam hidup kita. 
Dalam masa penantian, berikut adalah 6 hal yang Tuhan rindu untuk kita lakukan :
1. Kasihi dan Taatilah Tuhan setiap hari dan Dia akan menyingkapkan masa depan Anda
Bangunlah hubungan dengan Tuhan setiap hari, melalui doa pribadi, baca Alkitab, pujian penyembahan, persekutuan bersama orang percaya lainnya, pelayanan, sehingga setiap hari kita akan semakin mengenal Tuhan. 
Lewat pengalaman-pengalaman kita bersama Tuhan, kita akan semakin mengasihi Tuhan. Taatilah setiap hari apa yang Firman Tuhan katakan untuk Anda. Lakukan saja dari sehari ke sehari berikutnya. Maka, Tuhan akan menyingkapkan masa depan Anda. 
Pengkhotbah 2:26, "Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah."
2. Perkatakan Firman Tuhan, Imani dan Jadilah Kuat
Setelah Anda mengetahui Firman dan Janji-Janji Tuhan di Alkitab yang Anda baca, perkatakanlah, karena Firman Tuhan adalah kekuatan yang dahsyat. Ada kuasa dalam setiap firman Tuhan, terlebih saat kita memperkatannya.
Saya percaya penuh bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang Setia, dan Rancangan-Nya tidak ada yang gagal dalam hidupku. Saya percaya bahwa Ia adalah Tuhan yang berdaulat penuh atas hidupku. Saya adalah milik kepunyaan Tuhan sendiri. Setiap detik, setiap hari, Tuhan menyertai dan memimpin hidupku, sehingga tidak ada satupun hal baik yang bisa direbut si jahat dari hidupku. 
Masa depanku adalah masa depan yang penuh pengharapan, saya akan berjalan makin lama makin kuat dalam Tuhan. Lewat apa yang saya alami, saya akan menjadi berkat. Saya akan hidup dalam kemenangan demi kemenangan setiap hari. 
Aku perintahkan kepada pintu-pintu masalah yang membuatku takut kuatir, Terbukalah! Ada jalan keluar bagi masalahku, Tuhan membuat semuanya menjadi baik. (Markus 7:34,37 "Efata!", artinya: Terbukalah!" Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik")
Tahun ini adalah Tahun Pemulihan Seutuhnya. Saya akan dibawa Tuhan naik ke level selanjutnya. Saya akan menang dalam setiap proses yang Tuhan izinkan terjadi, untuk mendewasakan dan menjadikan saya serupa dengan Gambaran yang Tuhan inginkan ada dalam saya. 
Yakobus 1:2-4, "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun."
3. Jangan takut, percaya saja! (Ketidakpercayaan dan keraguan kepada Tuhan membuat mujizat tidak bisa terjadi)
Ada saatnya menghadapi fakta atau vonis dokter yang mengejutkan membuat kita takut, kuatir dan patah semangat. Kita beragumen dengan Tuhan mengapa hal ini bisa terjadi pada saya, apa yang harus saya lakukan, dan sebagainya. Namun apa jawab Tuhan?
"Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" (Markus 5:36)
Markus 6:5-6a, "Ia tidak dapat mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka."
Mujizat terjadi kalau kita percaya penuh kepada Tuhan, bahwa Ia adalah Tuhan yang sanggup membuat mujizat atas pergumulan kita.
Trust (Percaya penuh) --> Faith (Iman) --> Menghasilkan Miracle (Mujizat)
Yakobus 1:6-7, "Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan."
4. Belajar dari Perbuatan Tuhan kepada kita di waktu yang lalu
Ingatlah kembali kebaikan-kebaikan Tuhan yang telah kita alami, bagaimana Ia selalu memelihara hidup kita, menghindari dari mara bahaya, menghibur dengan Firman-Nya disaat kita sedih, memberikan jalan keluar saat kita merasa sudah buntu, memberikan apa yang menjadi isi hati kita, Ia Tuhan yang setia, tidak pernah meninggalkan, Ia Tuhan Penyembuh, Ia pembuat Mujizat berkali-kali.
Suatu ketika, murid-murid Tuhan Yesus mengalami pergumulan,
Markus 8:14, 17-21, "Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu. ... Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu? Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi, pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Dua belas bakul. "Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Tujuh bakul." Lalu kata-Nya kepada mereka: "Masihkah kamu belum mengerti?"
Tuhan ingin kita mengerti, bahwa Ia adalah Tuhan yang sama, dulu sekarang sampai selamanya. Ialah Tuhan pembuat mujizat. 
5. Jangan cepat-cepat bertindak, apa-apa Doa dulu tanya Tuhan & minta Hikmat Tuhan setiap hari
Cobalah kalau menghadapi masalah, jangan langsung cepat-cepat bertindak. Doa dulu ! "Tapi Doa saya ga denger Tuhan jawab apa?" Ya ga apa-apa, tetap Doa. Dengar atau ga dengar suara Tuhan itu Anugerah. (Pdt. Aruna Wirjolukito)
Kalau kita merasa punya uang, sehingga dalam mengambil keputusan kita tidak benar-benar bertanya lebih dulu kepada Tuhan, kita akan salah langkah dan tidak mendapat yang terbaik, bahkan mungkin terjerumus.
Kalau kamu apa-apa bisa, mau beli apa bisa, maka paruhmu bisa dicopot sama Tuhan. Makanya banyak orang kaya yang mengalami masalah dimana uangnya tidak mampu menyelesaikan itu. (Pdt. Aruna Wirjolukito). 
Bagian kita adalah berdoa, bertanya kepada Tuhan dan memohon hikmat, tuntunan penyertaan-Nya, agar kehendak dan cara Tuhanlah yang terjadi. Tuhan mau kita berharap hanya kepada kekuatan-Nya, rencanaNya, caraNya dan kehendakNya. Bukan apa yang kita pikir baik, tapi betul-betul apa yang terbaik di mata Tuhan. Kita bahkan tidak bisa mengetahui hal apa yang akan terjadi 1 menit mendatang. Bawalah semuanya ke dalam Doa, maka kita akan menerima yang terbaik dari Tuhan.
Mazmur 66:20, "Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku."
Yakobus 1:5, "Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit --, maka hal itu akan diberikan kepadanya."
(Daniel 2:20-23), "Berkatalah Daniel: "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan! Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian; Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya. Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu"
6. Pergi dan menghasilkan buah yang tetap, hai Ciptaan yang baru
Sambil menanti Tuhan menggenapi janji-janjiNya, menjawab Doa Anda, Ia tidak ingin Anda hanya berpangku tangan. Tuhan mau kita bertumbuh, dengan pergi bertindak melakukan sesuatu dan berbuah dengan tetap.
Yohanes 15:16, "Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu."
Supaya apa yang kita minta kepada Tuhan diberikan, kita harus pergi dan menghasilkan buah. Pergi berbicara tentang menginjil, menceritakan kebaikan Tuhan kepada orang lain, hidup menjadi berkat, berdoa bagi orang lain yang belum diselamatkan, melakukan perbuatan2 kasih kpd sesama, melayani Tuhan. Menghasilkan buah berbicara tentang buah roh (karakter kita, Galatia 5:22-23, "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri"), buah jiwa, buah pelayanan (orang-orang yang dibawa mengenal Tuhan).
Tuhan ingin buah yang tetap, berbicara terus menerus, bukan sebentar rajin, sebentar hilang (mood-mood an dalam melayani Tuhan & sesama). 
Bila kita merasa tidak layak untuk melayani Tuhan, ingatlah ketika kita telah sungguh-sungguh bertobat dan meminta pengampunan-Nya, Firman Tuhan dalam 1 Yohanes 1:9 berkata, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
Saat kita sudah diberi kepercayaan untuk melayani Tuhan dan kita menanggapi kepercayaan ini dengan melakukannya dengan sukacita, maka disitulah saat kita ‘naik level’, menjadi alat Tuhan dan bejanaNya yang terbuka, untuk Tuhan curahkan segala rahmat dan berkat, juga jawaban yang kita nantikan.
Melayani dengan apa yang kita punya sekarang, dan dengan hati yang penuh kasih dan ketulusan, itu sudah lebih dari cukup. Perbuatan kasih yg dikehendaki Tuhan, ada 3 hal:
1. Melayani dengan memberi untuk menolong sesama.
2. Jika kita belum dimampukan untuk melakukan no 1, maka lakukanlah: melayani sesama dengan perkataan dan sikap baik kita, yang akan membawa sukacita, damai dan penghiburan bagi mereka yg membutuhkan.
3. Jika kita belum dimampukan untuk melakukan no 1 dan 2, maka: melayani sesama melalui doa-doa tulus kita bagi kebaikan orang lain. Karna doa adalah pelayanan tersembunyi, dimana Tuhan hadir disitu, sehingga doa kita bisa menjangkau tempatNya (surga) yang akan memberikan pertolongan bagi orang-orang yang kita doakan.
Saat kita melayani sesama dengan perkataan dan perbuatan baik kita, maka di saat itulah Tuhan melayani & memelihara kita dengan lebih. Saat kita berdoa bagi kebaikan sesama, maka saat itulah Roh Kudus berdoa bagi kita, dan Tuhan bekerja sepenuhnya untuk menjawab segala doa-doa kita. Saat kita memberi kebaikan pada sesama dan untuk kemuliaan Tuhan, maka di saat itulah kita menerima lebih banyak lagi kebaikan dan keindahan dari Tuhan.
Beranikan dan tempalah diri kita untuk taat menjadi penyalur berkat dan kasih Tuhan bagi sesama, yang melalui kita, maka orang-orang akan menerima kebaikan dan perubahan hidup, bahkan pertolongan; maka disitulah kita yang telah menjadi alat dan bejanaNya, akan semakin dilimpahkan berkat lagi yang dari surga, shg hidup kita berkelimpahan, dan akhirnya tiba pada waktu indahNya yang akan mengubah hidup kita menjadi begitu indah dan luar biasa, bagi Tuhan dan sesama.
2 Korintus 5:17, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."
============================
Sahabat,
Apakah kita sedang dalam pergumulan dan penantian akan jawaban dan pertolongan Tuhan? Apakah kita sedang memanggung sakit penyakit, sedang dalam permasalahan keluarga yang berat, sedang dalam masalah ekonomi? sedang menanti terobosan untuk karir dan financial freedom dan time freedom? sedang menanti jodoh atau anak? sedang membutuhkan pekerjaan atau rejeki?
Tetaplah kuat, bersabar dan percaya dan raih janji Tuhan dalam hidup kita. Selama kita melakukan bagian kita dengan baik (didukung dengan melakukan ke-6 hal diatas ini), maka Tuhan bekerja selebihnya bagi kita, untuk menghantar segala jawaban dan pertolongan dan mengindahkan kita tepat pada waktuNya.
Allah meninggikan, namun ini adalah hasil dari kerendahan hati. Tangisan diikuti oleh sukacita. Kesakitan diikuti oleh kesembuhan. Allah tidak akan menahan apa pun yang Dia anggap baik untuk kita (Mazmur 84:12). Jangan khawatir; jangan coba melakukannya sendiri. Diamlah dan ketahuilah bahwa Dialah Allah (Mazmur 46:10). Katakan kepada-Nya, “Tuhan, segala sesuatu adalah milik-Mu. Engkau mengetahui semuanya. Jadilah kepadaku sesuai kehendak-Mu” dan Dia akan memberikan yang terbaik dalam hidup kita; Dia memberikan apa yang menurut DIA adalah yang terbaik untuk kita.
Janji Tuhan seperti matahari, tidak pernah terlalu cepat, namun tidak pernah terlambat, dan pasti akan datang tepat pada waktuNya.
Tuhan Yesus Memberkati. 
Persembahkan diri kita kepada Tuhan melalui lagu ini: 
Ini Aku, S'mua Milikku, Ku Serahkan Pada Mu Tuhan
Penyesalan dan Kebanggaan, Suka dan Duka S'mua Kuserahkan
Yang T'lah Lalu, Yang Kan Datang, Hasrat dan Harapan yang Terbayang
Masa Depan dan Rencanaku, S'mua Kuserahkan Dalam TanganMu
Kupersembahkan Hidupku KepadaMu Tuhan, Tuk KemuliaanMu
Kuberikan Hidup Ini S'bagai Persembahan Yang Berkenan PadaMu
Kuberikan Hidupku, KepadaMu Tuhanku....