Novena Kanak-Kanak Yesus

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat Mari kita bersama mendoakan Novena Kanak Kanak Yesus dalam menyambut kelahir...

Jumat, 23 Agustus 2013

Hidup adalah persiapan untuk kekekalan.



HIDUP DI DUNIA HANYALAH PERSIAPAN UNTUK KEKEKALAN

Sebuah kisah tentang seseorang (A) ber-dialog dengan sahabatnya (B):

(A bertanya kepada B): ”Mengapa kau hanya habiskan waktumu untk duniawimu, tak pernah kau sempatkan waktu untuk Allahmu & sesamamu? Waktu, tenaga & rejekimu hanya kau habiskan untuk kepentingan dirimu saja? Hidupmu slalu kau serahkan kepada dosa demi mendapatkan sgala yg kau inginkan? Kau tau itu salah namun tetap kau lakukan demi kepuasan egomu, demi terlihat hebat, demi materi, dan demi memuaskan gaya hidupmu yang semu & akan musnah itu? Mengapa?”

(B): Karna hidup hanya sebentar dan aku ingin mendapatkan sgala kenikmatan duniawi & materi yang memuaskanku, selagi aku masih hidup. Tentang waktu untk Tuhan, maaf, aku masih terlalu sibuk.

(A): Apakah kau tau darimana kau mendapatkan semua kelimpahanmu? Kau gunakan untuk apa semua kelimpahanmu itu? Apakah kamu sudah memulai berbuat sesuatu yang baik buat sesamamu, selain untuk dirimu sendiri?

(B): Aku mendapatkan dari usahaku sendiri dan kugunakan untuk urusan dan kepuasanku sendiri. Mengenai berbuat untuk sesama, maaf aku masih membutuhkan semua yang aku punya untuk keperluanku sendiri.

(A): "Brapa umurmu sekarang?
(B): 40 tahun

(A): Jika ditambah 100 tahun, menjadi berapa umurmu?
(B): menjadi 140 tahun.

(A): Lalu dimana kamu akan tinggal pada saat umurmu 140 tahun nanti, dan dimana kamu seterusnya?

(B): Aku tidak tau. Apakah kau tau? Dimana?

(A): Dimana & kemana tujuanmu adalah tergantung pilihan hidup & apa yang kau lakukan skarang ini. Karna hidup saat ini hanya sbuah persiapan pada kekekalan. Kekekalan adalah kehidupan dalam keabadian yang lama dan tak berbatas. Apapun yang kau lakukan di hidupmu saat ini, adalah per-tanggung jawabanmu nanti yg akan menghantarmu pada tujuanmu.

Manusia adalah tubuh dan roh. Tubuhmu hanya punya tempat saat kau masih hidup di dunia, yang kau bilang 'hidup hanya sebentar' ini.

Namun roh-mu akn tetap hidup di dunia ini & di dunia 'nanti', karna roh adalah abadi. Sehingga kau harus menyiapkan tempat tinggal untuk rohmu stelah dari dunia ini.

(B): Apa pilihan tempatnya?

(A): Hanya ada 2 pilihan. Yang pertama adl Surga, tempat dimana ada langit baru dan bumi baru. Tempat indah dan mulia dimana Allah Bapa dan PutraNya tinggal, yg KeDuaNya akan memeliharamu jika kau kesana, dalam kehidupan damai sejahtera yang kekal.

Dan tempat yg satunya: tempat dimana hanya ada ratap tangis dan gertak gigi karna derita yg tak berkesudahan. Dan tiada satupun yang bisa menolong apalagi memeliharamu lagi. Hanya ada cemoohan & sorak sorai iblis karna tlah berhasil menjeratmu dalam perangkapnya. Dan disana adalah api ke-abadian, bukan hanya panas, namun selama2nya.

Ingatlah, rohmu itu hidup, dan akan merasakan apa yang dihadapinya nanti, seperti yang dirasakannya saat ini.

(B): Apa yang harus aku lakukan? 

(A): Kau tau ada 2 pilihan dan kau tau jelas apa pilihan-pilihan tersebut.

Hanya dirimu sendirilah yang memilih, dan biarlah kuingatkan agar kau memilih jalan Allah, dengan hidup benar dan berkenan kepadaNya, agar kau hidup damai sejahtera & bahagia di bumi dengan sgala kelimpahanNya; yang nantinya menghantarmu untk beroleh kehidupan kekal di surga.

Hanya kau sendiri yang bisa melakukannya. Itu adalah urusan 2 hati antara kau dan Tuhanmu. Lakukanlah selagi ada kesempatan karna kau tidak tau batas waktumu di dunia. Berhentilah dari hidup berdosa & egoicentris yang menjadikanmu sia sia dan membawamu pada maut.

Kembalilah & bertobatlah, hiduplah dijalanNya, hiduplah untuk kemuliaan Allah, dengan hidup benar dihadapanNya & menyenangkan Allah dan sesamamu, krn hanya saat inilah, saat kau masih diberi hidup, sbagai kesempatanmu; sebelum kita harus menghabiskan waktu kita dalam kekekalan.

"Siapa bertelinga, hendaknya ia mendengar!" (Matius 13:37-43)

---------------------

“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun tubuh jasmani kami semakin merosot, namun jiwa rohaniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” (2 Kor 4:16-18)

Hidup manusia adalah tubuh dan roh.

Tubuh adalah sesuatu yang kelihatan yang merupakan tempat roh manusia tinggal dan bersemayam.

Roh adalah sesuatu yang tidak kelihatan namun yang menghidupkan sebuah tubuh. Tubuh tanpa roh adalah mati. Namun roh walaupun tanpa tubuh, akan tetap hidup. Tubuh adalah yang kelihatan namun hanya sementara, dan roh adalah yang hidup tapi tidak kelihatan namun abadi / kekal.

Manusia menjalani hidup di dunia, adalah dia yang dalam persatuan tubuh dengan rohnya. Tubuh hanyalah sarana yang bergerak dan hidup atas tuntunan rohnya. Seperti sebuah kapal laut, tubuh manusia adalah bentukan kapalnya dan nahkoda adalah roh yang membuat kapal dapat bergerak, berjalan dan mengarah pada tujuan.

Namun tubuh manusia, memiliki batas umur yang terbatas yang tidak bisa dihindari atau diingkari. Umur rata rata manusia menurut Alkitab adalah 70 – 80 tahun. Setelah itu manusia akan tutup usia, dimana tubuh akan musnah, namun roh akan tetap hidup dan melanjutkan hidupnya dalam ’alam’ roh yang berupa kekekalan / keabadian. Keabadian pada hakekatnya adalah kehidupan yang sesungguhnya. Yang merupakan kehidupan yang abadi dan tanpa batas umur lagi.

Seperti pada kisah diatas (hidup adalah pilihan), maka setiap manusia yang saat hidupnya di dunia memiliki roh, haruslah menerima kenyataan bahwa suatu saat rohnya harus lepas dari tubuhnya. Dan Allah telah memberikan pengetahuan yang jelas dan tegas akan pilihan kemana perjalanan roh manusia menuju, dan pilihan tersebut harus dipilih sejak sekarang, karna hanya pada saat manusia masih hidup, pilihan tersebut dapat ia pilih & persiapkan (dan apa yang dipilih oleh manusia adalah murni pilihannya sesuai kehendak bebasnya, karna Allah tidak pernah memaksakan kehendakNya).

Kehidupan di bumi hanyalah gladi-bersih dari kehidupan yang sesungguhnya. Dibandingkan dengan waktu yang kita habiskan di dunia, kita akan menghabiskan jauh lebih banyak waktu sesudah kematian, yaitu di dalam kekekalan. Bumi adalah tempat persiapan, sekolah, uji coba bagi kehidupan kita di kekekalan. Inilah masa persiapan sebelum kehidupan yang sesungguhnya. Sehingga kehidupan di dunia ini adalah persiapan untuk menghadapi kehidupan berikutnya, yaitu kekekalan = Akan ada Yerusalem Baru, dengan bumi dan langit baru, yang Allah siapkan bagi kita yang hidup benar dihadapan Allah. (Wahyu 21: 1-7, 27).

Karnanya: "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga; di surga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Matius 6:19-21)

Apa yang kelihatan di dunia ini: tubuh, segala barang duniawi, sgala kekayaan, kekuasaan, kehebatan, kesenangan, ke-gemerlapan, kecantikan, kerupawanan, kenikmatan adalah tidak abadi, akan musnah & tidak berarti apa-apa jika hanya itu yang kita kejar. Namun apa yang tidak kelihatan, yaitu kehidupan abadi setelah ini, kehidupan yang penuh dengan kebaikan  dalam keabadian, perjamuan abadi bersama Allah, kehidupan dalam kemuliaan Allah, kesanalah Allah mengharapkan setiap kita berjalan menujunya.

Hidup yang ditawarkan dunia adalah hidup dengan ”bersenang-senang lebih dulu namun bersusah-susah kemudian”. Hidup duniawi memang penuh kemudahan, kehebatan, kegemerlapan, kepuasan, kenikmatan, kesenangan, kesemua itu adalah hidup  memberikan diri kita pada kedagingan dan keduniawian sebagai milik iblis, namun menuntun roh kita berjalan menuju maut dan kebinasaan kekal. (Gal. 5:19-21). + (Wahyu 21:8). Ingatlah selalu, bahwa sgala perbuatan kita harus kita pertanggung-jawabkan nantinya.

Allah terus mengingatkan untuk janganlah kita hidup menjadi milik dunia ini. Janganlah kita hidup hanya menghabiskan waktu, tenaga dan berkat-berkat yang kita peroleh hanya untuk menjalani perkara dunia yang tiada habisnya, hanya untuk mengumpulkan harta duniawi yang juga akan musnah dan tak bisa kita bawa dalam hidup kekekalan kita selanjutnya; hingga kita melupakan Allah & sesama. Janganlah hanya demi semua itu, kita memberikan diri kita pada dosa yang bisa ber-muara pada kebinasaan.

Pilihlah untuk hidup mengumpulkan harta surgawi. Pilihlah hidup yang berguna & bermakna bagi hidup kita agar kita bisa memiliki sesuatu untuk dipersembahkan kepada Allah.

Saat kita memilih mengumpulkan harta surgawi, maka kita harus rela menerima hidup dengan ’bersusah & bersakit dahulu, demi berbahagia kemudian’. Penderitaan yang harus kita tanggung adalah demi kita terus bertahan dalam hidup yang benar dan berkenan kepada Alah, yaitu hidup seturut firman dan menjalankan kehendaknya.

Penderitaan terjadi, karena hidup yang ditawarkan oleh dunia (sebagai interfensi dari iblis) adalah sangat bertolak belakang dengan hidup dalam jalan kebenaran (yang diberikan oleh Yesus Kristus).

Yesus mengingatkan kita untuk waspada: ”Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan (jalan iblis), dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya (jalan kebenaran Allah).” (Matius 7:13 – 14).

Sehingga seperti pesan pada ayat pembuka diatas (2 Kor 4:16-18):

“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun tubuh jasmani kami semakin merosot, namun jiwa rohaniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” (2 Kor 4:16-18)

Bahwa tubuh rohani kita akan merosot karna harus menanggung segala pertahanan diri & derita demi mengasihi Allah dengan membebaskan diri dari hidup kedagingan dan keduniawian; namun jiwa rohaniah kita terus diperbaharui & diperteguh agar semakin berkenan dan serupa dengan gambaranNya. Namun janganlah takut, janganlah bimbang, karna kasih Allah adalah sempurna, dan kita telah mengetahui betapa Allah sungguh merindukan kita untuk selalu ada dalam rengkuhan kasihNya, sampai kini hingga nanti, karna Ia telah menyediakan segala berkat yang terbaik dan terindah untuk kita.

Seperti janjiNya bahwa dibalik setiap pencobaan dan penderitaan, ada berkat besar yang Allah sediakan, yaitu..

“Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu  yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.” (Roma 8: 9-11)

"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12).

Pergunakanlah waktu dan tenaga dalam hidupmu untuk mengumpulkan harta surgawi yang bisa kita bawa sebagai bekal roh kita menjalani hidupnya di kekekalan nanti, yaitu hidup bersama Bapa, Putra dan Roh Kudus dalam perjamuan abadi & kebahagiaan kekal di surga.

Suatu saat, biarlah kita diperkenankan untuk memasuki Yerusalem baru, dengan langit dan bumi yang baru, dan akan menyapu segala air mata dari mata kita berganti dengan kebahagiaan abadi bersamaNya dan semua orang pilihanNya. Ketika itu dosa (Iblis) tidak akan dapat masuk & menggoda lagi. Dan hanya orang yang namanya tertulis di dalam Kitab Orang Hidup, yang dimiliki oleh Anak Domba, yang akan diperkenankan masuk ke kota Yerusalem baru tersebut. (Wahyu 21: 1-7, 27).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar