KAMIS PUTIH
Menjelang wafat-Nya, Yesus mengadakan
perjamuan terakhir dengan para muridNya.
Saat memecah roti dan membagikannya, Dia
berkata, "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi
peringatan akan Aku" (ay. 19).
Perjamuan akhir Kamis malam merupakan
kenangan yang sakral, kita diajak untuk mengingat kembali bahwa Yesus telah
memberikan hidup-Nya bagi kita, Dia menyatukan diriNya dgn kita dalam cinta
kasih yg abadi dan sejati.
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Moment indah yg Yesus lakukan pd Kamis
Putih ini, saat selesai perjamuan kudus, Dia melepas jubahNya, lalu berganti
baju layaknya seorang hamba, mengikat kain lengan pd pinggangNya.
Dan setlah itu, Dia berlutut dan membasuh
(mencuci) kaki para muridNya satu persatu, dg penuh kasih. Dia yg termulia, Dia
yg terpuji, Dia yang paling luhur, berkenan melayani layaknya seorang hamba yg
hina.
Namun, Dia lakukan itu krn kerendahan
hatiNya dan atas dasar kasihNya pd kita.
Hendaknya kitapun meneladan untk mau
rendah hati, membuang jauh sgala ego, kesombongan, dan kesemuan duniawi, demi
mampu melayani sesama dan berbagi kasih yg nyata dan tak terbatas seperti yang
Dia lakukan untk kita manusia.
TUGURAN (Kamis malam,
setelah perjamuan kudus terakhir) - setelah selesai membasuh kaki murid2Nya,
Yesus pergi ke Taman Getsemani ditemani beberapa muridNya, untk berdoa pd
BapaNya di surga.
Yesus adl sama spt kita, Dia seorang
manusia yang juga merasa seperti apa yg kita rasa. Dia tau bahwa sbentar lagi
diriNya akn ditangkap dan menderita sampai mati di kayu salib. Dia sgt sedih,
takut & gemetar, sehingga Dia tersungkur di tanah sambil berdoa kpd BapaNya
dgn keringat dan air mata darah.
"Bapa, bila saja cawan ini lalu
dariKu, tapi bukan kehendakKu, tapi kehendakMu yg terjadi".
Demi kita dan seluruh umat manusia,
walaupun Yesus merasa takut, namun kasihNya yg sempurna telah mematahkan rasa
takutnya tsb dan berserah pada kehendak Bapa untuk Yesus menunaikan rencana
keselamatan Allah walaupun melalui sengsara dan wafatNya, yg segera akan Ia
alami.
Malam itu juga, setelah selesai berdoa di
taman Getsemani, Yesus ditangkap oleh sepasukan prajurit dan dibawa ke penjara,
dan mulai malam itulah Yesus harus menanggung ke 15 siksa pada malam sebelum Ia
disalibkan:
1. Mereka
membelenggu kakiKu dan menyeretKu diatas batu-batu anak tangga, turun menuju
kesebuah ruangan kotor dan menjijikan dibawah tanah.
2. Mereka menanggalkan pakaianKu, lalu mencambuki badanKu dengan cambuk yang bersimpul-simpul besi.
3. Mereka melilitkan tali pada badanKu, lalu menarikKu sepanjang lapangan, dari ujung ke ujung.
4. Mereka menggantungkanKu pada sekeping kayu dengan simpul hidup dan mudah terbuka, sehingga AKU jatuh. Dengan siksa yang sedemikian ini, AKU menangis dengan air mata darah.
5. Mereka mengikatKu pada sebuah tonggak, lalu menusukKu dengan kayu yang bercabang.
6. Mereka memukulKu dengan batu, dan memanggangKu dengan bara api dan obor.
7. Mereka menusukKu denagn jarum besar, ujung yang menyerupai tombak runcing merobek kulitKu, daging dan urat-uratKu mencuat keluar dari badanKU
8. Mereka mengikatKu pada sebuah tonggak dan menyuruh berdiri tanpa alas kaki, pada sekeping besi yang panas membara.
9. Mereka memahkotaiKu denagn mahkota besi, menutup mukaKu dengan kain yang kotor dekil.
10. Mereka mendudukan AKU pada sebuah kursi yang dipasang paku-paku tajam yang menyebabkan luka-luka yang dalam pada badanKu.
11. Mereka menyirami luka-lukaKu dengan timah hittam dan damar cair, kemudian mereka menggencetKu pada kursi yang berpaku-paku, sehingga paku-paku ini menusuk membenam masuk semakin dalam dan lebih dalam lagi ke badanKU.
12. Supaya malu dan makin sengsara, mereka menusukkan jarum-jarum dilubang pori janggutKu yang sudah dicabuti. Lalu lenganKu diikatkan ke punggungKu dan mereka menggiringKu keluar dari penjara, dibarengi tamparan-tamparan dan pukulan.
13. Mereka menghempaskanKu pada sebuah salib dan mengikatKu, sedemikian kencang sehingga AKU hampir-hampir tidak bisa bernafas sama sekali.
14. Mereka mendorong keras kepalaKu, sehingga AKU jatuh terlentang ke tanah, lalu mereka menginjakKu yang menyakitkan dadaKu. Kemudian mereka mencopot duri mahkotaKu dan mencucukkannya ke lidahKu
15. Mereka menuangkan dalam mulutKu kotoran-kotoran yang sangat busuk dan menjijikan, sebab mereka kehabisan cara-cara penyiksaan yang sadis-keji kepadaKu
Jumat Agung
Tanpa bersalah, Yesus menerima hukuman
mati.
Dengan rendah hati, Yesus berjalan dari
bawah bukit Kalvari, dengan membawa salib yg sangat berat, dgn hinaan, cambukan
dan pukulan yg Dia terima di setiap langkahNya. Yesuspun jatuh hingga 3 kali,
namun karna kasihNya yg besar, Ia selalu berusaha bangkit dan berjalan lagi
untuk menyelesaikan panggulan salib itu sampai ke puncak Kalvari/Golgota.
Sungguh luar biasa perjalanan itu, setelah
semalaman Ia disiksa, tidak diberi makan/minum, darah mengucur tanpa henti,
luka-luka yang menganga tanpa diobati, tidak tidur; kini Ia harus berjalan
memanggul salib di tanah yg berbatu, tersengat matahari, menanjak tinggi dan
jauh. Ditambah dengan penderitaan batin dengan segala hinaan dan cacian dari
banyak orang. Namun Yesus terus bertahan dan terus bangkit untk menyelesaikan
karya penebusanNya terhadap dosa dosa kita.
Jumat Agung merupakan puncak dari penderitaan
Yesus, krn luka fisik dan emosi yg dialamiNya dan juga keterpisahaan dg Bapa
akibat menanggung dosa dosa kita (Mrk 15:34).
Akan tetapi, sampai hari ini, banyak orang
yg hanya mengambil peran memandang Yesus yg disalib dari kejauhan. Jarang
sekali orang mau mengambil peran utk mendekat dan memeluk Yesus yang tidak
berdaya, dan menghayati makna dr derita dan wafatNya. Sungguh banyak manusia
yang tidak menyadari betapa apa yang Yesus tunaikan dalam sengsara dan wafatNya
tersebut, adalah demi keselamatan mereka.
Namun Yesus adalah Tuhan yang penuh kasih
dan panjang sabar. Dia selalu memberikan kesempatan bagi setiap manusia untuk
bertobat dan kembali ke jalan kebenaranNya agar beroleh keselamatan dan
kasihNya di bumi hingga di surga.
Semoga penyadaran diri sbg manusia yg
lemah & rentan terhadap dosa diharapkan membantu kita utk menyadari betapa
kita membutuhkan Tuhan dlm setiap aspek hidup kita. Melalui pantang &
puasa, kita diajak utk menghayati bhw hidup ini tak hanya sekedar urusan fisik,
tapi juga urusan rohani. Namun acapkali kita mudah sekali lepas dari fokus
hidup kita, kita hanya focus pd hal-hal duniawi dan kenikmatan duniawi yg semu
dan sesaat lagi akan musnah. Yg justru menjauhkan kita dari kasihNya dan
keselamatanNya, dan bahkan membawa diri kita berjalan ke jurang dosa dan kebinasaan
kekal.
Semoga kita semua memahami dan menghargai
kebenaran yg ada ini, demi keselamatan kita di bumi hingga di surga.
Bertanyalah dalam hatimu: "Yesus,
mengapa Kau rela menderita siksa dan hinaan, memanggul salib dan wafat di
Golgota?
Dengarlah jawabanNya: "Semua Aku lakukan krn kasih dan cintaKu padamu,
anak-anakKu".
Misa Jumat Agung @ Karmel – April 2014
DarahNya sdh tercurah, deritaNya sdh
terlaksana, wafatNya sdh menebus dan memberikan keselamatan kekal.
Sabda Yesus: "Jika kamu mau mengikut
Aku, maka kamu harus memanggul salibmu (rela menderita demi hidup benar) dan
menyangkal diri (melepas sgala ego dan dosa duniawi)."
Betapa besar kasih Allah Bapa shg Dia rela
memberikan PutraNya Tunggal untuk dan menderita dan wafat bagi kita.
Sungguh
bahagia kami boleh mendampingiMu dalam jalan salibMu. Kami mencoba memanggul
salibnya bersama, namun memang sungguh berat. Jalan yang tak rata dan menanjak,
matahari yg panas menyengat, rasa lapar dan haus, memaksimalkan derita hinaan
dan cambukanMu. Yg akhirnya paku tajam dipukulkan ke tanganMu, Kau tergantung
slm berjam2 dlm derita, namun Kau tetap mengasihi & mendoakan mereka yg
menyiksa dan menyakitimu. "Yesus, Kau lakukan ini hanya demi kami, org org
berdosa??".
JANGAN SIA SIAKAN KASIH ALLAH BAPA & YESUS
YG SDH TERCURAH UNTUKMU. JGN TERTINGGAL DLM PENYELAMATANNYA HANYA KRN KITA
ASYIK MEMELUK SEMUNYA DUNIA & DOSA.
PASKAH
Dia
telah mati, namun kini Dia bangkit utk keselamatan kita:
"Mengapa
kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia
telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di
Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang
berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga." (Lukas
24:5-7)
Sengsara,
wafat & kebangkitanNya, yg telah dinubuatkan para nabi, kini tergenapi dg
mulia.
Yesus
bangkit dari mati. Alleluya!
Yesus
Hidup mengalahkan maut. Alleluya!
Yesus
telah menebus dosa2 manusia. Alleluya!
Orang2
yg tdk percaya pada Yesus pasti menyangkal kebenaran bahwa Yesus adalah Allah
yg menjelma menjadi manusia, menderita sengsara, wafat dan bangkit dari alam
maut. Mereka mengungkapkan argumen2 rasional maupun teologis utk menyangkal
iman kita akan wafat dan kebangkitan Yesus, Tuhan kita.
Tidak
mengapa, sebab Allah memanggil dan memilih kita yg Dia kasihi, dg karunia
khusus, krn kita sgt berharga untkNya.
Maka
panggilan kita sebagai murid2 Yesus adalah harus mengalami Yesus yg Hidup &
bangkit dan menyertai kita senantiasa. Jangan sampai kita yg sudah dibaptis
tetapi tdk pernah mengalami Yesus yg hidup. Kalau itu terjadi, apa bedanya kita
dg orang2 yg tdk percaya pada Yesus?
Sebab
Yesus berjanji: "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman" (Markus 28:20). Maka marilah kita undang Yesus dalam
hidup kita, mintalah Dia supaya meraja dan memimpin hidup kita dan supaya kita
mengalami kasih-Nya, maka hidup kita akan bahagia.
Sgala
maut dan dosa kita telah disalibkan bsama Yesus, hidup lama kita yg tak
berkenan pd Allah telah turut terkubur bsama Yesus. Maka terimalah hidup baru
yg lebih indah dan bermakna dlm sgala kebaikan, bersama bangkitNya Yesus, Tuhan
Kita.
He
is Risen.
He
truly risen.
Fajar
menyingsinglah sudah. Langit menggemakan madah. Bumi bersorak sorai. Neraka
menangis, mengaduh kalah.
Kala
Raja nan perkasa. Menggempur markas neraka. Menggilas kuasa maut. Dgn gagah
tanpa takut.
Pemenang
yg luhur, bangkit mulia dari mati. Dan duduk mulia di sisi kanan Allah BapaNya,
sampai selamanya. Dari situ Dia akn dtg ke bumi kedua kalinya, untk mjd hakim
atas org hidup & mati.
Mulai
skg kami disebut yg berbahagia, sbab perbuatan besar Dia kerjakan demi
menyelamatkan kami yg berdosa. Semua krn kasih Allah, terpujilah Engkau di bumi
& surga.
Meskipun
Dia adl Putra Allah, Yesus tdk berpegang pd kemuliaanNya yg setara dg Allah
BapaNya. Dia malah menghampakan diri, rela menjadi hamba dan menjadi manusia.
Dia merendahkan diri dan taat sampai mati, sampai mati di salib.
Sebab
itu Allah telah meninggikan Dia dan menganugerahkan kepadaNya nama yg melebihi
segala nama. Agar dalam Yesus, bertekuk di setiap lutut, di surga dan di bumi.
Agar setiap lidah mengakui untk kemuliaan Allah Bapa, Tuhanlah Yesus Kristus.
Kami
mengagungkan Tuhan, hati kami bersuka ria krn Allah Penyelamat kami, memperhatikan dan mengasihi kami, hambaNya yg
hina dan berdosa ini.
Mulai
skg aku disebut yg berbahagia, sbab perbuatan besar dikerjakan Dia kerjakan
bagiku. Kasih sayangNya turun temurun untk org2 yg berpegang pdNya & taqwa.
"Rombak
bait Allah ini. Dalam 3 hari Aku akn mendirikannya kembali" (Yoh 2:19) =
Rombak
dan lepaskan jiwa yg penuh dosa krn Dia telah mengubur bersama wafatNya. Dlm 3
hari (saat ini) Dia bangkit bersama jiwa kita yg baru dan indah, dlm iman,
pengharapan dan kasih.
Alleluia
!!
Berbahagialah
kita yang dipilih. Karna banyak yang dipanggil namun sedikit yang terpilih
dalam menerima penebusan dosa dan keselamatan dari Yesus.
"Selamat
Paskah".
Tuhan
Yesus memberkati.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar