Kisah 2 serigala
Yeremia 29:11 = Sebab
Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai
kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan
bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang
penuh harapan.
Galatia 8 :14-15 =
Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
Sebab
kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut
lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah.
Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
-----------------------------------------------------
Ada seorang kakek Indian bercerita kepada cucunya:
Alkisah, ada sebuah pertempuran yg dasyat antara 2 serigala.
Serigala yg pertama adl serigala yang jahat dan pemarah, sehingga wajahnya terlihat jelek dan menyeramkan.
Yg satunya adl serigala yg manis dan baik.
Mereka
selalu berbeda dalam segala hal, dan serigala yang jahat selalu
berusaha menindas serigala yang baik. Pertempuran kedua serigala itu
terus terjadi.
Ketahuilah, hal yg sama, juga terjadi di dalam diri setiap manusia.
Kedua
serigala tersebut ada di setiap diri manusia, karna sesungguhnya,
selama kita masih menjadi manusia dan tinggal di dunia, maka kita akn
mengalami pertempuran antara 2 srigala tsb, krn jika tidak, maka itu
adalah malaikat.
Serigala jahat adalah berupa: kemarahan,
arogan, sombong/tinggi hati, suka membanggakan diri dan miliknya, egois,
rendah diri, kemalasan, kepahitan, rasa dendam, hati yang selalu
gelisah, ketakutan, rasa tidak perduli, senang menyakiti orang lain
melalui sikap dan perkataannya.
Serigala baik adalah
berupa: hati yang penuh dengan kasih kepada Tuhan dan sesama, kebenaran,
kegembiraan, sukacita, kehangatan, persahabatan, penghargaan, cinta,
empati, kebaikan, kemurahan, kasih sayang, rendah hati, adil, damai,
penuh syukur, berbela rasa.
Lalu cucunya bertanya: Kakek, dalam pertempuran itu, yg mana yg akan menang?
Lalu jawab kakek: yang menang adl serigala yg kita beri makan dan pelihara.
Sahabat,
Hidup memang pilihan, karna kesempurnaan Sang Maha Pencipta, Dia memberikan kehendak bebas bagi kita manusia.
Namun,
kita diberikan hati & akal budi, serta diperlengkapi dengan
kebijaksanaan dan rahmat untk memilih “serigala” mana yg kita pelihara,
yang kita beri makan dan yang kita besarkan.
Karna “serigala” yang kita pelihara dan besarkan, adalah yang akan membawa kemana hidup kita berjalan dan menuju.
Memelihara
dan membesarkan serigala yang jahat, maka akan membawa kehidupan kita
pada sebuah kehidupan yang tandus, gersang, penuh kepahitan dan duka,
yang akan berujung pada kehancuran.
Memelihara dan
membesarkan serigala yang baik, maka akan membawa kehidupan kita pada
sebuah kehidupan yang indah, penuh damai sejahtera, sukacita, kebaikan,
kebenaran, yang akan berujung pada kebahagiaan sejati yang kekal.
Keindahan hidup ini bukan saja dapat kita nikmati bagi diri kita
sendiri, namun juga dapat dinikmati oleh orang-orang di sekitar kita.
Saat
manusia terlahir, sejatinya, hanya membawa serigala yang baik, namun di
perjalanan sebuah kehidupan, dunia dan lingkungan sekitar mencemarinya
dengan serigala yang jahat.
Lalu cucunya bertanya lagi: Kakek, apakah sulit untuk menjaga serigala baik, dan mengalahkan serigala yang jahat itu?
Jawab
kakek: Tentu sulit, jika kita melakukannya sendiri dan dengan kekuatan
sendiri. Karna sejatinya, manusia adalah jiwa dan raga yang penuh
kelemahan dan ketidak-tahuan.
Lalu bagaimana caranya?
“Hiduplah
dalam Roh, bukan dalam daging. Lawanlah keinginan daging dengan Roh
Allah (Roh Kudus) yang telah dimateraikan bagi setiap anak2Nya. Karena
manusia tidak bisa ‘bertempur’ sendiri untk menjadi pemenang.”
Ingatlah selalu:
Hidup
dalam daging = adalah hidup memelihara serigala yang jahat. Hidup
bersama diri sendiri, dengan cara & kehendak sendiri. Namun ini
adalah hidup yang bertentangan dgn kehendak Allh dan membawa manusia
pada kehidupan yang tidak nyaman dan berakhir pada kehancuran.
Hidup
dalam Roh = memelihara serigala yang baik, hidup dalam pimpinan Roh
Kudus & hidup bersama persekutuan dengan Allah & sesama. Inilah
hidup yang dikehendaki Allah.
-------------------------------------------------------
Mengapa Allah menghendaki kita hidup didalam Allah?
Karena sejak awal dunia diciptakan, saat kita diciptakan, Allah berkehendak untuk memiliki kebersamaan yang indah dengan kita.
Telah nyata bahwa Allah mengasihi manusia dengan sedemikian luar biasa.
Sejenak kita mengingat kembali kebaikan Allah:
- Allah menciptakan alam semesta, bumi & isinya dengan baik dan lengkap untuk memenuhi kebutuhan manusia
- Allah menciptakan manusia serupa dengan gambaranNya, yang indah dan penuh kasih
- Allah mengutus Putra TunggalNya, Yesus Kristus, sebagai penebus dosa dan Juru Selamat seluruh umat manusia
-
Yesus adalah sahabar sejati kita (“Tidak ada kasih yang lebih besar
dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk
sahabat-sahabatnya”)
- Allah menjadikan kita anak-anak terkasihNya melalui diri Yesus Kristus
- Allah meng-karuniakan anugerah iman sebagai sarana persatuan kita dengan Allah
- Allah mencurahkan Roh Kudus (yang adalah Roh Allah sendiri), sebagai tanda penyertaanNya yang nyata bagi kita
- Roh Kudus yang dari Allah mencurahkan karunia2Nya, Buah RohNya, bimbinganNya dan terangNya bagi kita
- Allah mengkaruniakan segala rahmat, berkat, hikmat, segala yang kita butuhkan
-
Allah merangkul kita untuk masuk kedalam rencana Allah dalam hidup
kita. Yaitu hidup didalam kerajaan Allah, yg artinya: menjalani hidup
dimana Allah meraja/menguasai/memegang segenap aspek kehidupan kita, dan
hidup didalam kasih, kekudusan, damai sejahtera, sukacita dan
pengharapan. (Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.
Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah
banyak, b sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa).
-
Semua karna Allah memiliki rencana dan kehendak bagi setiap kita untuk
menikmati hidup yang indah bersama Allah, keluarga dan sesama, di bumi
hingga di surga.
Firman Tuhan menyatakan, dalam Galatia 5:
5:16
Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
5:17
Sebab
keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh
berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya
bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu
kehendaki.
5:18
Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
5:19
Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20
penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21
kedengkian,
kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu
kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa
barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat
bagian dalam Kerajaan Allah.
5:22
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
5:24
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
5:25
Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
Galatia 8:
8:1
Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
8:2
Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
8:8
Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
8:9
Tetapi
kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh
Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh
Kristus, ia bukan milik Kristus.
8:10
Tetapi jika Kristus
ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh
adalah kehidupan oleh karena kebenaran.
8:11
Dan jika
Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam
di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari
antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu
oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
8:14
Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
8:15
Sebab
kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut
lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak
Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
8:16
Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
8:17
Dan
jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya
orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan
menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita
bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama
dengan Dia.
8:18
Sebab aku yakin, bahwa penderitaan
zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan
dinyatakan kepada kita.
8:28
Kita tahu sekarang, bahwa
Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan
bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil
sesuai dengan rencana Allah.
8:29
Sebab semua orang yang
dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula
untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya
itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
8:30
Dan
mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga
dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga
dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga
dimuliakan-Nya.
8:31
Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
8:32
Ia,
yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang
menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak
mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
Salam damai,
*A*
Sebuah Blog tempat kami berbagi Kasih Tuhan kepada seluruh sahabat. Tempat kami ber-sharing tentang kasih, harapan, kebenaran, apa dan bagaimana meraih kehidupan yang terbaik dan indah, di dalam Tuhan, dan bersama seluruh keluarga dan sahabat.
Novena Kanak-Kanak Yesus
Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat
Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat Mari kita bersama mendoakan Novena Kanak Kanak Yesus dalam menyambut kelahir...
Jumat, 28 Agustus 2015
A "bread" for our Soul: Saya Fikir
Dare to ask ourself:
🌺 SAYA PIKIR ... SAYA PIKIR
(apa yang saya fikir selama ini?)
Saya pikir hidup itu harus banyak meminta, ternyata harus banyak memberi.
Saya pikir sayalah orang yang paling hebat, ternyata ada langit di atas langit.
Saya pikir kegagalan itu final, ternyata kegagalan hanyalah sukses yang tertunda.
Saya pikir sukses itu harus kerja keras, ternyata harus kerja cerdas
Saya pikir kunci surga ada di langit, ternyata ada didalam hati.
Saya pikir org yang paling bisa bertahan hidup adalah yang paling pintar atau yang paling kuat, ternyata org yg rendah hati dan penuh kasih.
Saya pikir keberhasilan itu karena keturunan, ternyata karena ketekunan.
Saya pikir kecantikan luar yang paling menarik, ternyata inner beauty lah yang lebih menawan.
Saya pikir kebahagian itu ketika menengok ke atas, ternyata ketika melihat ke bawah.
Saya pikir usia manusia itu di ukur dari bulan & tahun, ternyata di hitung dari apa yang telah dilakukannya kepada orang lain.
Saya fikir yang bermanfaat yg bisa kita berikan hanya uang, ternyata: kasih, waktu, kebersamaan, ketulusan, pengampunan dan harapan.
Saya fikir yang bisa membuat kita bahagia adalah jika kita sudah mendapatkan apa yang kita nantikan dan harapkan; ternyata kebehagiaan sebenarnya adalah menikmati dengan penuh keiklasan dan rasa syukur atas segala yang ada pada kita dan bersama kita pada saat ini.
Saya fikir, akan bahagia jika saya bisa memiliki harta benda dan uang yang berlimpah, ternyata kebahagian sejati adalah boleh memiliki segala sesuatu yang tak dapat dinilai dengan uang (kesehatan, rasa damai, kasih sayang, perhatian, waktu, keluarga, pekerjaan, persahabatan, nama baik, ketulusan, kebenaran dan Tuhan dengan segala kasih dan berkat2Nya)
Saya fikir berkat Tuhan hanya berupa jawaban doa, rejeki, kesehatan; ternyata berkat sejatiNya adalah: rasa damai sejahtera, sukacita, kasih, kekuatan, kehadiranNya dan penyertaanNya.
Saya pikir yang paling berharga itu uang, emas, permata & kekuasaan, ternyata bukan juga, yang paling penting dan paling mahal itu adalah TUHAN, KESELAMATAN KEKAL, KESEHATAN dan KEHORMATAN (nama baik)
Saya fikir, yang orang lihat adalah wajah, jabatan, ketenaran, kemewahan, gaya hidup, harta benda yang kita punya; ternyata yang orang lihat pada diri kita hanyalah perkataan, sikap, perbuatan yang mencerminkan siapa diri kita & bagaimana kualitas hidup kita sebenarnya.
Saya fikir orang akan mengingat betapa kita terkenal dan terlihat keren, ternyata yang orang ingat adalah saat kita menyediakan waktu saat dibutuhkan, memberi sapaan yang menyejukkan, melempar senyuman tulus, menyampaikan perkataan yang mendukung dan menghibur, memberikan tepukan semangat dan pelukan yang menyatakan betapa dia dikasihi dan berarti.
Saya fikir, ukuran keberhasilan adalah banyak harta benda dan hidup berlimpah2, ternyata keberhasilan diukur dari kebaikan2 apa yang bisa kita lakukan dan berikan melalui apa yang ada pada kita.
Saya fikir apa yang ada pada kita adalah berkat, ternyata yang menjadi berkat adalah saat apa yang ada pada kita bisa kita bagikan/berikan untuk menolong dan membahagiakan orang lain.
Saya fikir, yang indah adalah berbagi rejeki, ternyata yang lebih indah adalah berbagi kasih, waktu, kebersamaan, perhatian, dukungan dan doa
Saya fikir, segala perkataan, sikap & perbuatan kita yang salah atau menyakiti orglain, akan terlupakan begitu saja; ternyata ada konsekwensi dan pertanggung-jawabannya.
Saya fikir sikap sombong, angkuh atau congkak bisa meninggikan derajat kita, teryata semua itu hanyalan merendahkan martabat kita dimata orang lain dan sebagai awal kejatuhan kita.
Saya fikir, saya sudah melakukan dan memberikan segalanya, ternyata saya belum berbuat apa2 bagi kebaikan org lain.
Saya fikir, hidup hanya untk sementara saja, ternyata hidup sementara hanya di dunia, selebihnya hidup di keabadian selama-lamanya, tempatnya tergantung kualitas kebaikan hidup kita selagi di dunia.
Saya fikir, segala yang kita hasilkan akan kita bawa, ternyata semuanya akan musnah, yang terbawa sampai pada ke-abadian hanyalah hubungan kasih kita dengan Tuhan dan sesama.
Saya fikir nanti nanti saja menyiapkan diri untuk hidup di kekekalan, ternyata hanya sekaranglah waktunya, saat masih hidup dan bernafas.
Saya fikir, semuanya telah terlambat, ternyata Tuhan selalu memberikan kesempatan untk saya berusaha menjadi pribadi yg indah bagi Tuhan dan sesama.
*Medio Agustus 2015*
Langganan:
Postingan (Atom)