Dare to ask ourself:
🌺 SAYA PIKIR ... SAYA PIKIR
(apa yang saya fikir selama ini?)
Saya pikir hidup itu harus banyak meminta, ternyata harus banyak memberi.
Saya pikir sayalah orang yang paling hebat, ternyata ada langit di atas langit.
Saya pikir kegagalan itu final, ternyata kegagalan hanyalah sukses yang tertunda.
Saya pikir sukses itu harus kerja keras, ternyata harus kerja cerdas
Saya pikir kunci surga ada di langit, ternyata ada didalam hati.
Saya pikir org yang paling bisa bertahan hidup adalah yang paling pintar atau yang paling kuat, ternyata org yg rendah hati dan penuh kasih.
Saya pikir keberhasilan itu karena keturunan, ternyata karena ketekunan.
Saya pikir kecantikan luar yang paling menarik, ternyata inner beauty lah yang lebih menawan.
Saya pikir kebahagian itu ketika menengok ke atas, ternyata ketika melihat ke bawah.
Saya pikir usia manusia itu di ukur dari bulan & tahun, ternyata di hitung dari apa yang telah dilakukannya kepada orang lain.
Saya fikir yang bermanfaat yg bisa kita berikan hanya uang, ternyata: kasih, waktu, kebersamaan, ketulusan, pengampunan dan harapan.
Saya fikir yang bisa membuat kita bahagia adalah jika kita sudah mendapatkan apa yang kita nantikan dan harapkan; ternyata kebehagiaan sebenarnya adalah menikmati dengan penuh keiklasan dan rasa syukur atas segala yang ada pada kita dan bersama kita pada saat ini.
Saya fikir, akan bahagia jika saya bisa memiliki harta benda dan uang yang berlimpah, ternyata kebahagian sejati adalah boleh memiliki segala sesuatu yang tak dapat dinilai dengan uang (kesehatan, rasa damai, kasih sayang, perhatian, waktu, keluarga, pekerjaan, persahabatan, nama baik, ketulusan, kebenaran dan Tuhan dengan segala kasih dan berkat2Nya)
Saya fikir berkat Tuhan hanya berupa jawaban doa, rejeki, kesehatan; ternyata berkat sejatiNya adalah: rasa damai sejahtera, sukacita, kasih, kekuatan, kehadiranNya dan penyertaanNya.
Saya pikir yang paling berharga itu uang, emas, permata & kekuasaan, ternyata bukan juga, yang paling penting dan paling mahal itu adalah TUHAN, KESELAMATAN KEKAL, KESEHATAN dan KEHORMATAN (nama baik)
Saya fikir, yang orang lihat adalah wajah, jabatan, ketenaran, kemewahan, gaya hidup, harta benda yang kita punya; ternyata yang orang lihat pada diri kita hanyalah perkataan, sikap, perbuatan yang mencerminkan siapa diri kita & bagaimana kualitas hidup kita sebenarnya.
Saya fikir orang akan mengingat betapa kita terkenal dan terlihat keren, ternyata yang orang ingat adalah saat kita menyediakan waktu saat dibutuhkan, memberi sapaan yang menyejukkan, melempar senyuman tulus, menyampaikan perkataan yang mendukung dan menghibur, memberikan tepukan semangat dan pelukan yang menyatakan betapa dia dikasihi dan berarti.
Saya fikir, ukuran keberhasilan adalah banyak harta benda dan hidup berlimpah2, ternyata keberhasilan diukur dari kebaikan2 apa yang bisa kita lakukan dan berikan melalui apa yang ada pada kita.
Saya fikir apa yang ada pada kita adalah berkat, ternyata yang menjadi berkat adalah saat apa yang ada pada kita bisa kita bagikan/berikan untuk menolong dan membahagiakan orang lain.
Saya fikir, yang indah adalah berbagi rejeki, ternyata yang lebih indah adalah berbagi kasih, waktu, kebersamaan, perhatian, dukungan dan doa
Saya fikir, segala perkataan, sikap & perbuatan kita yang salah atau menyakiti orglain, akan terlupakan begitu saja; ternyata ada konsekwensi dan pertanggung-jawabannya.
Saya fikir sikap sombong, angkuh atau congkak bisa meninggikan derajat kita, teryata semua itu hanyalan merendahkan martabat kita dimata orang lain dan sebagai awal kejatuhan kita.
Saya fikir, saya sudah melakukan dan memberikan segalanya, ternyata saya belum berbuat apa2 bagi kebaikan org lain.
Saya fikir, hidup hanya untk sementara saja, ternyata hidup sementara hanya di dunia, selebihnya hidup di keabadian selama-lamanya, tempatnya tergantung kualitas kebaikan hidup kita selagi di dunia.
Saya fikir, segala yang kita hasilkan akan kita bawa, ternyata semuanya akan musnah, yang terbawa sampai pada ke-abadian hanyalah hubungan kasih kita dengan Tuhan dan sesama.
Saya fikir nanti nanti saja menyiapkan diri untuk hidup di kekekalan, ternyata hanya sekaranglah waktunya, saat masih hidup dan bernafas.
Saya fikir, semuanya telah terlambat, ternyata Tuhan selalu memberikan kesempatan untk saya berusaha menjadi pribadi yg indah bagi Tuhan dan sesama.
*Medio Agustus 2015*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar