KELUARGA
Dare to ask ourself:
Apakah aku sudah ada bagi keluargaku? Apa yang sudah aku lakukan untuk kebahagiaan keluargaku?
“Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena
suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat.
Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk
kepada Kristus,……. Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama
seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi
dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri,
tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap
jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya.” (Efesus 5: 22-33)
“Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah
demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang
penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan
panjang umurmu di bumi. Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah
di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan
nasihat Tuhan”. (Efesus 6:1-4)
Yang terbaik dan terindah yang
kita miliki didalam dunia ini adalah mereka yang Tuhan pertemukan dan
satukan dalam sebuah KELUARGA.
Itulah keluarga kita = Suami Istri, Orangtua Anak, Kakak Adik.
*********************************
Siapakah keluarga bagi kita?
SUAMI ISTRI =
- Sebagai orang yang telah bersedia memberikan diri dan hidupnya untuk bersama kita & mengasihi kita
- Sebagai tempat berbagi dalam segala hal dalam kehidupan
- Sebagai orang yang selalu ada untuk memberikan yang terbaik bagi kita
- Sebagai orang yang melakukan banyak hal untuk kebahagiaan kita
- Sebagai orang yang selalu ada dan akan selalu bersama kita dalam segala keadaan kita
ORANGTUA YAITU AYAH IBU KITA =
- sebagai tempat kita mengawali kehidupan kita saat kita dikandung dan dilahirkan,
- sebagai tempat kita berlindung dan menerima bekal kehidupan (baik
jasmani dan kebutuhan jiwa) saat kita bertumbuh dari bayi menuju dewasa
- sebagai mereka yang tidak pernah berkata sibuk, tidak ada waktu, tidak mau untuk mengurus kita hingga dewasa dan hidup pantas
- sebagai mereka yang waktu, tenaga, fikiran, keringat dan kesakitan
dan seluruh hidupnya diberikan bagi kita untuk kebahagiaan kita,
-
sebagai tempat kita beroleh kasih sayang sejati yang berasal dari
pengorbanan mereka, demi kita hidup dalam kebaikan-kebaikan yang mereka
sediakan dan berikan
- Sebagai mereka yang tidak mengharapkan
balas jasa apapun dari kita, namun terus mendambakan waktu, kebersamaan
dan kasih sayang yang boleh mereka nikmati terlebih di saat mereka telah
tua dan letih (tua dan letih setelah melakukan dan memberikan yg
terbaik bagi kita)
- sebagai tempat yang meluruskan jalan untuk
kita hidup penuh berkat dan selamat di dunia hingga kembali kepada surga
Bapa, melalui doa-doa mereka
ANAK KITA =
- Sebagai buah hati yang Tuhan jadikan untuk menyempurnakan kebahagiaan kita
- Sebagai buah hati yang melengkapi kehidupan kita
- Sebagai tempat kita mencurahkan segala hati
- Sebagai buah hati yang mendoakan kita untuk segala kebaikan hidup di bumi hingga di surga
- Sebagai orang yang akan ada bersama kita, dalam kurun waktu sampai entah kita atau mereka yang nanti lebih dulu pergi
***************
Keluarga adalah tempat berbagi, tempat menerima dan tempat kita akan selalu kembali.
Dan adalah mereka yang ada dan akan selalu ada di dekat kita, apapun
keadaan kita: baik dalam suka dan duka, dalam untung dan malang, dalam
sakit dan keceriaan, dalam jatuh dan bangun, dalam harapan dan
keputus-asaan, dalam kesendirian dan keramaian, saat yang lain tidak ada
dan tidak perduli, dalam hidup dan saat kematian, dan dalam segala hal.
Itulah keluarga kita = Suami Istri, Orangtua Anak, Kakak Adik.
Merekalah yang selalu nyata ada disamping kita, dan akan tetap ada
& setia menantikan kita walau saat kita menjauh dari mereka.
Mari kita kembali kepada keluarga kita, kepada kasih mula-mula yang
Tuhan tanamkan dalam keluarga kita, antara Suami Istri, Orangtua Anak,
Kakak Adik.
Karna sejatinya, keluarga-lah milik kita satu-satunya di bumi ini.
Berhenti bertanya: apa yang dapat keluarga berikan kepada kita, tapi
bertanyalah apa yang bisa kita berikan untuk kebahagiaan keluarga kita
yang mengasihi dan kukasihi; lalu LAKUKANLAH, selagi kesempatan itu
masih Tuhan berikan. Dan apakah masih pantas kita bertanya dan meminta
keluarga melakukan sesuatu bagi kita setelah selama ini segalanya
dilakukan dan diberikannya kepada kita, sementara belum ada yang kita
lakukan bagi mereka?
Bertanyalah:
- mengapa kita lebih bersyukur dengan harta
benda dan kesusksesan yang Tuhan titipkan sementara saja, daripada
bersyukur dan berdoa bagi keluarga yang Tuhan berikan bagi hidup kita?
- mengapa kita bisa berkata baik & lembut pada orang lain, namun
justru berkata kasar kepada keluarga yang mengasihi dan kita kasihi?
- mengapa kita bisa bersikap manis pada orang lain, namun justru
bersikap tidak baik kepada keluarga yang mengasihi dan kita kasihi?
- mengapa kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengeluh,
bersungut-sungut, complain atau marah kepada keluarga kita, daripada
memanfaatkan waktu untuk saling bicara, saling peluk, saling dukung dan
mengisi waktu dgn kebersamaan yg indah bersama keluarga yang mengasihi
dan kita kasihi?
- mengapa kita terus menerus menilai, menunjuk,
menghakimi bahwa keluarga kita tidak baik terhadap kita, sementara belum
ada kebaikan yang bisa kita tunjukkan dan berikan kepada keluarga kita?
- mengapa kita bisa banyak berbuat dan memberi pada orang lain, namun
justru tidak memberi atau melakukan apa-apa kepada keluarga yang
mengasihi dan kita kasihi?
- mengapa kita tidak tega menyakiti
orang lain, namun justru dengan sadar dan terus menerus menyakiti
keluarga yang mengasihi dan kita kasihi?
- mengapa mulut kita
penuh dengan pujian, sapaan kepada oranglain, namun tidak pernah menyapa
dan memuji keluarga yang mengasihi dan kita kasihi?
- mengapa
tangan kita sibuk berjabat tangan dengan orang lain, namun tidak pernah
sempat membelai keluarga yang mengasihi dan kita kasihi?
-
mengapa tangan kita penuh dengan buah tangan untuk orang lain, namun
tidak pernah memberikannya kepada keluarga yang mengasihi dan kita
kasihi?
- mengapa kita bisa menghabiskan banyak waktu &
moment bersama orang lain, namun justru sisa-sisa waktu dan kelelahan
yang kita berikan kepada keluarga yang mengasihi dan kita kasihi?
- mengapa kita bisa mencari-cari dan datang kepada orang lain, namun
keluarga yang mengasihi dan kita kasihi kita tinggalkan dan acuhkan?
- mengapa hal-hal atau orang lain yang kita fikirkan, sementara ada
keluarga yang mengasihi dan kita kasihi, ada didepan mata kita,
menantikan kita?
- mengapa kita bisa memaafkan orang lain, namun
terus menyimpan dendam dan amarah serta tidak mau memaafkan keluarga
yang mengasihi dan kita kasihi?
- mengapa kita mau dan mampu
membahagiakan orang lain, namun tidak mau untuk membahagiakan orangtua
yang melahirkan dan membesarkan kita, suami/istri yang setia mendampingi
kita, anak-anak yang adalah buah hati kita?
- mengapa kita
memilih bersama orang lain yang tidak akan ada bersama kita, dan memilih
kehilangan keluarga yang mengasihi dan kita kasihi krn kita
meninggalkan mereka?
- mengapa kita hanya menitipkan , mendiamkan
dan mengacuhkan anak-anak dan pasangan kita, sementara yang mereka
nantikan dan harapkan di sepanjang hari mereka, adalah kehadiran dan
kasih kita?
- mengapa kita menitipkan atau melupakan dan
meng-acuhkan orangtua disaat mereka justru telah tua dan letih setelah
sepanjang umurnya berkorban segalanya demi kehidupan kita?
Berusahalah merengkuh sebanyak-banyaknya
kasih yang bisa kita nikmati bersama keluarga pada saat masih bersama
kita, berilah bagian diri kita yang terbaik dalam sikap, perkataan dan
perbuatan kasih yang akan menciptakan sebuah keluarga yang penuh
keceriaan dan damai sejahtera. Dan kita boleh menyiapkan diri untuk
sebuah moment indah yang dapat terus kita kenang, yaitu bagian terbaik
yang pernah kita berikan dan lakukan untk kebahagiaan keluarga kita,
saat mereka, satu persatu tidak lagi bersama kita.
Dan ingatlah
bahwa: seindah-indahnya tempat di bumi ini, adalah keluarga yang ada
bagi kita. Kemanapun kita pergi, maka keluarga-lah tempat kita kembali,
tempat kita menemukan, tempat kita menyatukan sgala hati dan hasrat
dalam kebahagiaan, tempat kita merasakan damai dan kebahagiaan.
Apakah kita bisa temukan semua ini di tempat lain atau dari orang lain?
Ketahuilah: Family is beautiful, pelihara dan tambah2kan keindahannya,
jangan biarkan apapun atau siapapun mengambil keindahan sebuah keluarga
dari hidupmu.
Selagi mereka ada.....
Sebuah Blog tempat kami berbagi Kasih Tuhan kepada seluruh sahabat. Tempat kami ber-sharing tentang kasih, harapan, kebenaran, apa dan bagaimana meraih kehidupan yang terbaik dan indah, di dalam Tuhan, dan bersama seluruh keluarga dan sahabat.
Novena Kanak-Kanak Yesus
Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat
Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat Mari kita bersama mendoakan Novena Kanak Kanak Yesus dalam menyambut kelahir...
Selasa, 27 Oktober 2015
Catholic Family Is Beautiful - A "Bread" For Our Soul
Oleh-oleh Kutipan Kotbah Fr. Cantalamessa OFM Cap, KRK "Catholic Family is Beautiful", 24 Oktober 2015:
PART 1 Relasi Suami Istri
PART 1 Relasi Suami Istri
Ef 5:22-33
Kasih Kristus adalah dasar hidup suami isteri
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
Dalam surat Rasul Paulus ini, dikehendaki supaya suami mencintai istri, tetapi meminta istri tunduk kepada suami, yang pada jaman sekarang ini tampak sulit dgn adanya kesamaan gender.
Skrg kita bukan diminta menyingkirkan "istri tunduk pd suami" tetapi hendaknya ada relasi, kasih dua arah. Istri tunduk pada suami, suami pun tunduk pada istri (dua arah). Tunduklah satu sama lain; berarti saling menghormati yang menunjukkan kasih akan Kristus.
Dlm pernikahan, tunduk artinya satu sama lain saling menghormati dan saling berdialog tidak mengambil keputusan sendiri. Bila perlu mengorbankan kepentingan dan pendapatnya sendiri.
Utk memahami indahnya kehidupan suami istri kita diajak kembali melihat bagian awal kitab Suci, dimana Allah menciptakan laki-laki dan perempuan yang serupa dengan gambaran Allah.
Dalam hal mencintai, terjadi pertukaran inter personal. Ada aku dan kamu, karena Allah umat Kristiani adalah SATU tetapi tiga pribadi (yaitu Allah TriTunggal yang MahaKudus > Allah Bapa, Allah Putra, Allah Roh Kudus), yang sama pikiran dan kehendak-Nya tetapi pribadi-Nya berbeda. Tepat seperti itulah hubungan suami istri yang serupa dengan gambaran Allah. Suami dan istri menjadi satu tubuh, satu hati dan satu jiwa walaupun mereka berbeda pribadi. Dalam hubungan suami istri bukan aku atau kamu tapi kami.
Seksualitas Berperan Penting dalam Kitab Suci
Adanya laki-laki dan perempuan adalah cara Allah membuat ketarikan antar sesama. Dalam seksualitas ada ketergantungan; laki-laki tergantung pada wanita dan sebaliknya. Mengajarkan kita tidak dapat hidup sendiri, kita akan saling tergantung dan saling membutuhkan.
Jaman dulu, saat seorang laki-laki melamar seorang wanita, laki-laki itu akan mengulurkan tangan dengan keadaan berlutut dan meminta tangan perempuan seperti seorang pengemis. Dengan kerendahan hati meminta kesediaan wanita utk menjadi pendamping hidupnya.
Keindahan Pernikahan Kristiani adalah Gambaran Kesatuan Kristus dengan Gereja
Realitas kadang lebih rumit bahkan kadang tragis. Pernikahan sekarang membutuhkan integritas. Seperti alat elektronik yang dulunya bila rusak akan diperbaiki. Jaman sekarang orang lebih memilih membuang dan mengganti dengan yang baru. Jika ini diterapkan dalam pernikahan maka yang ada adalah kehancuran. Maka diperlukan untuk memperbaiki; gunakan pendekatan cara lama yakni tetap menggunakan dan memperbaiki yg lama.
Jangan biarkan amarahmu tetap ada sebelum matahari tenggelam. Jika satu mengeluh kepada yang lain, belajarlah untuk mengalah, saling memaafkan, bersabarlah satu dengan yang lain. Lakukanlah seperti kita melakukan segala hal itu bagi Kristus.
Yesus melakukan mujizat yang pertama untuk menyelamatkan sebuah acara pernikahan di Kana. Ia ikut bersukacita bersama dengan tuan rumah. Yesus pun selalu siap untuk membuat mujizat dalam setiap pernikahan.
Apa artinya Yesus mengubah air menjadi anggur dalam pernikahan di Kana? Artinya, jika kita mengundang Yesus dalam pernikahan kita maka Yesus akan mengubah ketiadaan sukacita menjadi suka cita, mengubah keadaan menjadi bergairah. "Air menjadi anggur manis."
PART 2 Relasi Orang Tua dan Anak
Ef 6:1-4
Taat dan kasih
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Relasi antara orang tua dan anak adalah serupa dengan relasi kita dengan Allah Bapa.
Sebagaimana kanker menyerang bagian otak. Keretakan, perselisihan dapat merusak relasi orang tua dan anak. Melalui berbagai cara seperti orang tua yang otoritas, kurangnya perhatian, kurangan waktu, kurangnya sapaan mesra, perkataan yang keras dan kasar, sikap yang ramah terhadap anak dan lain lain.
Iblis selalu menginginkan perpecahan melalui hal-hal tersebut. Penderitaan bersifat timbal balik. Bagi orang tua penderitaan terberat adalah ditolak atau diabaikan oleh anak-anaknya, dan ini berlaku pula sebaliknya. Penderitaan anak, adalah ketika ia merasa diabaikan oleh orang tuanya.
Kita harus mengikuti Allah Bapa. Dia mengasihi kita, menerima kita apa adanya. Demikian orang tua hendaknya menerima anak apa adanya meskipun anak itu tidak seideal yg diharapkan orang tua.Betapa dalam frustasi yang bisa dialami oleh anak-anak saat mereka mengalami penolakan dari orang tua mereka.
Bagi anak-anak jangan menunggu sampai ayah ibumu meninggal untuk berterima kasih kepada mereka atas hidup yang diberikan untuk kita, pengorbanan, kasih dan perhatian mereka pada kita. Katakanlah kepada orang tuamu, rasa terima kasihmu ini, dan juga katakan rasa kasih dan sayangmu kepada orangtua, pasti akan membuat mereka bahagia.
Allah tidak hanya menyampaikan kewajiban orang tua kepada anak, tetapi juga menurunkan rahmat Allah agar pasangan suami istri dapat menurunkan rahmat Allah kepada anak-anak mereka.
Pernikahan Kristiani adalah Satu
Tidak ada yang dapat memecah, suami istri menjadi satu dalam Roh Kudus, satu tubuh dan satu roh. Suami istri hendaknya berdoa bersama, saling mengingatkan, menguatkan, menghibur, bersama-sama ke Gereja, ambil bagian dalam Gereja Allah, menderita bersama, tidak saling mendukakan, tidak saling mencelakakan, saling membuat tanda salib, disinilah Allah bersuka cita.
Dimana Yesus hadir maka kejahatan pergi. Tentu kita membutuhkan Roh Kudus untuk mencapai hal ini. Terutama sekarang kita sering diserang dari berbagai sisi yang membuat kita goyah dari ketaatan. Roh Kudus selalu mampu memperbaharui pernikahan bahkan pernikahan yang sudah mati sekalipun.
Undanglah Yesus dalam kehidupan kalian, berdoalah bersama, baca Firman bersama, sampaikan kebutuhan kalian dalam doa, Dia selalu tahu dan memahami kita. Kembalilah kepada Yesus dalam pernikahan kalian...
Amin
Kamis, 01 Oktober 2015
Start Your Step... - A "Bread" For Our Soul
Dare to ask ourself:
When we do good, we will gain good things.
When we do more, we will gain more.
When we give more, we will receive more things
When we do less, we gain less.
When we not doing anything, we will not gain anything.
Noone will REAP if they not SOW.
Also,
Noone with go somewhere or reach somewhere without make their first step.
When we make a first step, it will follow with our next step and it will lead us to somewhere.
When we make a good step, it will follow with blessing and it will lead us to a good great place.
"Let your words & actions inspire others to dream more, learn more, do more and become more. It will not only add good things to others but its actually add your value of life.”
Life is not counted by what we get or what we have or even who we are; but it will only counted by any of our good things, good step we sow at our life to others.
So, lets start do it.....
When we do good, we will gain good things.
When we do more, we will gain more.
When we give more, we will receive more things
When we do less, we gain less.
When we not doing anything, we will not gain anything.
Noone will REAP if they not SOW.
Also,
Noone with go somewhere or reach somewhere without make their first step.
When we make a first step, it will follow with our next step and it will lead us to somewhere.
When we make a good step, it will follow with blessing and it will lead us to a good great place.
"Let your words & actions inspire others to dream more, learn more, do more and become more. It will not only add good things to others but its actually add your value of life.”
Life is not counted by what we get or what we have or even who we are; but it will only counted by any of our good things, good step we sow at our life to others.
So, lets start do it.....
Inner Power - A "Bread" For Our Soul
Dare to ask ourself :
INNER POWER
Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari LUAR, maka kehidupan di dalam telur BERAKHIR, tetapi jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari DALAM, maka sebuah kehidupan baru telah LAHIR.
INNER POWER
Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari LUAR, maka kehidupan di dalam telur BERAKHIR, tetapi jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari DALAM, maka sebuah kehidupan baru telah LAHIR.
HAL2 BESAR SELALU DIMULAI DARI DALAM
TUHAN tidak pernah menjanjikan bahwa :
Langit akan selalu BIRU
Bunga akan selalu MEKAR dan
Mentari akan selalu BERSINAR.
Tetapi ketahuilah bahwa DIA selalu memberi :
PELANGI di setiap badai
SENYUM di setiap air mata
BERKAH di setiap cobaan dan
JAWABAN di setiap doa.
Dalam mengarungi gelombang kehidupan, janganlah pernah menyerah sahabatku :
KITA HARUS TERUS BERJUANG !!
Kini, mari hidupkan & gunakan Inner Power yang ada didalam diri kita.
Mulailah dengan mengatakan kepada jiwa kita:
Hai, jiwaku, bangun dan bangkitlah. Mari bersamaku meraih segala asa dan impian.
Hai jiwaku, bersukacitalah dan selalu bersyukur dan pujilah Tuhan, karna dariNya, olehNya dan kepadaNya, asal dan tujuan hidup kita mengalir indah.
Hai jiwaku, mari lakukan sesuatu, agar ada makna di hidup ini yang bisa kita berikan, karna sebelum kita memberi hidup ini untk kebaikan oranglain, maka tidak ada arti yang membuat hidup kita berarti.
Lakukan bagian kita dengan terbaik yang kita bisa, maka Tuhan melakukan yang selebihnya bagi kita, membawa kita pada hidup yang terbaik didalam rancangan indahNya.
Medio September 2015
TUHAN tidak pernah menjanjikan bahwa :
Langit akan selalu BIRU
Bunga akan selalu MEKAR dan
Mentari akan selalu BERSINAR.
Tetapi ketahuilah bahwa DIA selalu memberi :
PELANGI di setiap badai
SENYUM di setiap air mata
BERKAH di setiap cobaan dan
JAWABAN di setiap doa.
Dalam mengarungi gelombang kehidupan, janganlah pernah menyerah sahabatku :
KITA HARUS TERUS BERJUANG !!
Kini, mari hidupkan & gunakan Inner Power yang ada didalam diri kita.
Mulailah dengan mengatakan kepada jiwa kita:
Hai, jiwaku, bangun dan bangkitlah. Mari bersamaku meraih segala asa dan impian.
Hai jiwaku, bersukacitalah dan selalu bersyukur dan pujilah Tuhan, karna dariNya, olehNya dan kepadaNya, asal dan tujuan hidup kita mengalir indah.
Hai jiwaku, mari lakukan sesuatu, agar ada makna di hidup ini yang bisa kita berikan, karna sebelum kita memberi hidup ini untk kebaikan oranglain, maka tidak ada arti yang membuat hidup kita berarti.
Lakukan bagian kita dengan terbaik yang kita bisa, maka Tuhan melakukan yang selebihnya bagi kita, membawa kita pada hidup yang terbaik didalam rancangan indahNya.
Medio September 2015
Langganan:
Postingan (Atom)