Novena Kanak-Kanak Yesus

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat Mari kita bersama mendoakan Novena Kanak Kanak Yesus dalam menyambut kelahir...

Selasa, 17 Februari 2015

A "bread" for our Soul: RABU ABU



RABU ABU


"All are from dust and to dust all shall return"

Debu kembali menjadi tanah seperti semula, dan roh kita kembali kepada Allah yang mengaruniakannya." (Pengkotbah 12:7)

"Dan banyak dari antara orang yang telah mati, akan bangun, sebagian untuk mendapatkan hidup yg kekal, dan sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal" (Daniel 12:2)

Tubuh kita akan kembali menjadi debu di bumi. Segala harta benda yang ada pada kita akan kembali menjadi abu. Segala yang ada di bumipun akan musnah tak berbekas. 

Namun, nafas kehidupan kita akan kembali kepada Allah. Dialah yang memberikannya sebagai anugerah.

Kebenaran yang ada adl: setelah tubuh dan sgala yang ada kembali mjd debu dan abu, namun hanya tubuh yang mati, sementara jiwa dan Roh yang ada pada kita, akan tetap hidup dan menjalani hidupnya dalam keabadian dan kekekalan. Roh yang hidup, yang tetap bisa melihat, mendengar, bicara, merasakan dan merasa seperti hati kita merasa saat ini (Lukas 16:19-31)

Menunduklah sebentar dan bertanya: kemana akan kubawa jiwa dan rohku pergi setelah ini?

Marilah kita menemukan dan meraih jawaban dan jalan keselamatan bagi jiwa dan Roh kita:

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)

"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah" (Roma 3:23). ”Dan upah dosa ialah maut!” (Roma 6:23)

Manusia hanya debu dan lemah dan berdosa, hanya melalui curahan darah Kristus kita menerima anugerah pengampunan dan pemurnian dari dosa; dan hanya melalui Salib Yesus dan KasihNya, kita mendapatkan penebusan dosa, keselamatan dan kehidupan sejati, dibumi hingga di surga.

Karna tiada satupun manusia, yang hanya debu dan pendosa ini, yang mampu berjalan sendiri meraih kehidupan yang berkenan di bumi hingga kehidupan kekal di surga Bapa, tanpa genggaman tangan kasih Yesus Kristus dan salib keselamatanNya.

Kini Yesus kembali berseru:
"Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"(Matius 4:17) 

"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yoh 14:6).

“Akulah kebangkitan dan hidup. Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup serta percaya kepadaKu tidak akan mati selama-lamanya.” (Yoh 11:25-26)

“Ia sendiri telah memikul dosa kitadi dalam tubuh-Nya di kayu salib,  supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.” (1 Petrus 2:24).

“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes 1: 9)

“....terhadap umatku yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka. Sekarang mata-Ku terbuka dan telinga-Ku menaruh perhatian kepada doa dari tempat ini.” (2 Tawarikh 7:14-15)

"Sebab di dalam Dia dan oleh darahNya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kasih karuniaNya." (Efesus 1:7)

"Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu." (Yesaya 43:25)

"Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkanNya dari pada kita pelanggaran kita" (Mazmur 103:12)

“Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu  domba.” (Yesaya 1:8)

"Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia." (Roma 8:28)

”TUHAN Allahmu akan ikut untuk menolong kamu, dan Ia akan memberi kemenangan kepadamu.” (Ulangan 20:4)

”TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia.” (Ulangan 28:13)

Selamat menerima rahmat pertobatan dan pengampunan dari Allah. 

Selamat memasuki dan memulai masa ter-mulia dalam hidup manusia, yaitu Masa PraPaskah, masa bagi kita merenungkan, menghayati dan menerima rahmat dan anugrah kasih & keselamatan Allah bagi kita, melalui sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus, Putra TunggalNya.

Semoga setelah kita mengalami pertobatan dan menerima kasih karunia, kita semua dilayakkan mengambil bagian dalam karya keselamatan Yesus sebagai bekal kehidupan bahagia yg abadi bagi Roh dan jiwa kita nanti.

Terpujilah Tuhan Yesus, sungguh indah memiliki-MU.

"SELAMAT MEMULAI MASA PRA PASKAH. SELAMAT MENERIMA KARUNIA KASIH DALAM PERTOBATAN DAN PENGAMPUNAN DOSA, DEMI MERAIH KEHIDUPAN SEJATI DI BUMI DAN KEBAHAGIAAN KEKAL DI SURGA.

AMIN

Senin, 16 Februari 2015

A "'bread" for our Soul: Hari kasih sayang

A "'bread" for our Soul: Hari kasih sayang

"Kasihilah Tuhan Allahmu dgn segenap hatimu, dan dgn segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia, seperti dirimu sendiri" (Matius 22:37-39)

"...tetapi org Samaria yg melewati jalan itu datang kepadanya dan ketika ia melihatnya, lalu ia tergerak oleh belas kasihan.." (Lukas 10:25-37)

Hari ini, banyak orang merayakannya sebagai hari Kasih Sayang. Warna merah atau merah muda menjadi begitu dominan pada hari ini. Tak sedikit yang mempersiapkan bunga ataupun coklat untuk menunjukkan rasa cintanya kepada orang2 yang dikasihinya. Bahkan tidak sedikit org yang mau mengeluarkan dana yang besar untuk makan malam istimewa bersama keluarga di hari kasih sayang tsb.

Beberapa tahun yg lalu, di hari yang sama, saya menghadiri perayaan Hari Kasih Sayang ini bersama sahabat-sahabat. Sungguh bahagia boleh memiliki sahabat yang tlah bersama selama bertahun2 dalam suka dan duka.

Dan sepulang dari acara tersebut, saya menerima bingkisan berupa goodie bag berisi snack dan coklat yang beraneka rasa. Saya juga membeli beberapa hadiah dan oleh2 makanan untuk saya berikan kepada anak2 saya, dan untuk makan bersama keluarga dirumah.

Tiba di satu lampu merah, saya melihat banyak anak kecil bertepuk tangan sambil bernyanyi2 kecil di salah satu sisi jendela. Pakaian lusuh dan wajah lelah mereka membuat saya iba. Spontan saya teringat akan sekantong goodie bag, hadiah dan oleh2 yang saya bawa pulang. Sesaat timbul pergumulan antara dorongan untuk memberikan oleh2 itu atau membawanya pulang untuk anak saya.

Akhirnya, tangan saya meraih bingkisan2 tsb dan memberikannya kepada anak-anak jalanan tersebut. Seketika itu juga lelah di wajah mereka berubah menjadi raut penuh kegembiraan.
Dan rasa sukacita membuncah dalam hati saya karna saya boleh membagi sedikit kebahagiaan dari perbuatan kasih saya yang sederhana, namun tentunya membuat hati anak2 tsb boleh menikmati kebahagiaan dan senyuman ditengah pergumulan dan kesulitan hidup mereka.

Dan sejak saat itu, Tuhan tlah mendorong kami untuk terus berbagi kasih kepada mereka yang membutuhkan, walaupun melalui perbuatan kasih yg sederhana sekalipun.

Injil hari ini menunjukkan kepada kita bagaimana Yesus mengajarkan kita untuk berbelas kasih kepada sesama seperti orang Samaria tsb, yang hatinya penuh belas kasihan, agar kita belajar untuk menyalurkan kasih kita dalam perbuatan nyata kepada mereka yang membutuhkan. Yesus juga mengajarkan kepada kita tentang sebuah perintah yang utama dan terutama, yaitu: HUKUM KASIH.

Yesus mengajarkan kepada kita sebuah kasih yang indah, yang hanya dapat dicapai jika kita berada dalam keseimbangan dalam mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama.

Hukum kasih tsb dapat saya gambarkan sebagai 'tanda salib': panah keatas sebagai 'hukum vertikal' yaitu kasih kepada Allah; dan panah kesamping sebagai "hukum horisontal' yaitu kasih kepada sesama.

Mengapa kita mengasihi Allah? Jawabannya adl karna Allah telah lebih dahulu mengasihi kita dg kasihNya yg setia dan sempurna.

Apakah kita perlu mengasihi Allah? Jawabannya: Allah mengasihi kita seperti Bapa sayang anak2Nya. Maka sebuah keindahan, saat kita sbg anak2 yg dikasihiNya, mau dan mampu memberikan kasih kita kepada Allah, melalui hubungan yang intim dgn Allah dalam penyerahan diri kita kpd Allah, dalam doa2 kita, ibadah2 kita, melalui pendalaman kitab suci untuk mendengar firmanNya, melalui perenungan2 akan kasih dan kebaikanNya yg kita terapkan dalam sikap hidup kita, melalui usaha kita untk hidup dalam jalan kasih, kebenaran dan perintah2Nya.

Seperti orangtua (ayah dan ibu), yg mengasihi kita, begitupun kita mengasihi mereka dengan kasih sayang kita yang nyata, sbg tanda kasih, bakti dan hormat kita kpd mereka; demikianlah Allah rindu kita mengasihiNya dg segenap hatimu, dan dgn segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Dalam hubungan indah antara kita dg Allah yang saling mengasihi secara nyata, maka kasihNya, rahmatNya, berkatNya mengalir berlimpah didalam jiwa kita yg akan memampukan kita untuk mengalirkan kasih kita kpd sesama dengan perbuatan kasih yg nyata.

Apakah perbuatan kasih itu?

1. Jika kita tlah diberikan sebuah keadaan dimana kita bisa berbagi apa yang kita miliki (berupa materi, rejeki) yang dapat menolong sesama, maka itu adalah perbuatan kasih yg nyata;

2. Jika kita belum mampu untk melakukan perbuatan no.1 tsb diatas, maka perbuatan kasih dapat kita salurkan melalui perkataan, sikap dan karakter kita yang baik, yang akan menyalurkan rasa damai, sukacita, pengharapan dan kasih kpd mereka yg berjumpa dg kita. Melalui pemberian waktu kita buat sahabat, lewat tebaran senyuman, kata2 kasih, sapaan, perhatian, motivasi, tepukan kasih, itu semua adl perbuatan kasih yg indah;

3. Jikapun no 1 dan 2 belum mampu kita lakukan, maka kita bisa berbagi perbuatan kasih melalui doa2 yg kita panjatkan buat orang lain. Doa adl perbuatan kasih (pelayanan) yg tersembunyi, yang tak terdengar, yg tak terlihat, namun bisa membuka jalan pertolongan bagi setiap org yg kita doakan, doa yang menghadirkan kuasa dan mujizat Tuhan untuk org2 yg kita doakan.

4. Dan jikapun kita belum mau atau mampu untuk melakukan semua itu, hendaknya kita menguasai diri kita untuk tidak berbuat atau berkata yang menyakiti atau menyusahkan orang lain.

Kasih adl sesuatu yg bisa "dilihat" oleh orang buta, yang bisa "didengar" oleh orang tuli, yang bisa dirasakan oleh mereka yang tidak mengenal kasih dan bisa menembus sebuah "tembok hati' mereka yang keras yg tak pernah merasakan kasih.

Hendaknya kasih kita kepada Allah dan sesama haruslah mengalir setiap hari, dimulai dari dalam keluarga, sahabat2 kita, sekeliling kita, dan akhirnya ke sesama. Tidak hanya pada hari ini, tetapi setiap saat, di manapun kita berada, kita perlu membagikan kasih dan sukacita Tuhan melalui hidup kita, seperti aliran sungai yang tidak pernah berhenti mengalir, demikianlah kita harus menjalani hidup dalam kasih kpd Tuhan, keluarga dan sesama.

Biarlah moment Hari Kasih Sayang ini, kembali menjamah dan mengingatkan kita akan sebuah kasih dan apa arti mengasihi. Agar kita bisa memaknai hidup ini untuk meraih hidup sejati yang bermakna bagi sesama dan berkenan kepada Allah.

Selamat hari Kasih Sayang, selamat menikmati kasih Tuhan dan kasih yang berlimpah dari keluarga, pasangan atau sahabat.…

Let's spread our peace, love and joy to everyone and to those who need.

Lord Jesus love you....

(Valentine on 14 Feb 2015)

Senin, 02 Februari 2015

A "bread" for our Soul: Sempatkan kita dengan sapaanNya?

A "bread" for our Soul: Sempatkan kita dengan sapaanNya?

Seekor ikan menikmati kehidupannya dengan terus berenang kesana kemari, dan menenggelamkan dirinya dalam air yang selalu tersedia baginya agar tetap hidup, tanpa menyadari ada sebuah pribadi yang setia mengalirkan air baginya.

Ikan terus berenang, sambil menikmati pemandangan kolam yang indah, meraih makanan yang selalu tersedia baginya, tanpa menyadari ada sebuah pribadi yang memberikannya.

Namun sayangnya, saat ikan harus kehilangan aliran air, maka ia tidak akan bertahan dan mati.

Demikian juga manusia, dalam keseharian hidupnya, sejak pagi hingga malam hari, sejak membuka mata dari tidur hingga menutup mata saat tidur; kita sibuk berjalan kian kemari sambil menikmati hidup yang penuh dengan segala sesuatu yang memenuhi kebutuhan kita, memberikan kenikmatan, menghadirkan keindahan, memuaskan ada kita, berbalut perlindungan yang tak henti sehingga kita dalam keadaan baik selagi menikmati kesemua itu.
Bahkan kesemua itu, menjadikan kita pribadi yang dengan angkuh berkata: bahwa semua yang ada dan aku miliki, adalah berkat usahaku sendiri dan aku harus nikmati sendiri sampai maksimal di hidupku yang singkat ini.

TANPA menyadari ada sebuah Pribadi yang bekerja, menyediakan, memberikan dan memastikan segala sesuatu baik agar kita selalu terpelihara dan terlindungi. Pribadi yang dengan penuh kasih, memelihara dan melindungi hidup kita.

Namun, saat kita berhenti sejenak, berfikir dan merasakan sebuah kebenaran, bahwa segala yang ada pada kita, bahkan yang ada pada dunia, tidak lepas dari penyertaan, pemeliharaan, pekerjaan, pemberian dan kemurahan Tuhan.

Bahkan udara yang kita hiruppun, dipastikanNya selalu tersedia bagi kita agar kita tetap hidup, karna tak ada seorangpun yang mampu hidup tanpa udara walau hanya beberapa menit saja.

Bagaimana dengan kehidupan kita yang berkelimpahan dalam sgala hal, kebutuhan jasmani dan perlindunganNya selalu diberikan dg kasih setiaNya; apakah masih mampu kita bersikap angkuh atau tidak perduli?

Berhenti mengeluh, mulailah bersyukur, belajarlah rendah hati dan menyadari keberadaan kita yang bukan apa-apa tanpa kebaikanNya. Sadarilah siapa diri kita yang bukan siapa2 dan tak mampu apa2 tanpa daya IlahiNya.

Ataukan harus terlebih dulu semua yang ada pada kita terhilang dan musnah, dan tubuh kita terbaring layu sendirian, baru kita menyadarinya dan ingin berbuat sesuatu buat Tuhan, namun kita tak lagi mampu, atau kita ingin kembali menekuni jalanNya agar kita selamat, namun kita tak lagi sempat?

------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ada sebuah surat yang menarik dari seseorang yang senantiasa sibuk dengan hidupnya dan dirinya:

Dear Tuhan,

Tuhan, ini aku, maaf aku baru datang kepadaMu, aku lupa kapan terakhir kali aku berdoa dan beribadah, tapi maklumlah karna aku terlalu sibuk.

 Ini lho kesibukanku setiap hari:

Pagi hari, aku bangun, langsung mengambil HPku, BBku, Tab-ku, aku menyapa teman2ku dengan chatting selamat pagi, maaf aku lupa menyapaMu dengan doa pagi krn aku terlalu sibuk chatting.

Lalu aku sibuk bersiap2 untuk bekerja, tanpa sempat berdoa mengucap syukur atas sarapan makanan yang Kau berikan, lalu aku berangkat bekerja tanpa aku sempat berdoa minta perlindunganMu.

Maaf aku terburu2 krn tidak sabar untuk menaiki mobil mewahku yang bisa membuat orang2 berdecak kagum melihatku, itu hasil kerja kerasku.

Tiba di kantor, semua orang menyapaku, namun aku terburu2 sehingga tidak sempat menyapa dan membalas senyum mereka. Lalu aku tenggelam dengan pekerjaan2 yang banyak, sampai aku tak sempat menolong pekerjaan temanku yg tadi sebenarnya butuh kutolong. Bahkan tak sempat mengucapkan terima kasih kepada seorang office boy yang menyiapkan makan siangku dan kembali aku lupa berdoa makan karna aku ingin cepat2 makan sambil membuka Tab-ku untuk chatting, diselingi dengan  membuka games kesukaanku di laptopku.

Tak terasa sore tlah tiba, aku terburu2 menyelesaikan pekerjaanku, karna harus bertemu dengan teman untuk nongkrong bersama sambil minum kopi untuk melepaskan keletihan setelah bekerja. Makanan enak terhidang di meja diselilingi dengan minuman yang nikmat, dan ini rutin aku lakukan, agar aku tidak kehilangan pergaulan dan teman2ku. Sambil ngobrol dan bergurau dengan teman2, bicara ngalor ngidul tanpa tema atau bahasan khusus,  akupun sibuk dengan gadget-ku untk menjawab chatting2 teman2ku.

Wowww, sungguh hari yang sibuk ya Tuhan.

Hari tlah malam, dan rasa kantuk mengingatkanku untuk pulang, sampai dirumah, aku hanya sempat mandi dan sambil menunggu kantuk menidurkanku, aku membuka HPku, BBku, Line-ku, WA-ku, Path-Ku, untk mengucapkan selamat tidur kepada teman2ku dan ngobrol ngalor ngidul tak menentu, sampai tertidur. Dan maaf, Kau tau aku sibuk sekali dan lelah, sehingga aku tertidur dan lupa untuk berdoa malam.

Dan pagi harinya, aku kembali menjalani semua rutinitas itu.

Maaf juga aku tak sempat beribadah karna bahkan di hari weekend-pun, aku sibuk belanja dan bertemu dengan teman2 lainnya, dan kadang sibuk travelling jalan2 keluar negeri untuk menikmati hidupku. Maaf juga aku belum bisa berbagi rejekiku buat yang membutuhkan, karna aku masih butuh gadget baru, barang2 baru bahkan aku punya impian untuk ganti mobil terbaru.

Maaf juga Tuhan, karna aku belum bisa menuruti perintahMu yang mustahil aku jalankan dalam kehidupanku yang sibuk dan rumit itu, karna tidak mungkin aku  bisa mendapatkan semua barang2 duniawi yang aku butuhkan dan inginkan jika aku harus hidup jujur, hidup baik, hidup berbagi, hidup bersih, dan hidup benar di jalanMu. Apalagi jika aku harus bersikap atau berkata2 yang baik seperti ajaranMu. Atau menolak jalan pintas atau pemberian2 yang hebat walaupun itu dengan cara yang tidak benar, namun sayang jika aku tolak.

Sekali lagi maaf Tuhan, aku tidak sempat berdoa, tidak sempat membaca kitab suci, apalagi beribadah, berkumpul dengan orang2 dalam persekutuan doa atau melayani orang2 yang membutuhkan, dan tidak sempat menuruti ajaran dan perintahMu; karna aku terlalu sibuk.

Mohon maklum ya Tuhan, aku sibuk dengan hidupku dan diriku.

Apakah Tuhan punya BlackBerry atau WA? Agar aku bisa sempatkan menyapaMu sambil chatting dgn teman2ku, ditengah kesibukan2ku tadi?

A "bread" of our soul (lanjutan):

Jawab Tuhan:

AnakKu, hidup memang pilihan.
Kamu telah tau pilihannya dan kamupun telah paham konsekwensi pilihanmu.

Namun Aku mengharapkanmu untuk menjalani hidup dijalanKu dan bersamaKu.

Di kesibukanmu, kamu berjalan sendiri seturut maumu, dan kamu hidup di luar Aku. Ketahuilah, dari seluruh kesibukanmu itu, kamu sebenarnya tidak mendapat apa2, dan tidak menjadikanmu siapa2.

Sementara saat kamu membelakangiKu dalam kesibukan2mu, mataKu tak pernah lepas darimu. Aku tau saat kau duduk, berdiri, berjalan, berbuat, berkata, berfikir dan berniat. Dan dalam segalanya itu, Aku selalu menyertaimu, melindungimu, memeliharamu dan memberkatimu. Walau kamu tidak ada waktu datang & memandangKu, Aku tetap mengasihimu.

Ketahuilah, yang kamu dapatkan dari dunia ini hanyalah materi yang akan musnah, teman2 yang akan meninggalkanmu dan dunia yang akan memendammu di liangnya. Dan dunia yang kamu rengkuh dalam seluruh waktu, energi dan segalamu, hanya akan menjadikanmu sebuah kesia-sia-an.

Kamu memang telah mendapatkan dunia. Namun dunia yang kamu dapatkan dan miliki, akan membuatmu kehilangan "nyawamu" sendiri.

"Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?" (Matius 16:26)

"Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karna lebarlah pintu dan luaslah jalan yg menuju kepada kebinasaan dan banyak orang yg melaluinya." (Matius 7:13)

Memang tersedia hal2 di dunia yang memikatmu, yaitu kenikmatan duniawi, harta benda, kemewahan, jabatan, ketenaran, namun ketahuilah bahwa itu adalah jerat penguasa dunia (iblis) yang akan menjerumuskanmu kepada kebinasaan.

Mengapa hidupmu hanya kau habiskan dengan barang2 dan menikmati berkat2mu, namun kau lupa padaKu yang memberikan semua berkat itu?

Mengapa kamu sibuk dengan pekerjaan, kegiatan2, dan teman2 yang ada di hidupmu yang menjauhkanmu dari dirimu sendiri, dari keluarga, dari orang2 terkasihmu dan bahkan menjauhkanmu dariKu; Aku yang mengijinkanmu hidup?

Untuk apa kamu habiskan waktumu dengan mereka yang hanya bersenang2 diwaktu senangmu, dan pergi meninggalkanmu di waktu susahmu?

Lebih baik kamu memiliki 1-2 orang yang membawamu pada makna hidup dan mendekatkanmu padaKu, daripada 1000 orang yang menjauhkanmu dariKu dan mengarahkanmu pada hidup yang sia-sia.

Segala berkat yang ada di bumi ini, memang Aku sediakan dan berikan padamu agar kamu hidup dalam kelimpahan, namun aku berkehendak agar semua yang ada padamu, kamu gunakan untuk kebaikan bagimu dan bagi sesamamu, dan untuk kemuliaanKu.

Ingatlah juga, bahwa kamu terlahir tidak membawa apa2 karna Aku yang membekali dan memelihara hidupmu di dunia. Dan saat kamupun kembali pulang nanti, kamu juga tidak akan membawa apa2, karna Kuharapkan kamu bisa pulang ke rumahKu, disana akan Kuberikan segalanya bagimu.

Kini Aku bertanya:

 Setelah semua yang ada padamu dalam kehidupanmu:

 Bahagiakah kamu? adakah sukacita dan damai sejahtera itu didalammu? Adakah makna yang indah di hidupmu? Adakah tujuan di hidupmu? Kemana kau akan pergi setelah hidupmu? Bergunakah dirimu? Dan adakah pengharapan untuk keselamatan bagi kehidupan sejatimu kelak?

 Kembalilah, sebelum dunia mengambil kembali apa yang kamu miliki itu. 

 Datang dan hiduplah bersamaKu dan nikmati kasih karuniaKu yang membawamu kepada kebahagiaan dan kehidupan sejati; sebelum kamu harus terbaring dalam kesendirianmu, kesakitanmu, penyesalanmu, penderitaanmu karna konsekwensi pilihanmu; dan jangan sampai tiba saat kamu  mencari Aku, namun Aku tak sempat lagi kau temui karna semua telah terlambat, sehingga kamu harus menghabiskan keabadian hidupmu di penderitaan kekal, dan disana tiada lagi yang bisa menolongmu.

 Sungguh Aku tidak mau itu terjadi padaMu. Itulah karnanya Aku selalu memeliharamu, melindungimu, menyertaimu dan mengasihimu. 

 Aku menghadirkanmu di bumi, untuk menjalani hidup bersamaKu dalam kebahagiaan sejati yang penuh dgn damai sejahtera, sukacita, kebenaran dan keselamatan didalamKu. Agar suatu saat, kita bisa bersatu didalam surgaKu yang tlah kupersiapkan bagimu, jika kamu sungguh mengasihiKu, mau terus bersamaKu dan hidup dijalanKU.

 Namun Aku tidak dapat memaksakan kasihKu. Semua pilihan ada di tanganmu, kamulah yang memilihnya dan hanya saat masih terhembus nafas kehidupan, kamu sempat mempersiapkan yang terbaik untuk hidup kekalmu nanti.

 Karna kasihKu, Kuingatkan lagi dan lagi, kembalilah, mulailah merenda hidup barumu yang indah dan berkmakna bersamaKu. Aku punya rencana yang indah bagi hidupmu, yang hanya mungkin dapat KUgenapi jika kau dijalanKu dan bersamaKu. Sekaranglah saatnya, saat sebelum semua yang ada padamu harus usai, saat nanti tak ada apapun dan tak ada siapapun bersamamu, hanya kau dan AKU.

 Maukah kau meresponi sapaan, panggilan dan kasihKU padamu?

Salam kasih dan rindu,
Tuhan