Novena Kanak-Kanak Yesus

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat Mari kita bersama mendoakan Novena Kanak Kanak Yesus dalam menyambut kelahir...

Senin, 02 Februari 2015

A "bread" for our Soul: Sempatkan kita dengan sapaanNya?

A "bread" for our Soul: Sempatkan kita dengan sapaanNya?

Seekor ikan menikmati kehidupannya dengan terus berenang kesana kemari, dan menenggelamkan dirinya dalam air yang selalu tersedia baginya agar tetap hidup, tanpa menyadari ada sebuah pribadi yang setia mengalirkan air baginya.

Ikan terus berenang, sambil menikmati pemandangan kolam yang indah, meraih makanan yang selalu tersedia baginya, tanpa menyadari ada sebuah pribadi yang memberikannya.

Namun sayangnya, saat ikan harus kehilangan aliran air, maka ia tidak akan bertahan dan mati.

Demikian juga manusia, dalam keseharian hidupnya, sejak pagi hingga malam hari, sejak membuka mata dari tidur hingga menutup mata saat tidur; kita sibuk berjalan kian kemari sambil menikmati hidup yang penuh dengan segala sesuatu yang memenuhi kebutuhan kita, memberikan kenikmatan, menghadirkan keindahan, memuaskan ada kita, berbalut perlindungan yang tak henti sehingga kita dalam keadaan baik selagi menikmati kesemua itu.
Bahkan kesemua itu, menjadikan kita pribadi yang dengan angkuh berkata: bahwa semua yang ada dan aku miliki, adalah berkat usahaku sendiri dan aku harus nikmati sendiri sampai maksimal di hidupku yang singkat ini.

TANPA menyadari ada sebuah Pribadi yang bekerja, menyediakan, memberikan dan memastikan segala sesuatu baik agar kita selalu terpelihara dan terlindungi. Pribadi yang dengan penuh kasih, memelihara dan melindungi hidup kita.

Namun, saat kita berhenti sejenak, berfikir dan merasakan sebuah kebenaran, bahwa segala yang ada pada kita, bahkan yang ada pada dunia, tidak lepas dari penyertaan, pemeliharaan, pekerjaan, pemberian dan kemurahan Tuhan.

Bahkan udara yang kita hiruppun, dipastikanNya selalu tersedia bagi kita agar kita tetap hidup, karna tak ada seorangpun yang mampu hidup tanpa udara walau hanya beberapa menit saja.

Bagaimana dengan kehidupan kita yang berkelimpahan dalam sgala hal, kebutuhan jasmani dan perlindunganNya selalu diberikan dg kasih setiaNya; apakah masih mampu kita bersikap angkuh atau tidak perduli?

Berhenti mengeluh, mulailah bersyukur, belajarlah rendah hati dan menyadari keberadaan kita yang bukan apa-apa tanpa kebaikanNya. Sadarilah siapa diri kita yang bukan siapa2 dan tak mampu apa2 tanpa daya IlahiNya.

Ataukan harus terlebih dulu semua yang ada pada kita terhilang dan musnah, dan tubuh kita terbaring layu sendirian, baru kita menyadarinya dan ingin berbuat sesuatu buat Tuhan, namun kita tak lagi mampu, atau kita ingin kembali menekuni jalanNya agar kita selamat, namun kita tak lagi sempat?

------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ada sebuah surat yang menarik dari seseorang yang senantiasa sibuk dengan hidupnya dan dirinya:

Dear Tuhan,

Tuhan, ini aku, maaf aku baru datang kepadaMu, aku lupa kapan terakhir kali aku berdoa dan beribadah, tapi maklumlah karna aku terlalu sibuk.

 Ini lho kesibukanku setiap hari:

Pagi hari, aku bangun, langsung mengambil HPku, BBku, Tab-ku, aku menyapa teman2ku dengan chatting selamat pagi, maaf aku lupa menyapaMu dengan doa pagi krn aku terlalu sibuk chatting.

Lalu aku sibuk bersiap2 untuk bekerja, tanpa sempat berdoa mengucap syukur atas sarapan makanan yang Kau berikan, lalu aku berangkat bekerja tanpa aku sempat berdoa minta perlindunganMu.

Maaf aku terburu2 krn tidak sabar untuk menaiki mobil mewahku yang bisa membuat orang2 berdecak kagum melihatku, itu hasil kerja kerasku.

Tiba di kantor, semua orang menyapaku, namun aku terburu2 sehingga tidak sempat menyapa dan membalas senyum mereka. Lalu aku tenggelam dengan pekerjaan2 yang banyak, sampai aku tak sempat menolong pekerjaan temanku yg tadi sebenarnya butuh kutolong. Bahkan tak sempat mengucapkan terima kasih kepada seorang office boy yang menyiapkan makan siangku dan kembali aku lupa berdoa makan karna aku ingin cepat2 makan sambil membuka Tab-ku untuk chatting, diselingi dengan  membuka games kesukaanku di laptopku.

Tak terasa sore tlah tiba, aku terburu2 menyelesaikan pekerjaanku, karna harus bertemu dengan teman untuk nongkrong bersama sambil minum kopi untuk melepaskan keletihan setelah bekerja. Makanan enak terhidang di meja diselilingi dengan minuman yang nikmat, dan ini rutin aku lakukan, agar aku tidak kehilangan pergaulan dan teman2ku. Sambil ngobrol dan bergurau dengan teman2, bicara ngalor ngidul tanpa tema atau bahasan khusus,  akupun sibuk dengan gadget-ku untk menjawab chatting2 teman2ku.

Wowww, sungguh hari yang sibuk ya Tuhan.

Hari tlah malam, dan rasa kantuk mengingatkanku untuk pulang, sampai dirumah, aku hanya sempat mandi dan sambil menunggu kantuk menidurkanku, aku membuka HPku, BBku, Line-ku, WA-ku, Path-Ku, untk mengucapkan selamat tidur kepada teman2ku dan ngobrol ngalor ngidul tak menentu, sampai tertidur. Dan maaf, Kau tau aku sibuk sekali dan lelah, sehingga aku tertidur dan lupa untuk berdoa malam.

Dan pagi harinya, aku kembali menjalani semua rutinitas itu.

Maaf juga aku tak sempat beribadah karna bahkan di hari weekend-pun, aku sibuk belanja dan bertemu dengan teman2 lainnya, dan kadang sibuk travelling jalan2 keluar negeri untuk menikmati hidupku. Maaf juga aku belum bisa berbagi rejekiku buat yang membutuhkan, karna aku masih butuh gadget baru, barang2 baru bahkan aku punya impian untuk ganti mobil terbaru.

Maaf juga Tuhan, karna aku belum bisa menuruti perintahMu yang mustahil aku jalankan dalam kehidupanku yang sibuk dan rumit itu, karna tidak mungkin aku  bisa mendapatkan semua barang2 duniawi yang aku butuhkan dan inginkan jika aku harus hidup jujur, hidup baik, hidup berbagi, hidup bersih, dan hidup benar di jalanMu. Apalagi jika aku harus bersikap atau berkata2 yang baik seperti ajaranMu. Atau menolak jalan pintas atau pemberian2 yang hebat walaupun itu dengan cara yang tidak benar, namun sayang jika aku tolak.

Sekali lagi maaf Tuhan, aku tidak sempat berdoa, tidak sempat membaca kitab suci, apalagi beribadah, berkumpul dengan orang2 dalam persekutuan doa atau melayani orang2 yang membutuhkan, dan tidak sempat menuruti ajaran dan perintahMu; karna aku terlalu sibuk.

Mohon maklum ya Tuhan, aku sibuk dengan hidupku dan diriku.

Apakah Tuhan punya BlackBerry atau WA? Agar aku bisa sempatkan menyapaMu sambil chatting dgn teman2ku, ditengah kesibukan2ku tadi?

A "bread" of our soul (lanjutan):

Jawab Tuhan:

AnakKu, hidup memang pilihan.
Kamu telah tau pilihannya dan kamupun telah paham konsekwensi pilihanmu.

Namun Aku mengharapkanmu untuk menjalani hidup dijalanKu dan bersamaKu.

Di kesibukanmu, kamu berjalan sendiri seturut maumu, dan kamu hidup di luar Aku. Ketahuilah, dari seluruh kesibukanmu itu, kamu sebenarnya tidak mendapat apa2, dan tidak menjadikanmu siapa2.

Sementara saat kamu membelakangiKu dalam kesibukan2mu, mataKu tak pernah lepas darimu. Aku tau saat kau duduk, berdiri, berjalan, berbuat, berkata, berfikir dan berniat. Dan dalam segalanya itu, Aku selalu menyertaimu, melindungimu, memeliharamu dan memberkatimu. Walau kamu tidak ada waktu datang & memandangKu, Aku tetap mengasihimu.

Ketahuilah, yang kamu dapatkan dari dunia ini hanyalah materi yang akan musnah, teman2 yang akan meninggalkanmu dan dunia yang akan memendammu di liangnya. Dan dunia yang kamu rengkuh dalam seluruh waktu, energi dan segalamu, hanya akan menjadikanmu sebuah kesia-sia-an.

Kamu memang telah mendapatkan dunia. Namun dunia yang kamu dapatkan dan miliki, akan membuatmu kehilangan "nyawamu" sendiri.

"Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?" (Matius 16:26)

"Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karna lebarlah pintu dan luaslah jalan yg menuju kepada kebinasaan dan banyak orang yg melaluinya." (Matius 7:13)

Memang tersedia hal2 di dunia yang memikatmu, yaitu kenikmatan duniawi, harta benda, kemewahan, jabatan, ketenaran, namun ketahuilah bahwa itu adalah jerat penguasa dunia (iblis) yang akan menjerumuskanmu kepada kebinasaan.

Mengapa hidupmu hanya kau habiskan dengan barang2 dan menikmati berkat2mu, namun kau lupa padaKu yang memberikan semua berkat itu?

Mengapa kamu sibuk dengan pekerjaan, kegiatan2, dan teman2 yang ada di hidupmu yang menjauhkanmu dari dirimu sendiri, dari keluarga, dari orang2 terkasihmu dan bahkan menjauhkanmu dariKu; Aku yang mengijinkanmu hidup?

Untuk apa kamu habiskan waktumu dengan mereka yang hanya bersenang2 diwaktu senangmu, dan pergi meninggalkanmu di waktu susahmu?

Lebih baik kamu memiliki 1-2 orang yang membawamu pada makna hidup dan mendekatkanmu padaKu, daripada 1000 orang yang menjauhkanmu dariKu dan mengarahkanmu pada hidup yang sia-sia.

Segala berkat yang ada di bumi ini, memang Aku sediakan dan berikan padamu agar kamu hidup dalam kelimpahan, namun aku berkehendak agar semua yang ada padamu, kamu gunakan untuk kebaikan bagimu dan bagi sesamamu, dan untuk kemuliaanKu.

Ingatlah juga, bahwa kamu terlahir tidak membawa apa2 karna Aku yang membekali dan memelihara hidupmu di dunia. Dan saat kamupun kembali pulang nanti, kamu juga tidak akan membawa apa2, karna Kuharapkan kamu bisa pulang ke rumahKu, disana akan Kuberikan segalanya bagimu.

Kini Aku bertanya:

 Setelah semua yang ada padamu dalam kehidupanmu:

 Bahagiakah kamu? adakah sukacita dan damai sejahtera itu didalammu? Adakah makna yang indah di hidupmu? Adakah tujuan di hidupmu? Kemana kau akan pergi setelah hidupmu? Bergunakah dirimu? Dan adakah pengharapan untuk keselamatan bagi kehidupan sejatimu kelak?

 Kembalilah, sebelum dunia mengambil kembali apa yang kamu miliki itu. 

 Datang dan hiduplah bersamaKu dan nikmati kasih karuniaKu yang membawamu kepada kebahagiaan dan kehidupan sejati; sebelum kamu harus terbaring dalam kesendirianmu, kesakitanmu, penyesalanmu, penderitaanmu karna konsekwensi pilihanmu; dan jangan sampai tiba saat kamu  mencari Aku, namun Aku tak sempat lagi kau temui karna semua telah terlambat, sehingga kamu harus menghabiskan keabadian hidupmu di penderitaan kekal, dan disana tiada lagi yang bisa menolongmu.

 Sungguh Aku tidak mau itu terjadi padaMu. Itulah karnanya Aku selalu memeliharamu, melindungimu, menyertaimu dan mengasihimu. 

 Aku menghadirkanmu di bumi, untuk menjalani hidup bersamaKu dalam kebahagiaan sejati yang penuh dgn damai sejahtera, sukacita, kebenaran dan keselamatan didalamKu. Agar suatu saat, kita bisa bersatu didalam surgaKu yang tlah kupersiapkan bagimu, jika kamu sungguh mengasihiKu, mau terus bersamaKu dan hidup dijalanKU.

 Namun Aku tidak dapat memaksakan kasihKu. Semua pilihan ada di tanganmu, kamulah yang memilihnya dan hanya saat masih terhembus nafas kehidupan, kamu sempat mempersiapkan yang terbaik untuk hidup kekalmu nanti.

 Karna kasihKu, Kuingatkan lagi dan lagi, kembalilah, mulailah merenda hidup barumu yang indah dan berkmakna bersamaKu. Aku punya rencana yang indah bagi hidupmu, yang hanya mungkin dapat KUgenapi jika kau dijalanKu dan bersamaKu. Sekaranglah saatnya, saat sebelum semua yang ada padamu harus usai, saat nanti tak ada apapun dan tak ada siapapun bersamamu, hanya kau dan AKU.

 Maukah kau meresponi sapaan, panggilan dan kasihKU padamu?

Salam kasih dan rindu,
Tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar