Jumat Agung
Tanpa bersalah, Yesus menerima hukuman
mati. (MARKUS 15).
Dengan rendah hati, Yesus berjalan dari
bawah bukit Kalvari, dengan membawa salib yg sangat berat, dgn hinaan, cambukan
dan pukulan yg Dia terima di setiap langkahNya. Yesuspun jatuh hingga 3 kali, namun
karna kasihNya yg besar, Ia selalu berusaha bangkit dan berjalan lagi untuk
menyelesaikan panggulan salib itu sampai ke puncak Kalvari/Golgota.
Sungguh luar biasa perjalanan itu, setelah
semalaman Ia disiksa, tidak diberi makan/minum, darah mengucur tanpa henti,
luka-luka yang menganga tanpa diobati, tidak tidur; kini Ia harus berjalan
memanggul salib di tanah yg berbatu, tersengat matahari, menanjak tinggi dan
jauh. Ditambah dengan penderitaan batin dengan segala hinaan dan cacian dari
banyak orang. Namun Yesus terus bertahan dan terus bangkit untk menyelesaikan
karya penebusanNya terhadap dosa dosa kita.
Jumat Agung merupakan puncak dari penderitaan
Yesus, krn luka fisik dan emosi yg dialamiNya dan juga keterpisahaan dg Bapa
akibat menanggung dosa dosa kita.
Akan tetapi, sampai hari ini, banyak orang
yg hanya mengambil peran memandang Yesus yg disalib dari kejauhan. Jarang
sekali orang mau mengambil peran utk mendekat dan memeluk Yesus yang tidak
berdaya, dan menghayati makna dr derita dan wafatNya. Sungguh banyak manusia
yang tidak menyadari betapa apa yang Yesus tunaikan dalam sengsara dan wafatNya
tersebut, adalah demi keselamatan mereka.
Namun Yesus adalah Tuhan yang penuh kasih
dan panjang sabar. Dia selalu memberikan kesempatan bagi setiap manusia untuk
bertobat dan kembali ke jalan kebenaranNya agar beroleh keselamatan dan
kasihNya di bumi hingga di surga.
Semoga penyadaran diri sbg manusia yg
lemah & rentan terhadap dosa diharapkan membantu kita utk menyadari betapa
kita membutuhkan Tuhan dlm setiap aspek hidup kita. Melalui pantang &
puasa, kita diajak utk menghayati bhw hidup ini tak hanya sekedar urusan fisik,
tapi juga urusan rohani. Namun acapkali kita mudah sekali lepas dari fokus
hidup kita, kita hanya focus pd hal-hal duniawi dan kenikmatan duniawi yg semu
dan sesaat lagi akan musnah. Yg justru menjauhkan kita dari kasihNya dan
keselamatanNya, dan bahkan membawa diri kita berjalan ke jurang dosa dan
kebinasaan kekal.
Semoga kita semua memahami dan menghargai
kebenaran yg ada ini, demi keselamatan kita di bumi hingga di surga.
Bertanyalah dalam hatimu: "Yesus,
mengapa Kau rela menderita siksa dan hinaan, memanggul salib dan wafat di
Golgota?
Dengarlah jawabanNya: "Semua Aku lakukan krn kasih dan cintaKu padamu, anak-anakKu".
Pesan kasih di Jumat Agung
DarahNya sdh tercurah, deritaNya sdh
terlaksana, wafatNya sdh menebus dan memberikan keselamatan kekal.
Sabda Yesus: "Jika kamu mau mengikut
Aku, maka kamu harus memanggul salibmu (rela menderita demi hidup benar) dan
menyangkal diri (melepas sgala ego dan dosa duniawi)."
Betapa besar kasih Allah Bapa shg Dia rela
memberikan PutraNya Tunggal untuk dan menderita dan wafat bagi kita.
Sungguh
bahagia kami boleh mendampingiMu dalam jalan salibMu. Kami mencoba memanggul
salibnya bersama, namun memang sungguh berat. Jalan yang tak rata dan menanjak,
matahari yg panas menyengat, rasa lapar dan haus, memaksimalkan derita hinaan
dan cambukanMu. Yg akhirnya paku tajam dipukulkan ke tanganMu, Kau tergantung
slm berjam2 dlm derita, namun Kau tetap mengasihi & mendoakan mereka yg
menyiksa dan menyakitimu. "Yesus, Kau lakukan ini hanya demi kami, org org
berdosa??".
JANGAN SIA SIAKAN KASIH ALLAH BAPA &
YESUS YG SDH TERCURAH UNTUKMU. JGN TERTINGGAL DLM PENYELAMATANNYA HANYA KRN
KITA ASYIK MEMELUK SEMUNYA DUNIA & DOSA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar