KAMIS PUTIH
Menjelang wafat-Nya, Yesus mengadakan perjamuan terakhir dengan para muridNya.
Saat memecah roti dan membagikannya, Dia berkata, "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku" (Markus 14:22-25)
Perjamuan
akhir Kamis malam merupakan kenangan yang sakral, kita diajak untuk
mengingat kembali bahwa Yesus telah memberikan hidup-Nya bagi kita,
melalui pemberian tubuh dan darahNya, Dia menyatukan diriNya dgn kita
dalam cinta kasih yg abadi dan sejati.
Berbahagialah
kita yang diundang ke perjamuanNya dan menerima Hosti Kudus. Hosti kudus
yang adalah Tubuh Kritus, adl tubuh rohani sejati kita sebagai sarana
persatuan kasih kita dengan Allah, yang membawa kita pada keselamatan
dan kebahagiaan sejati dan kekal.
Moment indah yg Yesus
lakukan pd Kamis Putih ini, selain duduk makan bersama dan memberikan
pesan2 kasihNya yang terakhir, pada saat selesai perjamuan kudus, Yesus
melepas jubahNya, lalu berganti baju layaknya seorang hamba, mengikat
kain lengan pd pinggangNya.
Dan setlah itu, Dia
berlutut dan membasuh (mencuci) kaki para muridNya satu persatu, dg
penuh kasih. Dia yg termulia, Dia yg terpuji, Dia yang paling luhur, Dia
Allah yang hidup, berkenan merendahkan hatiNya dan melayani layaknya
seorang hamba yg hina.
Namun, Dia lakukan itu krn kerendahan hatiNya dan atas dasar kasihNya pd kita.
Hendaknya
kitapun meneladan untk mau rendah hati, membuang jauh sgala ego,
kesombongan, dan kesemuan duniawi, serta menyadari betapa kita hanya
jiwa yang terbungkus raga yang akan musnah dan tak berarti apa2 tanpa
kasihNya.
Sehingga kita dimampukan datang dalam pertobatan sejati dan kembali merengkuhNya demi keselamatan jiwa kita.
Biarlah
kasih Yesus memampukan kita untk mengasihi Allah dg kasih sejati kita,
dan juga memampukan kita melayani sesama dan berbagi kasih yg nyata dan
tak terbatas kepada orang lain, seperti yang Dia lakukan untk kita
manusia yang dikasihiNya dgn sungguh.
Terpujilah Yesus, Tuhan kita.
TUGURAN
(Kamis
malam, setelah perjamuan kudus terakhir) - setelah selesai membasuh
kaki murid2Nya, Yesus pergi ke Taman Getsemani ditemani beberapa
muridNya, untk berdoa pd BapaNya di surga.
Yesus adl
sama spt kita, Dia seorang manusia yang juga merasa seperti apa yg kita
rasa. Dia tau bahwa sbentar lagi diriNya akn ditangkap dan menderita
sampai mati di kayu salib. Dia sgt sedih, takut & gemetar, sehingga
Dia tersungkur di tanah sambil berdoa kpd BapaNya dgn keringat dan air
mata darah.
"Bapa, bila saja cawan ini lalu dariKu, tapi bukan kehendakKu, tapi kehendakMu yg terjadi".
Demi
kita dan seluruh umat manusia, walaupun Yesus merasa takut, namun
kasihNya yg sempurna telah mematahkan rasa takutnya tsb dan berserah
pada kehendak Bapa untuk Yesus menunaikan rencana keselamatan Allah
walaupun melalui sengsara dan wafatNya, yg segera akan Ia alami.
Malam
itu juga, setelah selesai berdoa di taman Getsemani, Yesus ditangkap
oleh sepasukan prajurit dan dibawa ke penjara, dan mulai malam itulah
Yesus harus menanggung ke 15 siksa pada malam sebelum Ia disalibkan
keesokan harinya:
1. Mereka membelenggu kakiKu dan
menyeretKu diatas batu-batu anak tangga, turun menuju kesebuah ruangan
kotor dan menjijikan dibawah tanah.
2. Mereka menanggalkan pakaianKu, lalu mencambuki badanKu dengan cambuk yang bersimpul-simpul besi.
3. Mereka melilitkan tali pada badanKu, lalu menarikKu sepanjang lapangan, dari ujung ke ujung.
4.
Mereka menggantungkanKu pada sekeping kayu dengan simpul hidup dan
mudah terbuka, sehingga AKU jatuh. Dengan siksa yang sedemikian ini, AKU
menangis dengan air mata darah.
5. Mereka mengikatKu pada sebuah tonggak, lalu menusukKu dengan kayu yang bercabang.
6. Mereka memukulKu dengan batu, dan memanggangKu dengan bara api dan obor.
7.
Mereka menusukKu denagn jarum besar, ujung yang menyerupai tombak
runcing merobek kulitKu, daging dan urat-uratKu mencuat keluar dari
badanKU
8. Mereka mengikatKu pada sebuah tonggak dan menyuruh berdiri tanpa alas kaki, pada sekeping besi yang panas membara.
9. Mereka memahkotaiKu denagn mahkota besi, menutup mukaKu dengan kain yang kotor dekil.
10. Mereka mendudukan AKU pada sebuah kursi yang dipasang paku-paku tajam yang menyebabkan luka-luka yang dalam pada badanKu.
11.
Mereka menyirami luka-lukaKu dengan timah hittam dan damar cair,
kemudian mereka menggencetKu pada kursi yang berpaku-paku, sehingga
paku-paku ini menusuk membenam masuk semakin dalam dan lebih dalam lagi
ke badanKU.
12. Supaya malu dan makin sengsara, mereka menusukkan
jarum-jarum dilubang pori janggutKu yang sudah dicabuti. Lalu lenganKu
diikatkan ke punggungKu dan mereka menggiringKu keluar dari penjara,
dibarengi tamparan-tamparan dan pukulan.
13. Mereka
menghempaskanKu pada sebuah salib dan mengikatKu, sedemikian kencang
sehingga AKU hampir-hampir tidak bisa bernafas sama sekali.
14.
Mereka mendorong keras kepalaKu, sehingga AKU jatuh terlentang ke tanah,
lalu mereka menginjakKu yang menyakitkan dadaKu. Kemudian mereka
mencopot duri mahkotaKu dan mencucukkannya ke lidahKu
15. Mereka
menuangkan dalam mulutKu kotoran-kotoran yang sangat busuk dan
menjijikan, sebab mereka kehabisan cara-cara penyiksaan yang sadis-keji
kepadaKu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar