KELUARKANLAH DAHULU BALOK DARI MATAMU
"Keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu" (Luk 6:42)
------------------------
Budi adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara.
Kakak tertua bernama Toni adalah seorang pekerja keras, sukses dan tegas.
Anak bungsu yang bernama Sandi juga memiliki sifat yang sama, sehingga mereka berdua kerap berselisih paham dan ribut walaupun hanya membahas hal yang kecil dan sering menyerang masing-masing pribadi.
Budi selalu berkata kepada kakak dan adiknya itu :
"Mari kita bercermin pada diri masing-masing dahulu, kalau benar sudah bersih, baru boleh mengkritik saudaranya."
Ternyata setelah beberapa bulan, Toni mulai melunak dan mengurangi keluhan terhadap adik bungsunya itu. Hal ini membuat Budi senang. Pada perayaan ulang tahun ayahnya, Simon, sang ayah berkata:
"Saya mau membagi berkat kepada sesama yang membutuhkan!"
Sandi langsung berkata:
"Toni, kamu kan selama ini pelit! Kamu harus ikutin kata-kata Papa!"
Toni tidak menjawab.
Lalu Sandi melanjutkan:
"Tuh kan dia sudah merasa berdosa selama ini, Makanya ia diam!"
Mendengar itu, Budi segera berkata:
"Sandi..tidak melihatkah kamu, bahwa kakakmu sudah berubah?
Tetapi penyakitmu semakin parah. Berhentilah mengkritik kakakmu! Stop perkataanmu yang selalu menyakitkan dan tidak membangun. Hentikan kesombonganmu yang sia-sia. Kecuali kalau hidupmu sudah benar dan suci!"
Mendengar itu, Sandi pun terdiam dan menunduk malu.
Yesus berkata :
"Keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Langkah pertama untuk menjadi pengikut Kristus adalah memperbaiki diri sendiri dan mengikuti teladan Kristus.
Sebelum bersikap atau berkata, fikirkanlah dahulu.
Bercerminlah dulu apakah sudah cukup pantas kita untuk menyatakan sebuah sikap atau perkataan terhadap orang lain?
Teliti dulu sikap dan perkataan kita: Apakah akan memberikan kebaikan, hal positif, mendukung dan membangun diri sendiri dan orang lain??
Jika tidak, STOP bicara dan rubahlah dulu fikiran itu menjadi yang baik, barulah bicara dan bersikap.
Karna sejatinya, sikap dan perkataan kita, adalah tanda kualitas diri kita, hati kita dan hidup kita. Dan itulah yang akan menjadi cerminan siapa kita sebenarnya, yang akan dikenal dan dikenang orang.
Jadikan sikap & perkataanmu sebagai hiasan yang indah, yang mampu dilihat dan dirasakan keindahannya bagi setiap orang yang mendengar, sehingga hidup orang lainpun akan kau indahkan melalui sikap dan perkataanmu.
Segala yang baik, yang indah, yang benar, yang berbalut kasih, biarlah itu yang tercermin dalam sikap, perkataan dan perbuatanmu.
Ingatlah selalu, apa yang kita berikan melalui perkataan, sikap dan perbuatan kita, adalah apa yang kita taburkan dan kita tuai di kemudian hari.
Maka, menaburklah yang indah dan baik, agar layak menuai yang indah dan baik juga bagi hidup kita.
Oratio:
Yesus Engkaulah andalanku. Amin
Missio:
Marilah kita mengoyakkan "pakaian kita" dan mengikuti Yesus dan teladanNya yang indah.
Have a Blessed Friday.
"Keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu" (Luk 6:42)
------------------------
Budi adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara.
Kakak tertua bernama Toni adalah seorang pekerja keras, sukses dan tegas.
Anak bungsu yang bernama Sandi juga memiliki sifat yang sama, sehingga mereka berdua kerap berselisih paham dan ribut walaupun hanya membahas hal yang kecil dan sering menyerang masing-masing pribadi.
Budi selalu berkata kepada kakak dan adiknya itu :
"Mari kita bercermin pada diri masing-masing dahulu, kalau benar sudah bersih, baru boleh mengkritik saudaranya."
Ternyata setelah beberapa bulan, Toni mulai melunak dan mengurangi keluhan terhadap adik bungsunya itu. Hal ini membuat Budi senang. Pada perayaan ulang tahun ayahnya, Simon, sang ayah berkata:
"Saya mau membagi berkat kepada sesama yang membutuhkan!"
Sandi langsung berkata:
"Toni, kamu kan selama ini pelit! Kamu harus ikutin kata-kata Papa!"
Toni tidak menjawab.
Lalu Sandi melanjutkan:
"Tuh kan dia sudah merasa berdosa selama ini, Makanya ia diam!"
Mendengar itu, Budi segera berkata:
"Sandi..tidak melihatkah kamu, bahwa kakakmu sudah berubah?
Tetapi penyakitmu semakin parah. Berhentilah mengkritik kakakmu! Stop perkataanmu yang selalu menyakitkan dan tidak membangun. Hentikan kesombonganmu yang sia-sia. Kecuali kalau hidupmu sudah benar dan suci!"
Mendengar itu, Sandi pun terdiam dan menunduk malu.
Yesus berkata :
"Keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Langkah pertama untuk menjadi pengikut Kristus adalah memperbaiki diri sendiri dan mengikuti teladan Kristus.
Sebelum bersikap atau berkata, fikirkanlah dahulu.
Bercerminlah dulu apakah sudah cukup pantas kita untuk menyatakan sebuah sikap atau perkataan terhadap orang lain?
Teliti dulu sikap dan perkataan kita: Apakah akan memberikan kebaikan, hal positif, mendukung dan membangun diri sendiri dan orang lain??
Jika tidak, STOP bicara dan rubahlah dulu fikiran itu menjadi yang baik, barulah bicara dan bersikap.
Karna sejatinya, sikap dan perkataan kita, adalah tanda kualitas diri kita, hati kita dan hidup kita. Dan itulah yang akan menjadi cerminan siapa kita sebenarnya, yang akan dikenal dan dikenang orang.
Jadikan sikap & perkataanmu sebagai hiasan yang indah, yang mampu dilihat dan dirasakan keindahannya bagi setiap orang yang mendengar, sehingga hidup orang lainpun akan kau indahkan melalui sikap dan perkataanmu.
Segala yang baik, yang indah, yang benar, yang berbalut kasih, biarlah itu yang tercermin dalam sikap, perkataan dan perbuatanmu.
Ingatlah selalu, apa yang kita berikan melalui perkataan, sikap dan perbuatan kita, adalah apa yang kita taburkan dan kita tuai di kemudian hari.
Maka, menaburklah yang indah dan baik, agar layak menuai yang indah dan baik juga bagi hidup kita.
Oratio:
Yesus Engkaulah andalanku. Amin
Missio:
Marilah kita mengoyakkan "pakaian kita" dan mengikuti Yesus dan teladanNya yang indah.
Have a Blessed Friday.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar