Novena Kanak-Kanak Yesus

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat Mari kita bersama mendoakan Novena Kanak Kanak Yesus dalam menyambut kelahir...

Selasa, 09 Februari 2016

Rabu Abu di Tahun Kerahiman Ilahi - A "Bread" For Our Soul



A “Bread” for our Soul: Rabu Abu di Tahun Kerahiman Ilahi

“Sebutir abu yang berharga dalam Kerahiman Ilahi”

"All are from dust and to dust all shall return"

Debu kembali menjadi tanah seperti semula, dan roh kita kembali kepada Allah yang mengaruniakannya." (Pengkotbah 12:7)

"Dan banyak dari antara orang yang telah mati, akan bangun, sebagian untuk mendapatkan hidup yg kekal, dan sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal" (Daniel 12:2)

******************

Kita sering mendengar perkataan bahwa hidup di dunia hanya sementara, kehidupan di bumi adalah perziarahan manusia menuju hidup sejatinya di keabadian.

Kitapun tau, bahwa tubuh kita akan kembali menjadi abu di bumi. Segala harta benda yang ada pada kita akan kembali menjadi debu. Segala yang ada di bumipun akan musnah tak berbekas. 

Namun, roh kehidupan kita akan kembali kepada Allah. Dialah yang memberikannya sebagai anugerah dan kepadaNya-lah kita akan kembali.

Kebenaran yang ada adalah: setelah tubuh dan sgala yang ada kembali menjadi abu dan debu, namun hanya tubuh yang mati, sementara jiwa dan Roh yang ada pada kita, akan tetap hidup dan menjalani hidupnya dalam keabadian dan kekekalan. Roh yang hidup, yang tetap bisa melihat, mendengar, dan merasakan seperti yang ada pada kita saat ini (seperti firman Tuhan dalam Lukas 16:19-31)

Marilah mengambil waktu untuk kembali merenungkan dan bertanya: kemana akan kubawa jiwa dan rohku pergi setelah ini? Apakah aku sudah menemukan dan menyiapkan jalan bagi roh-ku untuk kembali?

Kita juga memahami, bahwa kehidupan kita bukanlah kehidupan yang tanpa masalah atau beban, sebaliknya, di setiap langkah hidup kita, kita harus menjumpai berbagai hal dan persoalan, yang terkadang menyulitkan, menyakitkan, melelahkan, menghimpit dan membuat jiwa kita tertekan dan menderita. Baik itu datang dari keluarga, orang lain, bahkan dari diri kita sendiri akibat konsekwensi dosa atau kesalahan yang harus kita terima. Tanpa disadari, banyak luka yang tercipta di jiwa kita.

Dalam keadaan jiwa yang terhimpit, kita menderita, kita seolah berada didalam sebuah pusaran yang membuat hidup kita lelah tak berdaya, lalu kita bertanya: “Kemana aku harus pergi untuk mendapatkan sesuatu yang membuat jiwaku & hidupku pulih dan kembali segar?”

Marilah kita menemukan dan meraih jawaban untuk jalan keselamatan bagi roh kita & jawaban bagi kesegaran jiwa kita:

"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah" (Roma 3:23). ”Dan upah dosa ialah maut!” (Roma 6:23)

Sehingga:

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)


Karya kasih dan keselamatan Allah, yang telah dimulaiNya sejak bumi dan manusia diciptakan, telah disempurnakan melalui kehadiran Yesus dalam sengsara, wafat dan kebangkitanNya, dan telah mencapai puncaknya pada sebuah keindahan dalam Kerahiman Ilahi.

Ya, Yesus adalah jawaban akan keselamatan yang kita butuhkan, sebagai sumber Kerahiman Ilahi bagi manusia.

Kerahiman berasal dari kata ‘rahim’.

Rahim ibu adalah sebuah tempat bagi seorang bayi tinggal dan bertumbuh. Rahim ibu adalah tempat teraman dan terhangat dimana sang bayi menerima segala yang dibutuhkan dan tak pernah ber-kekurangan. Seorang Ibu akan selalu memberikan yang terbaik dalam segala hal dan dengan segala cara, demi kebahagiaan, kebaikan dan keselamatan bayi yang dikandungnya. Rahim ibu adalah sumber kasih dan kehidupan.

Demikianlah, Allah adalah kasih. Allah yang Maha Rahim, adalah sumber kasih dan kehidupan bagi kita. Dengan kasih setiaNya, dengan segala caraNya, telah menyatakan karya kasih & keselamatanNya yang sempurna didalam Kristus. Ia juga telah memelihara, mengasihi dan memberkati kita, demi manusia ciptaanNya selalu berada dalam kebahagiaan, kebaikan dan keselamatan.

Betapa berharganya sebutir abu yang ditebus & diberikan keselamatan melalui cucuran darah, penderitaan dan wafatNya. Betapa kita telah dijadikanNya sungguh berarti dalam Kerahiman Ilahi.

Kini Firman Tuhan kembali berseru:

“....terhadap umatku yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka. Sekarang mata-Ku terbuka dan telinga-Ku menaruh perhatian kepada doa dari tempat ini.” (2 Tawarikh 7:14-15)


"Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"(Matius 4:17) 

"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yoh 14:6).

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula mereka juga ditentukan-Nya   dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya,  supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung  di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula ,   mereka itu juga dipanggil-Nya.  Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya.   Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.” (Roma 8:28-30)

Rahmat dan kasihNya telah nyata dicurahkan, pintu Kerahiman Ilahi telah terbuka lebar, namun jika kita tidak meresponiNya, maka kita tidak akan menerima apa-apa. Jiwa kita akan terus tertekan dan tidak mendapat kelegaan, dan hidup kita tidak akan mengalami pembaharuan yang kita nantikan.

Allah yang Maha Rahim tidak pernah lelah mengundang anak-anakNya untuk datang dan menerima rahmat dan kasihNya, namun kini giliran kita yang meresponiNya, menyambutNya, dengan datang kepadaNya, dan membuka hati seluas-luasnya bagi kasih dan rahmatNya tercurah dan memenuhi kita. Kasih dan rahmat Tuhan yang akan memulihkan kita, menyembuhkan setiap luka kita, menyegarkan kembali jiwa raga kita dan menjadikan hidup kita baru dan indah.

Sembari menyanyikan lagu: “Hanya debulah aku…”, mari kita datang kepada Allah melalui Yesus Kristus. Dengan sepenuh jiwa dan kerendahan hati, memohon rahmat & pengampunan dan penyerahan diri seutuhnya, agar rahmat Allah yang mengampuni, memulihkan dan membebaskan kita, nyata kita terima dan memperbaharui kita untuk menjadi umat kekasihNya.

Dan marilah kita berikan yang terbaik melalui pertobatan sejati kita yang akan kita nyatakan dalam pembaharuan budi, perkataan dan perbuatan kita, agar kita boleh menjadi persembahan yang harum bagi kemuliaan Allah.


Selamat menerima rahmat pertobatan dan pengampunan dari Allah dalam Kerahiman IlahiNya.

Selamat memasuki dan memulai masa ter-mulia dalam hidup manusia, yaitu Masa PraPaskah, masa bagi kita merenungkan, menghayati dan menerima rahmat dan anugrah kasih & keselamatan Allah, melalui sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus.

Kiranya setelah kita mengalami pertobatan dan menerima kasih karunia, kita semua dilayakkan mengambil bagian dalam keindahan karya kasih & keselamatanNya di bumi, dan juga membuka jalan bagi roh dan jiwa kita untuk berbahagia di surga kelak.


Doa:
Ya Allah, aku datang kepadaMu dengan apa adanya, membawa segenap puji dan syukur atas segala kebaikan dan anugerahMu bagi hidupku.

Kini aku serahkan segalanya, jiwa raga dan rohku, juga kelemahan, kesalahan & dosa-dosaku, aku mohon Kau ampuni. Didalam namaMu, aku juga mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kami.

Aku persembahkan segala bebanku, sakit penyakitku, kesakitanku, kepahitan hidupku, pergumulanku, persoalanku & penantianku, aku letakkan semuanya di kaki salibMu yang kudus. Aku mohon, sembuhkan, pulihkan, bebaskan, segarkan dan indahkan.

Aku menerima kasih, rahmat dan berkat yang dariMu, maka hidupku menjadi baru dan jiwaku menjadi segar dan penuh damaiMu.

“Terpujilah Allah Tritunggal Kudus yang melingkupiku dalam KerahimanMu.”

Didalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa.

Blessings be yours,
Arini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar