A “Bread” for our Soul:
Rabu Abu di Tahun Kerahiman Ilahi
“Sebutir abu yang
berharga dalam Kerahiman Ilahi”
"All are from dust and to dust all shall return"
Debu kembali menjadi
tanah seperti semula, dan roh kita kembali kepada Allah yang mengaruniakannya."
(Pengkotbah 12:7)
"Dan banyak dari
antara orang yang telah mati, akan bangun, sebagian untuk mendapatkan hidup yg
kekal, dan sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal"
(Daniel 12:2)
******************
Kita sering mendengar perkataan bahwa hidup di dunia hanya
sementara, kehidupan di bumi adalah perziarahan manusia menuju hidup sejatinya
di keabadian.
Kitapun tau, bahwa tubuh kita akan kembali menjadi abu di bumi.
Segala harta benda yang ada pada kita akan kembali menjadi debu. Segala yang
ada di bumipun akan musnah tak berbekas.
Namun, roh kehidupan kita akan kembali kepada Allah. Dialah yang
memberikannya sebagai anugerah dan kepadaNya-lah kita akan kembali.
Kebenaran yang ada adalah: setelah tubuh dan sgala yang ada
kembali menjadi abu dan debu, namun hanya tubuh yang mati, sementara jiwa dan
Roh yang ada pada kita, akan tetap hidup dan menjalani hidupnya dalam keabadian
dan kekekalan. Roh yang hidup, yang tetap bisa melihat, mendengar, dan
merasakan seperti yang ada pada kita saat ini (seperti firman Tuhan dalam Lukas
16:19-31)
Marilah mengambil waktu untuk kembali merenungkan dan bertanya:
kemana akan kubawa jiwa dan rohku pergi setelah ini? Apakah aku sudah menemukan
dan menyiapkan jalan bagi roh-ku untuk kembali?
Kita juga memahami, bahwa kehidupan kita bukanlah kehidupan yang
tanpa masalah atau beban, sebaliknya, di setiap langkah hidup kita, kita harus
menjumpai berbagai hal dan persoalan, yang terkadang menyulitkan, menyakitkan,
melelahkan, menghimpit dan membuat jiwa kita tertekan dan menderita. Baik itu
datang dari keluarga, orang lain, bahkan dari diri kita sendiri akibat
konsekwensi dosa atau kesalahan yang harus kita terima. Tanpa disadari, banyak
luka yang tercipta di jiwa kita.
Dalam keadaan jiwa yang terhimpit, kita menderita, kita seolah
berada didalam sebuah pusaran yang membuat hidup kita lelah tak berdaya, lalu
kita bertanya: “Kemana aku harus pergi untuk mendapatkan sesuatu yang membuat
jiwaku & hidupku pulih dan kembali segar?”
Marilah kita menemukan dan meraih jawaban untuk jalan
keselamatan bagi roh kita & jawaban bagi kesegaran jiwa kita:
"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah" (Roma 3:23). ”Dan upah dosa ialah maut!” (Roma 6:23)
Sehingga:
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. Supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)
Karya kasih dan keselamatan Allah, yang telah dimulaiNya sejak
bumi dan manusia diciptakan, telah disempurnakan melalui kehadiran Yesus dalam
sengsara, wafat dan kebangkitanNya, dan telah mencapai puncaknya pada sebuah
keindahan dalam Kerahiman Ilahi.
Ya, Yesus adalah jawaban akan keselamatan yang kita butuhkan,
sebagai sumber Kerahiman Ilahi bagi manusia.
Kerahiman berasal dari kata ‘rahim’.
Rahim ibu adalah sebuah tempat bagi seorang bayi tinggal dan
bertumbuh. Rahim ibu adalah tempat teraman dan terhangat dimana sang bayi
menerima segala yang dibutuhkan dan tak pernah ber-kekurangan. Seorang Ibu akan
selalu memberikan yang terbaik dalam segala hal dan dengan segala cara, demi
kebahagiaan, kebaikan dan keselamatan bayi yang dikandungnya. Rahim ibu adalah
sumber kasih dan kehidupan.
Demikianlah, Allah adalah kasih. Allah yang Maha Rahim, adalah
sumber kasih dan kehidupan bagi kita. Dengan kasih setiaNya, dengan segala
caraNya, telah menyatakan karya kasih & keselamatanNya yang sempurna
didalam Kristus. Ia juga telah memelihara, mengasihi dan memberkati kita, demi
manusia ciptaanNya selalu berada dalam kebahagiaan, kebaikan dan keselamatan.
Betapa berharganya sebutir abu yang ditebus & diberikan
keselamatan melalui cucuran darah, penderitaan dan wafatNya. Betapa kita telah
dijadikanNya sungguh berarti dalam Kerahiman Ilahi.
Kini Firman Tuhan kembali berseru:
“....terhadap umatku
yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku,
lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari
sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka. Sekarang
mata-Ku terbuka dan telinga-Ku menaruh perhatian kepada doa dari tempat ini.”
(2 Tawarikh 7:14-15)
"Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah,
sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"(Matius 4:17)
"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun
yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yoh 14:6).
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut
bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka
yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan
rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula mereka
juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan
gambaran Anak-Nya, supaya Ia,
Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang
ditentukan-Nya dari semula , mereka itu juga
dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga
dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu
juga dimuliakan-Nya.” (Roma 8:28-30)
Rahmat dan kasihNya telah nyata dicurahkan, pintu Kerahiman
Ilahi telah terbuka lebar, namun jika kita tidak meresponiNya, maka kita tidak
akan menerima apa-apa. Jiwa kita akan terus tertekan dan tidak mendapat
kelegaan, dan hidup kita tidak akan mengalami pembaharuan yang kita nantikan.
Allah yang Maha Rahim tidak pernah lelah mengundang anak-anakNya
untuk datang dan menerima rahmat dan kasihNya, namun kini giliran kita yang
meresponiNya, menyambutNya, dengan datang kepadaNya, dan membuka hati seluas-luasnya
bagi kasih dan rahmatNya tercurah dan memenuhi kita. Kasih dan rahmat Tuhan
yang akan memulihkan kita, menyembuhkan setiap luka kita, menyegarkan kembali
jiwa raga kita dan menjadikan hidup kita baru dan indah.
Sembari menyanyikan lagu: “Hanya
debulah aku…”, mari kita datang kepada Allah melalui Yesus Kristus. Dengan
sepenuh jiwa dan kerendahan hati, memohon rahmat & pengampunan dan
penyerahan diri seutuhnya, agar rahmat Allah yang mengampuni, memulihkan dan
membebaskan kita, nyata kita terima dan memperbaharui kita untuk menjadi umat
kekasihNya.
Dan marilah kita berikan yang terbaik melalui pertobatan sejati
kita yang akan kita nyatakan dalam pembaharuan budi, perkataan dan perbuatan
kita, agar kita boleh menjadi persembahan yang harum bagi kemuliaan Allah.
Selamat menerima rahmat pertobatan dan pengampunan dari Allah
dalam Kerahiman IlahiNya.
Selamat memasuki dan memulai masa ter-mulia dalam hidup manusia,
yaitu Masa PraPaskah, masa bagi kita merenungkan, menghayati dan menerima
rahmat dan anugrah kasih & keselamatan Allah, melalui sengsara, wafat dan
kebangkitan Yesus Kristus.
Kiranya setelah kita mengalami pertobatan dan menerima kasih
karunia, kita semua dilayakkan mengambil bagian dalam keindahan karya kasih
& keselamatanNya di bumi, dan juga membuka jalan bagi roh dan jiwa kita untuk
berbahagia di surga kelak.
Doa:
Ya Allah, aku datang
kepadaMu dengan apa adanya, membawa segenap puji dan syukur atas segala
kebaikan dan anugerahMu bagi hidupku.
Kini aku serahkan
segalanya, jiwa raga dan rohku, juga kelemahan, kesalahan & dosa-dosaku,
aku mohon Kau ampuni. Didalam namaMu, aku juga mengampuni orang-orang yang
bersalah kepada kami.
Aku persembahkan
segala bebanku, sakit penyakitku, kesakitanku, kepahitan hidupku, pergumulanku,
persoalanku & penantianku, aku letakkan semuanya di kaki salibMu yang
kudus. Aku mohon, sembuhkan, pulihkan, bebaskan, segarkan dan indahkan.
Aku menerima kasih,
rahmat dan berkat yang dariMu, maka hidupku menjadi baru dan jiwaku menjadi
segar dan penuh damaiMu.
“Terpujilah Allah Tritunggal
Kudus yang melingkupiku dalam KerahimanMu.”
Didalam nama Tuhan
kami, Yesus Kristus, kami berdoa.
Blessings be yours,
Arini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar