Novena Kanak-Kanak Yesus

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat Mari kita bersama mendoakan Novena Kanak Kanak Yesus dalam menyambut kelahir...

Jumat, 23 Agustus 2013

Hidup adalah persiapan untuk kekekalan.



HIDUP DI DUNIA HANYALAH PERSIAPAN UNTUK KEKEKALAN

Sebuah kisah tentang seseorang (A) ber-dialog dengan sahabatnya (B):

(A bertanya kepada B): ”Mengapa kau hanya habiskan waktumu untk duniawimu, tak pernah kau sempatkan waktu untuk Allahmu & sesamamu? Waktu, tenaga & rejekimu hanya kau habiskan untuk kepentingan dirimu saja? Hidupmu slalu kau serahkan kepada dosa demi mendapatkan sgala yg kau inginkan? Kau tau itu salah namun tetap kau lakukan demi kepuasan egomu, demi terlihat hebat, demi materi, dan demi memuaskan gaya hidupmu yang semu & akan musnah itu? Mengapa?”

(B): Karna hidup hanya sebentar dan aku ingin mendapatkan sgala kenikmatan duniawi & materi yang memuaskanku, selagi aku masih hidup. Tentang waktu untk Tuhan, maaf, aku masih terlalu sibuk.

(A): Apakah kau tau darimana kau mendapatkan semua kelimpahanmu? Kau gunakan untuk apa semua kelimpahanmu itu? Apakah kamu sudah memulai berbuat sesuatu yang baik buat sesamamu, selain untuk dirimu sendiri?

(B): Aku mendapatkan dari usahaku sendiri dan kugunakan untuk urusan dan kepuasanku sendiri. Mengenai berbuat untuk sesama, maaf aku masih membutuhkan semua yang aku punya untuk keperluanku sendiri.

(A): "Brapa umurmu sekarang?
(B): 40 tahun

(A): Jika ditambah 100 tahun, menjadi berapa umurmu?
(B): menjadi 140 tahun.

(A): Lalu dimana kamu akan tinggal pada saat umurmu 140 tahun nanti, dan dimana kamu seterusnya?

(B): Aku tidak tau. Apakah kau tau? Dimana?

(A): Dimana & kemana tujuanmu adalah tergantung pilihan hidup & apa yang kau lakukan skarang ini. Karna hidup saat ini hanya sbuah persiapan pada kekekalan. Kekekalan adalah kehidupan dalam keabadian yang lama dan tak berbatas. Apapun yang kau lakukan di hidupmu saat ini, adalah per-tanggung jawabanmu nanti yg akan menghantarmu pada tujuanmu.

Manusia adalah tubuh dan roh. Tubuhmu hanya punya tempat saat kau masih hidup di dunia, yang kau bilang 'hidup hanya sebentar' ini.

Namun roh-mu akn tetap hidup di dunia ini & di dunia 'nanti', karna roh adalah abadi. Sehingga kau harus menyiapkan tempat tinggal untuk rohmu stelah dari dunia ini.

(B): Apa pilihan tempatnya?

(A): Hanya ada 2 pilihan. Yang pertama adl Surga, tempat dimana ada langit baru dan bumi baru. Tempat indah dan mulia dimana Allah Bapa dan PutraNya tinggal, yg KeDuaNya akan memeliharamu jika kau kesana, dalam kehidupan damai sejahtera yang kekal.

Dan tempat yg satunya: tempat dimana hanya ada ratap tangis dan gertak gigi karna derita yg tak berkesudahan. Dan tiada satupun yang bisa menolong apalagi memeliharamu lagi. Hanya ada cemoohan & sorak sorai iblis karna tlah berhasil menjeratmu dalam perangkapnya. Dan disana adalah api ke-abadian, bukan hanya panas, namun selama2nya.

Ingatlah, rohmu itu hidup, dan akan merasakan apa yang dihadapinya nanti, seperti yang dirasakannya saat ini.

(B): Apa yang harus aku lakukan? 

(A): Kau tau ada 2 pilihan dan kau tau jelas apa pilihan-pilihan tersebut.

Hanya dirimu sendirilah yang memilih, dan biarlah kuingatkan agar kau memilih jalan Allah, dengan hidup benar dan berkenan kepadaNya, agar kau hidup damai sejahtera & bahagia di bumi dengan sgala kelimpahanNya; yang nantinya menghantarmu untk beroleh kehidupan kekal di surga.

Hanya kau sendiri yang bisa melakukannya. Itu adalah urusan 2 hati antara kau dan Tuhanmu. Lakukanlah selagi ada kesempatan karna kau tidak tau batas waktumu di dunia. Berhentilah dari hidup berdosa & egoicentris yang menjadikanmu sia sia dan membawamu pada maut.

Kembalilah & bertobatlah, hiduplah dijalanNya, hiduplah untuk kemuliaan Allah, dengan hidup benar dihadapanNya & menyenangkan Allah dan sesamamu, krn hanya saat inilah, saat kau masih diberi hidup, sbagai kesempatanmu; sebelum kita harus menghabiskan waktu kita dalam kekekalan.

"Siapa bertelinga, hendaknya ia mendengar!" (Matius 13:37-43)

---------------------

“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun tubuh jasmani kami semakin merosot, namun jiwa rohaniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” (2 Kor 4:16-18)

Hidup manusia adalah tubuh dan roh.

Tubuh adalah sesuatu yang kelihatan yang merupakan tempat roh manusia tinggal dan bersemayam.

Roh adalah sesuatu yang tidak kelihatan namun yang menghidupkan sebuah tubuh. Tubuh tanpa roh adalah mati. Namun roh walaupun tanpa tubuh, akan tetap hidup. Tubuh adalah yang kelihatan namun hanya sementara, dan roh adalah yang hidup tapi tidak kelihatan namun abadi / kekal.

Manusia menjalani hidup di dunia, adalah dia yang dalam persatuan tubuh dengan rohnya. Tubuh hanyalah sarana yang bergerak dan hidup atas tuntunan rohnya. Seperti sebuah kapal laut, tubuh manusia adalah bentukan kapalnya dan nahkoda adalah roh yang membuat kapal dapat bergerak, berjalan dan mengarah pada tujuan.

Namun tubuh manusia, memiliki batas umur yang terbatas yang tidak bisa dihindari atau diingkari. Umur rata rata manusia menurut Alkitab adalah 70 – 80 tahun. Setelah itu manusia akan tutup usia, dimana tubuh akan musnah, namun roh akan tetap hidup dan melanjutkan hidupnya dalam ’alam’ roh yang berupa kekekalan / keabadian. Keabadian pada hakekatnya adalah kehidupan yang sesungguhnya. Yang merupakan kehidupan yang abadi dan tanpa batas umur lagi.

Seperti pada kisah diatas (hidup adalah pilihan), maka setiap manusia yang saat hidupnya di dunia memiliki roh, haruslah menerima kenyataan bahwa suatu saat rohnya harus lepas dari tubuhnya. Dan Allah telah memberikan pengetahuan yang jelas dan tegas akan pilihan kemana perjalanan roh manusia menuju, dan pilihan tersebut harus dipilih sejak sekarang, karna hanya pada saat manusia masih hidup, pilihan tersebut dapat ia pilih & persiapkan (dan apa yang dipilih oleh manusia adalah murni pilihannya sesuai kehendak bebasnya, karna Allah tidak pernah memaksakan kehendakNya).

Kehidupan di bumi hanyalah gladi-bersih dari kehidupan yang sesungguhnya. Dibandingkan dengan waktu yang kita habiskan di dunia, kita akan menghabiskan jauh lebih banyak waktu sesudah kematian, yaitu di dalam kekekalan. Bumi adalah tempat persiapan, sekolah, uji coba bagi kehidupan kita di kekekalan. Inilah masa persiapan sebelum kehidupan yang sesungguhnya. Sehingga kehidupan di dunia ini adalah persiapan untuk menghadapi kehidupan berikutnya, yaitu kekekalan = Akan ada Yerusalem Baru, dengan bumi dan langit baru, yang Allah siapkan bagi kita yang hidup benar dihadapan Allah. (Wahyu 21: 1-7, 27).

Karnanya: "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga; di surga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Matius 6:19-21)

Apa yang kelihatan di dunia ini: tubuh, segala barang duniawi, sgala kekayaan, kekuasaan, kehebatan, kesenangan, ke-gemerlapan, kecantikan, kerupawanan, kenikmatan adalah tidak abadi, akan musnah & tidak berarti apa-apa jika hanya itu yang kita kejar. Namun apa yang tidak kelihatan, yaitu kehidupan abadi setelah ini, kehidupan yang penuh dengan kebaikan  dalam keabadian, perjamuan abadi bersama Allah, kehidupan dalam kemuliaan Allah, kesanalah Allah mengharapkan setiap kita berjalan menujunya.

Hidup yang ditawarkan dunia adalah hidup dengan ”bersenang-senang lebih dulu namun bersusah-susah kemudian”. Hidup duniawi memang penuh kemudahan, kehebatan, kegemerlapan, kepuasan, kenikmatan, kesenangan, kesemua itu adalah hidup  memberikan diri kita pada kedagingan dan keduniawian sebagai milik iblis, namun menuntun roh kita berjalan menuju maut dan kebinasaan kekal. (Gal. 5:19-21). + (Wahyu 21:8). Ingatlah selalu, bahwa sgala perbuatan kita harus kita pertanggung-jawabkan nantinya.

Allah terus mengingatkan untuk janganlah kita hidup menjadi milik dunia ini. Janganlah kita hidup hanya menghabiskan waktu, tenaga dan berkat-berkat yang kita peroleh hanya untuk menjalani perkara dunia yang tiada habisnya, hanya untuk mengumpulkan harta duniawi yang juga akan musnah dan tak bisa kita bawa dalam hidup kekekalan kita selanjutnya; hingga kita melupakan Allah & sesama. Janganlah hanya demi semua itu, kita memberikan diri kita pada dosa yang bisa ber-muara pada kebinasaan.

Pilihlah untuk hidup mengumpulkan harta surgawi. Pilihlah hidup yang berguna & bermakna bagi hidup kita agar kita bisa memiliki sesuatu untuk dipersembahkan kepada Allah.

Saat kita memilih mengumpulkan harta surgawi, maka kita harus rela menerima hidup dengan ’bersusah & bersakit dahulu, demi berbahagia kemudian’. Penderitaan yang harus kita tanggung adalah demi kita terus bertahan dalam hidup yang benar dan berkenan kepada Alah, yaitu hidup seturut firman dan menjalankan kehendaknya.

Penderitaan terjadi, karena hidup yang ditawarkan oleh dunia (sebagai interfensi dari iblis) adalah sangat bertolak belakang dengan hidup dalam jalan kebenaran (yang diberikan oleh Yesus Kristus).

Yesus mengingatkan kita untuk waspada: ”Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan (jalan iblis), dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya (jalan kebenaran Allah).” (Matius 7:13 – 14).

Sehingga seperti pesan pada ayat pembuka diatas (2 Kor 4:16-18):

“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun tubuh jasmani kami semakin merosot, namun jiwa rohaniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” (2 Kor 4:16-18)

Bahwa tubuh rohani kita akan merosot karna harus menanggung segala pertahanan diri & derita demi mengasihi Allah dengan membebaskan diri dari hidup kedagingan dan keduniawian; namun jiwa rohaniah kita terus diperbaharui & diperteguh agar semakin berkenan dan serupa dengan gambaranNya. Namun janganlah takut, janganlah bimbang, karna kasih Allah adalah sempurna, dan kita telah mengetahui betapa Allah sungguh merindukan kita untuk selalu ada dalam rengkuhan kasihNya, sampai kini hingga nanti, karna Ia telah menyediakan segala berkat yang terbaik dan terindah untuk kita.

Seperti janjiNya bahwa dibalik setiap pencobaan dan penderitaan, ada berkat besar yang Allah sediakan, yaitu..

“Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu  yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.” (Roma 8: 9-11)

"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12).

Pergunakanlah waktu dan tenaga dalam hidupmu untuk mengumpulkan harta surgawi yang bisa kita bawa sebagai bekal roh kita menjalani hidupnya di kekekalan nanti, yaitu hidup bersama Bapa, Putra dan Roh Kudus dalam perjamuan abadi & kebahagiaan kekal di surga.

Suatu saat, biarlah kita diperkenankan untuk memasuki Yerusalem baru, dengan langit dan bumi yang baru, dan akan menyapu segala air mata dari mata kita berganti dengan kebahagiaan abadi bersamaNya dan semua orang pilihanNya. Ketika itu dosa (Iblis) tidak akan dapat masuk & menggoda lagi. Dan hanya orang yang namanya tertulis di dalam Kitab Orang Hidup, yang dimiliki oleh Anak Domba, yang akan diperkenankan masuk ke kota Yerusalem baru tersebut. (Wahyu 21: 1-7, 27).

Rancangan keselamatan Allah terhadap seluruh umat manusia.



Mengapa Allah sangat ber-antusias merancangkan keselamatan bagi manusia yang dikasihiNya, dengan memberikan kasih sehabis-habisnya dengan menyerahkan Yesus, PutraTunggalNya & memberikan pencurahan Roh Kudus untuk menyertai kita?

Siapakah iblis & bagaimanakah sepak terjangnya menurut Alkitab?
Dalam bahasa Ibrani, Iblis berasal dari kata Satan, yang berarti musuh atau yang melawan. Dalam bahasa Inggris disebut 'devil atau demon' (berarti pemfitnah, yang penuh tipu daya), dan juga 'Lucifer' (ditemui dalam terjemahan KJV (Injil dalam King James Version) yang berarti 'bintang pagi/fajar' yang cemerlang – seperti disebutkan dalam Yesaya 14:12. Dan dalam terjemahan bahasa Indonesia, disebut  setan atau roh jahat  (Wahyu 20: 2).
Pada awalnya, seluruh penghuni surga adalah semua malaikat terang yang selalu memuji, menyembah & memuliakan Allah. 
Hingga Lucifer (yang berarti 'bintang pagi/fajar' yang cemerlang – seperti disebutkan dalam Yesaya 14:12); pada awalnya adalah malaikat yang gemilang, tampan dan bijaksana yang tinggal di surga. Dia adalah suatu bentuk kesempurnaan malaikat ciptaan Allah. Allah mengenakan pakaian yang cemerlang berhiaskan permata. Dia sangat terkenal & dihormati dan diberikan kedudukan yang baik di kerajaan Surga. (Yesaya 14-11) + (Yehezkiel 28:12-13)
Namun dengan segala kelebihan dan kedudukannya, dia menjadi sombong & angkuh. Dia melawan Allah, dia mau dirinya juga disembah seperti Allah dan bahkan bercita-cita mengambil alih kedudukan Allah yang MahaTinggi. Atas dosanya ini, Allah menghempaskannya ke tanah / bumi, keluar dari surga. (Yesaya 14:13-14 + Yehezkiel 28:15 – 19 + Wahyu 12: 9). 
Iblis telah nyata berdosa lebih dahulu sebelum manusia. Dan memang iblislah yang memperdaya manusia sehingga manusia juga jatuh ke dalam dosa (dosa pertama pada Kejadian 3), hingga saat ini.pengaruh iblis memang besar karena dia membawa bersamanya sepertiga malaikat di surga untuk menyertainya melawan Allah (Wahyu 12:3- 4).
 
Iblis tahu bahwa Allah Maha Kuasa, tetapi keadaan-keadaan di surga telah dianggap oleh iblis sebagai kejayaan-kejayaannya. Sehingga sampai kini, walaupun Iblis sudah dibuang dari Surga, tetapi dia masih berusaha mengambil alih kejayaan-kejayaan tersebut untuk dapat dimilikinya dimasa yang akan datang, sehingga iblis bahkan berniat untuk dapat mengalahkan Allah.
Sejak itulah iblis berkeliaran dibumi, mengaum seperti ’singa lapar’ yang mencari & siap menerkam mangsanya; dengan mengoda manusia, melakukan tipu daya, menebarkan jerat-jerat dosa, memperdaya manusia dengan kenikmatan barang duniawi & kenikmatan kedagingan, dan dengan segala ajakan yang menyesatkan. Dengan sgala tipu dayanya, iblis menggoda manusia untuk melawan Allah, dengan memutar balikkan kebenaran2, dengan iming2 sgala bentuk kenikmatan dan kemudahan. Iblis melakukan semua ini guna mencari dan mendapatkan siapa saja yang berhasil dijeratnya untuk masuk dalam keberdosaan dan menjadi miliknya. Iblis adalah roh yang nyata, yang melakukan semua ini karna ia ingin mencari sebanyak mungkin jiwa yang mau turut serta untuk melawan Allah, dan untuk tinggal bersamanya di api kebinasaan yang kekal. (Wahyu 21:8)
Sgala perbuatan dosa yang berupa kedagingan (keinginan daging dalam tubuh & roh) dan roh negativ dalam diri manusia, adalah sebagai manifestasi iblis & melawan Allah:
“Sadarlah  dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, ia berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (1 Petrus 5:8)
“Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, perbuatan cemar, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,  roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu; bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (Gal. 5:19-21). + (Wahyu 21:8)
“Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut,  tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. (Roma 8: 5-8)

“Jangan sesat!  Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan.  Karena apa yang ditabur  orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya,  ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya.(Galatia 6:7-8)

Seperti pada ayat diatas, segala perbuatan daging yang marak terjadi di dunia ini adalah keseluruhan dari perbuatan duniawi (kedagingan – melalui tubuh jasmani  & roh) yang  merupakan manifestasi iblis (hasil usaha iblis dalam memperdaya manusia untuk melawan Allah). Karna kesemua perbuatan ini adalah perbuatan yang tidak sejalan dengan jalan kebenaran Allah. Perbuatan2 seperti: 
-         percabulan (free sex, sex dgn berganti2 pasangan yang tidak sah, pornografi).
-         perbuatan cemar (kedagingan, pelacuran, perbuatan zinah / perselingkuhan, mendapatkan uang / barang dari hasil percabulan atau dari hubungan dengan orang yang bukan pasangan sah-nya, penghianatan, hubungan sejenis, perubahan gender, melawan / tidak berbakti / durhaka kepada orangtua, penipuan, saksi dusta, perbuatan jahat, perjudian, mencuri, korupsi, aborsi, narkoba, membunuh).
-         hawa nafsu (meng-halal-kan sgala cara untuk mendapatkan uang / barang duniawi / kekayaan / kekuasaan / jabatan, atau untuk merebut barang atau pasangan orang lain).
-         penyembahan berhala ((berpaling dari Allah, percaya hal lain selain Allah, percaya / berharap pada yang lain selain Allah, memuja arwah & leluhur, pergi/percaya ke dukun / paranormal / makam2, memiliki benda benda pusaka / berhala).
-         sihir (ilmu hitam / hal gaib, tahayul, membuat ikatan / perjanjian / bersekutu dgn roh / kuasa gelap, memakai susuk,  jimat2, pesugihan).
-         perseteruan (perbuatan ‘adu domba’, kerjasama jahat, menimpakan masalah thd orang lain,  mencelakakan orang lain).
-         perselisihan, iri hati (saling menyakiti, dendam, rencana jahat).
-         amarah (emosional, fikiran jahat terhadap orang lain, roh khawatir yg berlebihan, marah & berkata yang menyakiti orang lain).
-         kepentingan diri sendiri (tidak ingat  Allah, tidak menjalankan ibadahnya, tidak bersekutu dengan Allah, tidak berdoa, egoisme, mementingkan kepentingan sendiri, tidak mau berbuat kebaikan bagi orang lain, gaya hidup yg berlebihan, tidak ber-amal, kikir/pelit – tidak mau berbagi / memberi kepada sesama yg membutuhkan, tidak memiliki kasih kepada sesama, tamak / menjadi hamba uang, sombong / congkak).
-         percideraan (berbuat jahat thd orang lain, fitnah, tipu daya, menghina).
-         roh pemecah (memaksakan kehendak sampai merusak / menghancurkan hubungan orang lain, menginginkan milik (pasangan) orang lain hingga merebutnya, perbuatan adu domba, mengajak orang lain untuk berbuat dosa).
-         kedengkian (akar pahit, luka batin yang menjadi kedengkian, tidak mau mengampuni, kebencian). 
-         kemabukan, pesta pora (hiburan tidak sehat); 
-         kesemuanya adalah perbuatan kedagingan (tubuh & roh), yang walaupun memberikan kekayaan, kemewahan, kepuasan, kenikmatan, kesenangan, kemudahan, kehebatan, kegemerlapan; namun kesemua itu adalah perbuatan dosa yang melawan & tidak berkenan kepada Allah. Iblis terus menggoda manusia dengan hal-hal menarik yang materialistis yang dapat memikat mata, telinga, jasmani & pikiran dan akhirnya merusak jiwa dan hidup manusia.
Demikianlah, manifestasi roh iblis ini membuat dunia berubah menjadi sebuah tempat yang berbahaya dan penuh ancaman bagi setiap manusia yang dikasihi Allah. Allah tau bahwa keadaan dunia yang seperti ini, membuat manusia jatuh kedalam dosa & bisa membawa manusia pada maut & kebinasaan. 
Ingatlah bahwa dosa membuat tubuh & jiwa kita menjadi lemah & menjadikan kita manusia yang tidak berguna, seperti tempayan yang mudah remuk saat terjatuh:
“Sebab itu beginilah firman Yang Mahakudus, Allah Israel: "Oleh karena kamu menolak firman ini, dan mempercayakan diri kepada orang-orang pemeras (si jahat) dan yang berlaku serong dan bersandar kepadanya, maka sebab itu bagimu dosa ini akan seperti pecahan tembok yang mau jatuh, tersembul ke luar pada tembok yang tinggi, yang kehancurannya datang dengan tiba-tiba, dalam sekejap mata;  seperti kehancuran tempayan tukang periuk yang diremukkan dengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu kepingpun yang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam tungku atau mencedok air dari dalam bak.” (Yesaya 30:12-15)

“Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar; sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.” (Mazmur 1: 4-6)
Dan dosa-lah yang membuat manusia menjauh dari kasih Allah, sehingga Allah sulit menolong jika kita tidak mau kembali bertobat dari dosa-dosa kita:
"Sesungguhnya tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaraNya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:1-2)

Sehingga Allah bertindak, dengan melaksanakan rancangan keselamatan bagi manusia (melalui Yesus Kristus), agar manusia yang dikasihiNya tidak terenggut oleh iblis dan dijadikan milik iblis dan menjadi sia sia.
"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9)
"Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya."  (Galatia 5:24).
"Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh & kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup."  (Roma 8:13).

“ Jangan sesat!  Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan.  Karena apa yang ditabur  orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya,  ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal  dari Roh itu. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.(Galatia 6:7-9)

“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat (firman Allah) itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil .” (Mazmur 1: 1-3)

*****************

Rancangan keselamatan Allah:
b.     Rancangan keselamatan Allah tidak berlaku untuk iblis dan pengikutnya, mengapa?
Iblis dan manusia telah sama-sama berdosa, tetapi kenapa Allah menyediakan rancangan keselamatan kepada manusia dan tidak kepada Iblis? Apakah Allah tidak mengasihi Iblis atau memberikannya peluang kedua? 
Hakikatnya, Allah memang mengasihi Iblis (Lucifer & pengikutnya) sebelum kejatuhannya. Namun setelah Iblis berdosa, Allah membenci Iblis. Allah tidak memberikan peluang lagi kepada Iblis untuk bertobat, karena pada dasarnya malaikat merupakan makhluk yang sangat dekat dengan Allah. Mereka menyembah Dia siang dan malam (Yesaya 6: 3, Wahyu 4: 8). Malaikat tahu siapa Allah dan segala keagungannya. 
Tetapi Iblis (the fallen-angel), walaupun ia sendiri penuh dengan pengetahuan & kebijaksanaan tentang siapa Allah, namun telah memilih untuk tetap melawan Allah. Dan dosa yang dilakukan iblis adalah dosa menentang & melawan Allah dengan segala kesombongan & perbuatan jahatnya. Iblis tidak menyadari, dari Siapa ia berasal dan Siapa yang mengijinkan ia ada.
Sehingga Allah menyelidik & mengetahui bahwa sekalipun Dia memberikan peluang kepada Iblis untuk bertobat, namun Iblis akan tetap memilih untuk melawan & menghianati Allah. 
Itulah sebabnya Allah tidak merancangkan keselamatan untuk iblis, dan nyatanya iblis juga tidak sibuk untuk berusaha mendekatkan diri, melakukan pertobatan dan memulihkan hubungannya dengan Allah. Sebaliknya dia berkeliaran di bumi untuk merayu-rayu seperti singa yang mengaum, untuk mencari siapa lagi (manusia dan siapapun) yang bisa diperdayanya untuk menjadi pengikutnya & turut serta melawan Allah, melalui segala tawaran keduniawian. Dan terbukti, smakin hari, segala tindak tanduk iblis smakin nyata, bahkan mereka sudah tidak bersembunyi lagi, namun sudah berani menebarkan jerat dosa dengan cara menantang & ’berhadapan muka’. Dan menanamkan rohnya dalam jiwa seseorang, sehingga orang tersebut tidak lagi peduli terhadap keberdosaan.
Keadaan ini membuat Allah sungguh berduka, karna telah banyak manusia yang dikasihiNya jatuh ke dalam jerat iblis. Banyak mereka yang telah mengetahui bahwa sesuatu itu adalah salah / dosa, namun tetap melakukannya dengan sadar dan tanpa ragu / takut. Bahkan tidak sedikit orang yang tanpa malu atau sungkan memamerkan perbuatan dosanya atau hasil yang diperoleh dari perbuatan cemarnya tersebut. Dan yang lebih membahayakan adalah jeratan iblis dalam pembenaran akan sebuah dosa, bahwa perbuatan-perbuatan salah / dosa tersebut adalah tidak masalah / menjadi benar untuk terus dilakukan. Hal – hal ini sungguh membahayakan, karna bisa membawa manusia kepada dosa yang tidak terampuni.
Bahkan iblis telah mencanangkan sebuah hal besar untuk mendapatkan sebanyak2nya manusia untuk menjadi miliknya. Yaitu dengan cara memaksa manusia menerima sebuah tanda, yang jika tidak menerima tanda tersebut, maka orang tersebut tidak dapat menjalani hidupnya dengan baik, angka tersebut adalah 666 (antiKristus) (Wahyu 13:1-18)
Iblis mengetahui bahwa waktunya sudah dekat. Waktu dimana Anak Manusia (Yesus Kristus) akan datang kembali kedunia untuk menjadi Hakim atas dunia, waktu dimana iblis & pengikutnya akan dijebloskan kedalam api kebinasaan yang kekal selama-lamanya; sehingga iblis semakin gencar untuk mendapatkan sebanyak mungkin orang yang dapat dijadikan miliknya untuk melawan Allah & tinggal bersamanya di kerajaannya. (Wahyu 20: 10-15)
“Sadarlah  dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, ia berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (1 Petrus 5:8)

”Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar !!” (Matius 13: 43)

b. Rancangan keselamatan Allah, hanya berlaku bagi manusia yang mau kembali ke jalan kebenaran Allah:

Sedangkan terhadap manusia, Allah merancangkan keselamatan karena pada mulanya manusia tidak bermaksud untuk melawan Allah, tetapi karena tipu daya Iblislah, maka manusia jatuh kedalam dosa. .

Pada mulanya, dalam diri manusia tidak ada kesombongan atau keangkuhan. Namun karna manusia melemahkan diri, maka iblis berhasil menebarkan sikap sombong & angkuh, dan bahkan sikap menentang kebenaran2 Allah. Setelah itu, manusia menjadi berdosa, malu dan takut, lalu bersembunyi. Karna dosa-dosanya, manusia tersebut menjadi kotor dan ’gelap’, sehingga manusia tidak lagi mampu memandang kemuliaan Allah.

Apa yang terjadi di Taman Eden ketika manusia pertama (Adam & Hawa) jatuh ke dalam dosa ialah satu ’ke-jatuhan’ kerena mereka tidak memahami firman Allah sehingga terhasut godaan iblis, dan bukan niat awalnya untuk melawan Allah. Namun tetap membuat Adam & Hawa jatuh ke dalam dosa. Hal ini memberikan kita pengetahuan, bahwa iblis (Lucifer yang Allah campakkan ke tanah), sudah ada sebelum dunia dijadikan, dan telah memulai tipu dayanya sejak manusia pertama dahulu – (Adam & Hawa).
(Berbeda dengan  iblis yang sebenarnya telah penuh dengan pengetahuan & kebijaksanaan Allah,  namun tetap menjadi sombong dan angkuh lalu melawan Allah. Sehingga dosa iblis adalah murni dosanya sendiri, karna tidak ada yang memperdaya iblis, dia sendirilah yang berniat & merancang untuk melawan Allah. Dan inilah kejahatan murni berbalut penghianatan yang dibenci Allah, dan merupakan dosa yang tidak terampuni).

Namun, seperti yang telah ditetapkan sejak semula, bahwa upah dosa adalah maut. Kelemahan / kekhilafan  manusia dalam menuruti ajakan iblis akan dosa,  yang tidak dilawannya sehingga jatuh kedalam dosa, juga akan berujung dalam menerima nasib yang sama yaitu ber-upah maut.

”Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Upah dosa adalah maut. (Roma 3:23)

Allah & Yesus mengetahui bahwa di dunia ini, manusia, sebagai ’gandum’ (anak-anak Allah) yang dikasihiNya, harus hidup berdampingan dengan ’ilalang’ sang musuh (iblis dan manusia yang bersekutu dengan iblis):

YESUS membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu?

Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu bisa ikut tercabut pada waktu kamu mencabut ilalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu ilalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku." (Matius 13:24-30)

Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu." Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia (Yesus Kristus); ladang ialah dunia. Benih yang baik itu adalah anak-anak Kerajaan dan ilalang adalah anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih ilalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.

Maka seperti ilalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan; semuanya itu akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" (Matius 13:36-43)

Sehingga firmanNya dengan tegas mengingatkan kita, demi kasih dan keselamatan yang telah Ia berikan:

”Dan jika matamu menyesatkan  engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua namun dicampakkan ke dalam neraka. (Markus 9: 47)

Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu namun dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan.” (Markus 9: 43)

Dalam sabdaNya ini, mengapa Yesus sangat tegas memberikan peringatan kepada kita? Ini dikarenakan, Allah berkehendak setiap anak-anakNya beroleh keselamatan hingga nanti kita semua, anak-anakNya, beroleh tinggal di kerajaan Allah.

Mengapa untuk beroleh keselamatan & hidup dalam kerajaan Allah, Yesus berkehendak kita hidup benar hingga Ia memberikan perumpamaan2 yang sangat tegas?

Karena surga tempat Allah bertahta, adalah sebuah tempat yang indah yang penuh dengan segala kemuliaan Allah. Disana hanya ada kasih, damai, terang dan kebenaran yang sempurna, sehingga hanya manusia yang hidup benar dan berkenan kepada Allah sajalah, yang bisa masuk dan mampu berhadapan dengan kemuliaan Allah yang begitu sempurna.

Inti dari pesan Yesus ini bukan dalam arti harafiah / fisik, bukan suatu bentuk ancaman agar manusia menjadi takut, namun dengan tegas mengingatkan bahwa apapun yang dapat membawa manusia ke dalam dosa, segeralah dibuang & dimurnikan. Yesus berkehendak manusia berusaha dengan sekuat jiwa & raganya untuk melawan godaan & jerat iblis, membebaskan dirinya dari dosa, agar tidak menjadi milik iblis dan jatuh dalam kebinasaan; untuk selanjutnya hidup seturut perintah & menjalankan kehendak Allah. Sehingga kita beroleh hidup benar dan berkenan kepada Allah & dilayakkan bersatu bersamaNya dalam kemuliaanNya.

“Karena itu, perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal,  tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari hari ini adalah jahat.” (Efesus 5:15-16)

"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2)

”Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Allah,  yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah; dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya  telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (1 Korintus 6:19-20)

Namun, Allah tetap Maha Kasih, Allah memahami setiap kejatuhan manusia, sehingga Allah merancangakan keselamatan bagi manusia.

Dan Allah mengetahui perkara itu, sehingga atas dasar kasihNya kepada manusia, Allah menghimpun manusia dan menyediakan rancangan keselamatan untuk manusia, agar manusia dibebaskan dari kuasa maut akibat dosa iblis, agar mampu melawan segala godaan iblis, dan agar manusia memiliki pedoman hidup dalam jalan kebenaran & keselamatan Allah.

Itulah mengapa Allah mengutus Putra Tunggal-Nya, Yesus Kristus, yang hadir untuk memberikan kasih, perlindungan dan keselamatan bagi manusia. 

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)

Yesus Kritus yang datang ke dunia, membawa misi kasih dan damai, demi mendamaikan antar manusia dan mendamaikan manusia dengan Allah. Dan yang terutama, untuk memberitakan bahwa dalam dunia ini, ada 2 jalan, yaitu keduniawian (milik iblis) dan jalan keselamatan yang ada dalam Yesus Kritus. Dan Yesus datang, menyerahkan dirinya menderita hingga wafat, adalah demi menebus dosa manusia & menyelamatkan kita yang dikasihiNya.

Bahkan pada Yesus-pun, iblis berusaha menggodanya, saat Yesus berpuasa 40 hari lamanya, selama itulah iblis berusaha menggodanya, namun Yesus memberikan teladan pada kita untuk bagaimana meng-enyahkan iblis, karena Yesus mengetahui kejahatan iblis yang menentang Allah BapaNya, Yesuspun memilih untuk hanya memilih berbakti kepada Allah, dan meng-enyahkan iblis, dengan harus berjuang untuk melawan godaan iblis tersebut. (Matius 4:1-10).

Yesus dengan tegas berkata: ”Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Matius 4:10)

Itulah mengapa Yesus Kritus berseru: 

"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yoh 14:6)

"Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"(Matius 4:17)
Siapa yang menjadi milik Kristus, dan berjalan dalam iman kepadaNya & mengandalkanNya, akan memiliki kekuatan Kristus untuk melawan segala hal jahat dan melawan iblis. Karna bukan lagi kita, melainkan Dia yang diam didalam kita dengan kasih & kuasaNya. Kuasa  Kristus adalah sempurna dan tak ada yang mampu mengalahkanNya. Bagi kita yang telah bersatu dalam Kristus, maka tidak ada sesuatupun mampu menjatuhkan kita dan merebut kita dari tangan kasihNya.

Kita harus terus melawan si Iblis, dengan keyakinan bahwa senjata apa pun yang ia coba gunakan untuk menggoda, menjerat & melenyapkan umat Allah, tidak ada yang berhasil, karena Allah Bapa ada di pihak kita & Yesus dalam persekutuan dengan Roh Kudus, tinggal dalam jiwa kita. (Mazmur 118:6, 7)

Yesus berkata: ”Aku memberi mereka hidup sejati dan kekal, dan untuk selamanya mereka tak akan binasa. Tak seorang pun dapat merampas mereka dari tangan-Ku.” (Yohanes 10:28)

”Tetapi Anak-anakku, kalian milik Allah. Kalian sudah mengalahkan nabi-nabi palsu, sebab Roh yang ada padamu lebih berkuasa daripada roh yang ada pada orang-orang milik dunia ini.” (1 Yohanes 4:4)

”Engkau menguatkan aku untuk menumpas musuh; dengan bantuan Allahku kudobrak pertahanan mereka. Perbuatan Allah sempurna janji TUHAN dapat dipercaya. Ia seperti perisai bagi semua yang berlindung pada-Nya. Dialah Allah yang menguatkan aku dan membuat jalanku aman.” (Mazmur 18:29, 30B, 32)

”....ia mempunyai kekuatan manusia, tetapi kita mempunyai TUHAN Allah kita untuk membantu dan bertempur bagi kita." (2 Tawarikh 32:8a)

”TUHAN Allahmu akan ikut untuk menolong kamu, dan Ia akan memberi kemenangan kepadamu.” (Ulangan 20:4)

Sebab setiap anak Allah sanggup mengalahkan dunia yang jahat ini. Dan kita mengalahkan dunia dengan iman kita.” (1 Yohanes 5:4)

Maka, manusia yang telah diberikan pengetahuan dan hikmat Allah secara jelas, dihadapkan pada 2 pilihan yang tegas, dan manusia memilih atas kehendak bebasnya sendiri, yaitu mau memilih mengikut Allah atau iblis. Manusia telah diberi tahu secara jelas, kearah mana tujuan dari pilihannya tersebut.

Yesus mengingatkan kita untuk waspada: ”Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan (jalan iblis), dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya (jalan kebenaran Allah).” (Matius 7:13 – 14).

“Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu  yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.” (Roma 8: 9-11)

"Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya."  (Galatia 5:24).

"Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh & kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup."  (Roma 8:13). 

Hanya melalui Karya penebusan dosa & keselamatan Yesus Kritus-lah, manusia beroleh jalan keselamatan untuk kembali kepada kemuliaan Allah Bapa di surga. Sungguh nyata begitu besar kasih Allah kepada manusia.

Tuhan Yesus telah melunasi semua hutang dosa kita sebagaimana dinyatakan dalam KOLOSE 2:14: “Dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib.” - Darah Tuhan Yesus, yaitu Anak Domba Allah itu telah menjadi kurban pengganti hukuman atas dosa-dosa manusia. Dalam hal ini "Surat Hutang" kita dihapus dan ditiadakan oleh Kristus. Dia-lah yang menanggung hukuman (tanggungan dari surat hutang itu) yang seharusnya kita tanggung sendiri. Kita diampuni dengan kurban Yesus di kayu Salib. Bahkan oleh bilur-bilurNya kita dipulihkan.

"Sebab di dalam Dia dan oleh darahNya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kasih karuniaNya." (Efesus 1:7)

Allah Bapa & Tuhan Yesus sungguh baik dan sungguh besar kasih setiaNya. Kepada siapapun yang mau bertobat dan kembali kepada jalan kebenaranNya, Allah tidak pernah memperhitungkan dosa-dosanya lagi, bahkan tidak mengingatnya kembali:

"Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu." (Yesaya 43:25)

"Sejauh timur dari barat, demkian dijauhkanNya dari pada kita pelanggaran kita" (Mazmur 103:12)

Bahkan setelah surat hutang kita Dia lunasi dan tidak Dia ingat ingat dosa kita lagi; Dia menjadikan kita sesuatu yang baru dan indah bahkan putih seperti salju: “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu  domba.” (Yesaya 1:8)

Demikianlah, Allah Bapa dan Allah Putra, Tuhan Yesus Kristus, telah bekerja & berkarya dengan sungguh demi memberikan hidup baru untuk kita.

Bagaimana kita tidak tergetar mengetahui bahwa setiap hari di dunia ditawarkan kesempatan baru? Kesempatan menerima tambahan pengampunan yang sesungguhnya tidak pantas kita terima dan melihat kuasa-Nya yang luar biasa bekerja dalam hidup umat-Nya.

Tidak peduli bagaimana sulitnya keadaan saat ini atau yang telah terjadi di dunia, hari yang baru menawarkan kesempatan lagi untuk menerima pengampunan Allah, ketimbang penghakiman-Nya. Rahmat pengampunanNya, berbalut belas kasihNya, sungguh memberikan damai sejahtera, limpahan berkat dan keselamatan bagi kita yang dengan rendah hati memohon ampun, kembali & berserah kepadaNya dengan sungguh.

Jangan biarkan musuh memperdaya kita dalam kekecewaan, ketakutan & kesalahan yang telah kita perbuat. Jangan biarkan diri kita ter-penjara & tersesat dalam sgala ketidak-pastian hidup akibat tipu daya si jahat. Jangan biarkan dosa kenikmatan duniawi dari iblis menjadikan kita menolak uluran kasih & keselamatan dari Allah. Jangan biarkan iblis merebut kita dari tangan kasih Allah, jangan berikan diri kita menjadi milik si jahat yang menjadikan kita binasa. 

Kini kita tau, kemana kita harus kembali demi hidup yang penuh damai sejahtera & kebahagiaan sejati selama di bumi, dan juga memberikan keselamatan menuju kehidupan kekal di surga. Hanya kepada Allah Bapa saja kita kembali, melalui uluran tangan yang siap merengkuh kita, yaitu tangan kasih Tuhan Yesus Kristus.

Dalam hidup manusia yang hanya sementara ini, sejauh manapun kita ’berjalan’, sepenuh apapun kita sudah terpenuhi; kita tetap akan kembali kepada Dia Yang Memenuhi. 

Kembalilah ke tangan kasih Allah. Allah tidak peduli dari mana asal datangnya kita, Allah lebih peduli tentang kemana tujuan kita. Ia juga tahu bahwa semua orang memiliki kekurangan dan kelemahannya; oleh karenanya Alkitab mengatakan:

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes 1: 9)

“....terhadap umatku yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka. Sekarang mata-Ku terbuka dan telinga-Ku menaruh perhatian kepada doa dari tempat ini.” (2 Tawarikh 7:14-15)

Allah ingin melakukan sesuatu yang baru di dalam hidup kita hari ini. Ia tahu bahwa kita pasti mengalami kemunduran dan Ia juga tahu bahwa hidup tidak selamanya adil. Namun, Allah ingin mengembalikan kepada kita apa yang telah diambil musuh dari kita (si iblis & si jahat), Allah ingin meninggikan kita yang kembali kepadaNya. Ia selalu mempunyai sesuatu yang lebih baik & indah yang Ia sediakan untuk kita, lebih indah daripada apa yang pernah pernah bayangkan.
Buah pertobatan menjadi hal yang sungguh dikehendaki Allah. 

Dengan pertobatan, maka kita menyatakan kembalinya kita dengan rasa hormat kepada Allah sebagai Bapa yang penuh belas kasih dan belas kasihan. Sehingga kita selau mengasihi Allah dengan setia berdoa, bersekutu, berserah dan mengandalkanNya, dalam segala hal. Serta hidup mengasihi sesama sebagai anak-anak Allah yang saling mengasihi dan mendukung dalam sgala kebaikan. 

Hidup dalam kasih kepada Allah dan sesama, adalah buah pertobatan yang terindah, yang menjadi dasar perjalanan rohani kita menuju kepada seluruh jalan kebenaran Allah.

Dengan pertobatan maka kita menjadi pribadi yang rendah hati, penuh kasih, damai dan penuh ketulusan di dalam hidup ini. Juga membuat kita selalu merindukan kebersamaan dengan Allah, terus mencari dan selalu ingin dekat pada kasihNya. Dan dalam segala hal, kita selalu ingin melakukan kehendak Allah guna menyenangkan Allah & sesama. Inilah pribadi yang berkenan kepada Allah.

Sungguh Tuhan Yesus adalah Tuhan yang hadir hanya demi mencurahkan segala kasihNya demi kebaikan dan kehidupan manusia yang dikasihiNya. Maka berbahagialan kita yang dikasihi dan diselamatkanNya.

“Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; AKU datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10:10)

 “Akulah kebangkitan dan hidup. Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup serta percaya kepadaKu tidak akan mati selama-lamanya.” (Yoh 11:25)

“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Roma 10:9)

"... aku melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku, dan berlari-lari pada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Yesus Kristus." (Filipi 3:13-14)

”................Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" (Matius 13:24-43)

Pada waktu penghakiman nanti, Allah akan memanggil Iblis sekali lagi untuk menerima hukuman yang terakhir, yaitu dibuang ke dalam lautan api kebinasaan yang kekal bersama dengan pengikut2nya & manusia pendosa yang telah menjadi milik iblis (Wahyu 20: 10-15).

Setelah itu, Allah akan menciptakan langit dan bumi yang baru, dan akan menyapu segala air mata dari mata kita dan menyediakan Yerusalem baru. Ketika itu dosa (Iblis) tidak akan dapat masuk & menggoda lagi. Dan hanya orang yang namanya tertulis di dalam Kitab Orang Hidup, yang dimiliki oleh Anak Domba, yang akan diperkenankan masuk ke kota Yerusalem baru tersebut. (Wahyu 21: 1-7, 27).

***************************

Apa rencana Allah bagi setiap anak-anakNya yang Ia kasihi?


1.       Saat hidup di dunia ini:

Allah sungguh mengasihi kita. Dia yang menghadirkan kita di dunia ini, dengan harapan yang indah agar kita beroleh hidup yang bermakna & berbahagia di dunia.

Allah adalah Bapa yang setia memberikan kasihNya, yang menyediakan segala berkat dan kebaikan bagi setiap kita, anak anakNya:

”Jadi, kalian bukan lagi hamba, melainkan anak. Dan karena kalian anak Allah, maka Allah akan memberikan kepadamu segala sesuatu yang disediakanNya untuk anak2Nya.” (Galatia 4:7)

Allah bahkan telah merancangkan hidup yang penuh dengan pengharapan bagi setiap kita, hidup yang penuh kelimpahan dalam hidup kita di dunia ini. Dalam segala hal, rancanganNya sempurna dan membawa hidup kita pada kebaikan dan keberhasilan:

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikian firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11)

”TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia.” (Ulangan 28:13)

Allah Bapa & Yesus PutraNya, adalah yang selalu memandang setiap kita, dengan tangan kasihNya yang selalu siap menerima, memeluk dan menggengam kita yang mengasihiNya. Dia adalah Bapa yang selalu bekerja bersama Yesus PutraNya untuk segala kebaikan kita. Dia jugalah yang telah menyediaan segala berkatNya yang terindah dan terbaik bagi kita dan memberikannya kepada kita:

"Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia." (Roma 8:28)

”Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak2mu, apalagi Bapamu di surga; Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya.” (Lukas 11:13)

”Apa saja yang kamu minta dalam namaKU, Aku akan melakukannya, supaya Allah Bapa dipermuliakan didalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya.” (Yohanes 14:13-14) 

Allah Bapa & Yesus PutraNya menghendaki kita hidup benar di jalanNya, walaupun terkadang harus melewati kesulitan, kesesakan, pencobaan & penderitaan, dengan tujuan agar kita selalu melekat & bergantung kepada Allah, agar diri kita bisa digenggam oleh kasih Allah, dimurnikan, dan dibentuk serupa dengan gambaran PutraNya. Dan agar hidup kita tidak pernah tersesat, dan bisa hidup seturut kehendakNya dan memuliakan Allah. Namun Allah berkata untuk janganlah kita bersedih atau takut, dalam setiap kesulitan, karna Ia  selalu menyertai kita, memberkati, menggenggam, menopang dan membimbing kita dalam jalan kebenaran, menuju sgala kebaikan yang Ia sediakan bagi kita yang berjalan dalam genggamanNya. Karna Allah ingin menjadikan setiap kita untuk menjadi lebih dari seorang pemenang. Allah ingin meninggikan kita, dan ’naik kelas’ dengan nilai sempurna setelah ujian yang kita berhasil lewati:

”Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang & percaya, disitulah letak kekuatanmu' (Yesaya 30:15)

”Tetapi Anak-anakku, kalian milik Allah. Kalian sudah mengalahkan nabi-nabi palsu, sebab Roh yang ada padamu lebih berkuasa daripada roh yang ada pada orang-orang milik dunia ini.” (1 Yohanes 4:4)

“Sebab setiap anak Allah sanggup mengalahkan dunia yang jahat ini. Dan kita mengalahkan dunia dengan iman kita.” (1 Yohanes 5:4)

”TUHAN Allahmu akan ikut untuk menolong kamu, dan Ia akan memberi kemenangan kepadamu.” (Ulangan 20:4)

"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12).

Dan bagi anak-anakNya, kita yang dipilihNya, setelah dimampukan melewati segala ujian, Allah berkehendak kita menjadi pribadi yang berbeda, yang tangguh namun penuh kebaikan dan kasih:

“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya…” (Roma 8:29) > Hal ini menyatakan bahwa melalui rahmat Allah dan atas karunia Allah, kita, orang – orang yang mengenakan identitas Kristus dan telah beroleh bagian dalam karya penyelamatan Allah, dan diberikan karunia-karunia Roh Kudus, serta hidup berbuah dengan menghasilkan Buah Roh, hidup seturut firman & menjalankan kehendakNya, hidup dalam persekutuan dengan Allah, Putra & Roh Kudus, adalah orang-orang yang ditentukan menjadi serupa dengan gambaran Yesus, PutraNya. Menjadi manusia yang terberkati & berkelimpahan dalam kehidupan yang sekarang dan juga dalam kehidupan yang selanjutnya.

2.       Setelah hidup di dunia ini:

Allah menjanjikan hidup abadi yang sejati, bagi kita yang hidup benar dan mengasihiNya:

“ Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu  yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.” (Roma 8: 9-11)

“Akulah kebangkitan dan hidup. Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup serta percaya kepadaKu tidak akan mati selama-lamanya.” (Yoh 11:25)

”Aku memberi mereka hidup sejati dan kekal, dan untuk selamanya mereka tak akan binasa. Tak seorang pun dapat merampas mereka dari tangan-Ku.” (Yohanes 10:28)

“Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit,  maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;  sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan  menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.” (1 Tesalonika 14: 14-17).


”Sesudah Aku pergi menyediakan tempat untuk kalian, Aku akan kembali dan menjemput kalian, supaya dimana Aku berada, disitu juga kalian berada.” (Yohanes 14:3)