YESUS KRISTUS
”Inilah PutraKu, yang Kukasihi, kepadaNya-lah Aku
berkenan, dengarkanlah Dia.” (Matius 17:1-5)
"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada
seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yoh 14:6).
Allah Bapa
mengutus Yesus Kristus, Putra Tunggal-Nya, untuk datang ke dunia demi
menghimpun & menyelamatkan seluruh umat kesayangan-Nya.
Yesus hadir
dengan membawa misi kasih dan memberitahukan segala pesan tentang kebaikan dan
kemurahan Allah Bapa kepada kita.
Yesus-lah
sebagai perwakilan atas kehadiran Allah di dunia, demi menyertai kita dengan
kasih, kekuatan, penghiburan, pertolongan dan keselamatan.
Yesus yang
adalah Putra Tunggal Allah adalah seorang Guru Agung yang menyampaikan dan
mengajarkan kepada kita tentang kasih Allah Bapa dan bagaimana berjalan dalam
jalan kebenaran & keselamatan menuju kepada Allah.
Beberapa
ajaran inti yang Yesus sampaikan kepada kita adalah:
1.
Mengenai
pesan kasih & kebaikan Allah Bapa
Yesus
menyampaikan betapa Allah Bapa yang mencipta langit bumi dan segala isinya,
juga yang mencipta manusia serupa gambaranNya; adalah Allah yang Maha Besar
& Maha Kuasa. Namun yang terutama, Allah adalah Pribadi yang Maha Kasih,
yang sungguh mengasihi kita semua sejak dahulu, kini sampai nanti.
Allah yang
tinggal di surga, bukanlah Allah yang jauh, melainkan Allah yang dekat, karna
dalam segala hal, kasihNya selalu tercurah; dulu kini sampai nanti, kasihNya
tetap sama. Semua karna Allah ingin selalu dekat dan bersatu dalam kasih
bersama kita, manusia ciptaanNya, yang dikasihiNya.
Sehingga
Yesus mengajarkan kita untuk memanggil Allah sebagai Bapa, Bapa yang dekat,
seperti anak kepada bapaknya (orangtuanya), demikianlah Yesus menginginkan kita
memiliki hubungan / relasi yang dekat dan mesra dengan Allah. Bahkan sebelum
kita dihadirkan di dunia, Allah telah merancangkan (merencanakan) hidup yang
baik & indah untuk kita:
Seperti
yang Yesus sampaikan: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa
yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikian firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan
yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11)
Yesus juga
menyampaikan betapa Allah Bapa menjaga & memelihara kita setiap waktu,
seperti yang Yesus sampaikan dalam (Matius 6):
”.......Jadi jika
Allah memberi makan kepada burung-burung di langit, bukankah kamu lebih
berharga daripada burung-burung itu?......Dan jadi, jika Allah memelihara bunga
bunga yang tumbuh, bukankah Ia juga memelihara kamu?”(Matius 6: 25-34)
”Jadi jika kamu yang
jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu di
surga; Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya.”
(Lukas 11:13)
Sehingga
Yesus menghendaki agar kita untuk tidak hidup dalam ke-khawatiran, namun hidup dalam
kepercayaan dan penyerahaan diri kepada penyelenggaraan Allah.
Penyelenggaraan Allah artinya: bahwa dalam segala hal, di
setiap harinya, Allah turut bekerja untuk kebaikan setiap kita, anak-anak yang
dikasihiNya. Allah yang menyediakan, memberikan yang kita perlukan dan
melindungi kita, kapanpun dan dimanapun kita berada; kasih dan pemeliharaanNya
bagi kita, tidak pernah ber-kesudahan. Dalam kehidupan di seluruh alam semesta,
juga dalam kehidupan kita, Allah-lah yang bekerja, merencanakan, mengaturnya,
sehingga semua berjalan dengan baik dan sempurna; Allah juga yang menghantar
kita pada segala berkat dan kebaikan yang selalu Allah sediakan bagi kita. Bagi
Allah yang penuh kuasa, tiada hal yang terlalu kecil yang tidak mau Dia
lakukan, dan tidak ada hal yang terlalu besar yang tidak mampu Dia kerjakan;
kesemuanya Dia lakukan dan berikan karna kasihNya kepada kita.
Karna begitu
besar kuasaNya, dan terbatasnya pemikiran kita sebagai manusia, maka sering
kita tidak mampu memahami jalan-jalan Allah, tidak mengerti rencana Allah atas
hidup kita; seperti kata pe-mazmur: ”Setinggi langit dari bumi, jalanMu tak
terselidiki. Sedalam lautan dari daratan, rencanaMu tak terselami.”.
Karnanya,
kita harus hidup dengan berserah penuh kepada Allah. Kita hanya perlu tetap
percaya dan bertekun di dalamNya, dengan meyakini bahwa Allah selalu
melindungi, memelihara dan membawa kita pada rancangan damai sejahtera dengan
masa depan yang penuh pengharapan.
Lalu apa
bagian / tugas kita? Yang harus kita lakukan adalah selalu hidup dengan
berserah (ber-pasrah) kepadaNya, dengan mengandalkanNya dalam segala hal, dan
bekerja sama dengan Allah dengan melakukan apa yang terbaik yang bisa kita
lakukan dan berikan (dengan berusaha atau bekerja keras); sambil terus bertekun
dalam doa dan pujian kepadaNya. Selebihnya, Allah yang melakukannya untuk kita,
yang membawa kita pada rancangan indah yang Dia siapkan bagi kita. Inilah yang
disebut: kepasrahan yang sejati, dimana kita serahkan hidup kita sepenuhnya
pada genggaman tangan kasih Allah, sambil terus bertekun melakukan apa yang
menjadi bagian / tugas kita dengan penyertaan dan pertolongan Allah.
Seperti doa
seorang kudus yang mempercayakan hidup sepenuhnya pada Bapa & Putra: ”Ya
Allah, Engkau Maha Segala namun terutama Engkau adalah Sang Maha Kasih. Engkau
mengetahui segala sesuatu, Engkau yang bekerja atas segala sesuatu, dan Engkau
mengasihi aku, Engkau Bapaku yang selalu memelihara dan memberikan yang terbaik
untukku. Tiada yang mustahil bagiMU. Dan Engkau Yesus, Gembalaku, Sang Kasih sejati,
yang memeliharaku di padang hijauMu, maka tak akan kekurangan aku ’pun tak akan
pernah tersesat aku bersamaMu. Dimuliakanlah namaMu selama-lamanya.”
Segala hal tentang
kebenaran dan kebaikan Allah, disampaikan oleh Yesus Kristus kepada kita. Kesemuanya
itu dituangkan didalam ’Surat Kasih
Allah’, yaitu Injil / Alkitab. Dimana disitu, Firman Allah dicurahkan untuk
kita, firman yang menghidupkan, yang penuh kasih dan kuasa.
Yesus berkata: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari
setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Matius 4:4)
“Berbahagialah
orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di
jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang
kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat (firman Allah) itu
siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang
menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang
diperbuatnya berhasil .” (Mazmur 1: 1-3)
Atas kasihNya,
Allah tidak menyebut kita hamba, namun menerima kita sebagai anak-anakNya,
dalam Yesus Kritus:
”Jadi, kalian bukan
lagi hamba, melainkan anak. Dan karena kalian anak Allah, maka Allah akan
memberikan kepadamu segala sesuatu yang disediakanNya untuk anak2Nya.” (Galatia
4:7)
2.
Menyampaikan
berita bahwa Kerajaan Allah sudah dekat
"Sejak
waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah
dekat!"(Matius 4:17)
Seperti telah kita pahami, bahwa Allah telah
menciptakan dan memberikan segala sesuatu yang kita perlukan, sebagai tanda
kasihNya kepada kita. Bahkan, Putra Tunggal-Nya-pun telah diserahkan demi
menebus dosa kita & menyelamatkan kita.
Karna kerinduanNya, Allah sungguh menghendaki
agar kita menanggapi kasihNya dengan juga mengasihi Allah, yaitu dengan
bertobat dan selanjutnya hidup dalam jalan kebenaran Allah. Karna ini adalah
syarat mutlak untuk kita menjadi anak-anak Allah. Agar kita bisa selalu
berjalan ber-iringan dengan Allah, dimana bersamaNya, kita beroleh sgala
berkatNya di dunia dan nantinya bisa berjumpa dan tinggal bersama Allah di
surga.
Yesus
mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang rendah hati, yang menyadari bahwa
kita diciptakan, dihadirkan & diberi hidup yang sedemikian, adalah atas
dasar kasih dan kemurahan Allah. Dan kita hanya dapat tumbuh berkembang dengan
baik sebagaimana adanya kita pada saat ini, tidak lain adalah karena Allah
turut bekerja dalam hidup kita melalui Roh yang Allah karuniakan kepada kita.
Dengan menyadari bahwa kita hanya manusia yang lemah dan rapuh, yang tidak berjasa
apa-apa, namun diberikan hidup yang sedemikian berlimpah ini; maka kita akan
bisa menjadi pribadi yang rendah hati dan menghargai kasih Allah yang sungguh
besar dalam hidup kita.
Dengan kata
lain, hendaknya disadari dan dihayati bahwa apa yang baik dalam diri kita
sungguh merupakan karya Allah, Roh-Nya, yang hidup dan berkarya dalam diri
kita. Maka janganlah sekali-kali menyombongkan diri atas kebaikan dan
keberhasilan yang telah kita capai dan nikmati, karena semua itu bukanlah hasil
usaha kita sendiri, melainkan melulu adalah karna pekerjaan Allah dalam diri
kita dan karna kebaikan Allah. Sehingga hendaknya kita semakin rendah hati,
mawas diri dan terus berusaha berjalan berdampingan dengan Allah; dengan
menuruti segala firman dan melakukan kehendakNya, sebagaimana tertulis di dalam
Kitab Suci.
Yesus juga
mengajarkan agar kita dalam mentaati perintah-perintah Allah bukan hanya karena
perintah-perintah itu sendiri, atau karna sebuah kewajiban ataupun ketakutan;
melainkan karena kita menyadari bahwa perintah itu adalah sbagai sarana Allah
menjaga, menyayangi & membawa kita pada kebenaran & keselamatanNya;
sehingga kita mematuhi & menjalankannya dengan tulus, demi kita mengasihi
Bapa Surgawi dan sesama; dan juga sbagai jalan menuju keselamatan dan kehidupan
bersama Allah.
Buah
pertobatan menjadi hal yang sungguh dikehendaki Allah.
Dengan
pertobatan, maka kita menyatakan kembalinya kita dengan rasa hormat kepada
Allah sebagai Bapa yang penuh belas kasih dan belas kasihan. Sehingga kita selau
mengasihi Allah dengan setia berdoa, bersekutu, berserah dan mengandalkanNya,
dalam segala hal. Serta hidup mengasihi sesama sebagai anak-anak Allah yang
saling mengasihi dan mendukung dalam sgala kebaikan.
Hidup dalam
kasih kepada Allah dan sesama, adalah buah pertobatan yang terindah, yang
menjadi dasar perjalanan rohani kita menuju kepada seluruh jalan kebenaran
Allah.
Dengan
pertobatan maka kita menjadi pribadi yang rendah hati, penuh kasih, damai dan
penuh ketulusan di dalam hidup ini. Juga membuat kita selalu merindukan
kebersamaan dengan Allah, terus mencari dan selalu ingin dekat pada kasihNya.
Dan dalam segala hal, kita selalu ingin melakukan kehendak Allah guna
menyenangkan Allah & sesama. Inilah pribadi yang berkenan kepada Allah.
Dan ya, Kerajaan
Allah sudah dekat. Yesus menghendaki kita segera kembali kepada Allah dengan
pertobatan sejati, agar hidup kita berkenan padaNya; agar kita layak menerima
berkat-berkat indah selama hidup kita di dunia, dan pada akhirnya, kita
dilayakkan tinggal bersama Allah di kerajaanNya:
”Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke
dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di
sorga.” (Matius 7:21)
3. Ajaran tentang berdoa.
Relasi dengan
Allah dapat dibentuk, diwujudkan & dibina dengan berdoa, sehingga Yesuspun
mengajarkan sebuah doa yang indah kepada Allah Bapa yaitu doa Bapa Kami (Mat 6:9-13).
Yesus juga
mengajarkan kita untuk selalu bertekun dalam doa, dan berdoalah terus menerus
dalam segala hal, agar relasi kita dengan Allah selalu terjaga dengan baik. Dan
doa yang kita panjatkan adalah doa kepada Allah Bapa di surga, dengan
perantaraan dan dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kita.
”Janganlah
hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal
keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”
(Filipi 4:6)
”Apa saja yang kamu
minta dalam namaKU, Aku akan melakukannya, supaya Allah Bapa dipermuliakan
didalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan
melakukannya.” (Yohanes 14:13-14)
Karna berdoa
adalah sebuah sarana untuk kita dapat membentuk relasi yang baik dengan Allah,
yaitu membina kebersamaan dan komunikasi denganNya. Allah ingin kita memiliki
komunikasi 2 arah denganNya. Sehingga doa yang dimaksud bukanlah doa 1 arah
yang hambar, namun doa dalam persatuan dua hati yg saling merindukan &
saling mengasihi (antara kita dengan Allah).
Seperti
membina komunikasi dalam hubungan 2
insan yang saling mengasihi dalam persatuan cinta kasih mereka, atau hubungan antara
anak dengan orangtuanya yg mesra dalam kebersamaan mereka; seperti itulah Allah
menghendaki kita membina komunikasi dan relasi yang mesra denganNya setiap
saat.
Dalam doa
yang penuh kesungguhan, maka kita diberikan kesempatan untuk boleh menyaksikan
segala penghiburan, pertolongan, berkat, kekuatan & bahkan keajaiban. Berdoalah
terus, Allah turut bekerja kepada kita yang berseru dan mengasihiNya.
Percayalah, Dia akan meng-indahkan kita pada waktuNya.
4.
Ajaran
untuk mengasihi Allah & hidup dalam percaya dengan iman, pengharapan &
kasih kepada Allah.
Setelah Allah
Bapa mengasihi kita, maka sudah selayaknyalah, kita juga mengasihiNya dengan
penuh kesungguhan & ketulusan.
Dengan
berdoa, kita dapat menyampaikan tanda kasih kita kepada Allah, melalui
puji-pujian untuk memuliakanNya, dengan ucapan syukur atas segala kebaikan dan
kemurahanNya. Bernyanyi lagu pujian adalah doa yang indah sebagai persembahan kita
kepada Allah.
Berdoa juga
sebagai cara kita mengakui keberadaan & keagungan Sang Maha Besar &
menyatukan hidup kita dengan Sang Maha Segala. Dalam doa, kita menyerahkan
& mempercayakan diri kita kepada Allah, agar hidup kita selalu berada dalam
genggaman, perlindungan dan pemeliharaan Allah. Dan agar dengan bimbingan Roh
Kudus, kita selalu berjalan di jalan kebenaran Allah & melakukan
kehendakNya.
Berdoa juga
sebuah jalan untuk menerima berkat dengan menyerahkan segala yang ada pada kita
(termasuk kebutuhan, harapan, perkara, masalah, cobaan dan ujian hidup) ke
dalam tangan kasih Allah, agar Allah turut bekerja untuk segala kebaikan kita. Berdoa
adalah iman yang hidup dalam pengharapan akan kasih Allah.
Dengan
berdoa, maka kita menyerahkan sgala beban, ke-khawatiran, kedukaaan,
penderitaan dan harapan kepada satu satunya Pribadi yang mampu menjawab semua
itu, yaitu Allah sendiri. Allah yang sanggup memulihkan segala keadaan,
menolong segala perkara, menjawab segala persoalan, memenuhi segala kebutuhan
dan memberikan damai sejahtera, sukacita, limpahan berkat dan keselamatan.
"Marilah kepada-Ku,
semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan
rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu
enak dan beban-Ku pun ringan"(Mat 11:28-30).
”Mintalah, maka
akan diberikan kepadamu. Carilah, maka kamu akan mendapatkannya. Ketuklah, maka
pintu akan dibukakan bagimu. Karna setiap orang yang meminta, menerima; setiap
orang yang mencari, mendapat; dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu
dibukakan.” (Matius 7:7-8)
"Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia." (Roma 8:28)
Yesus
mengajarkan bahwa banyak hal yang bisa terjadi melalui doa doa kita. Berdoa
dengan segenap iman dan percayamu, maka segala kasih karunia Allah akan
tercurah untuk kita yang mengasihiNya. Dalam berdoa sepenuh percaya, maka kita
boleh menyaksikan segala kebaikan, penyertaan, pertolongan, dan bahkan tiada
yang mustahil bagi Allah, karna mujizatNya sungguh nyata.
”Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yohanes 20:29)
”Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan
menerimanya.” (Matius 21:22)
“Bagi Allah tidak ada yang mustahil karena Dialah yang menciptakan langit
dan bumi beserta segala isinya.” (Yeremia 32:17)
Yesus
menghendaki kita tetap setia dan bertahan di dalam segala godaan, cobaan dan
masalah kehidupan dengan berpegang teguh pada kasihNya. Tetap ber-pengharapan
dalam iman kepadaNya; dan setia mengandalkan
kekuatan & pertolonganNya; maka kita akan selalu memperoleh berkat dan
rahmat yang tak berkesudahan.
"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia
sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah
kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12).
5.
Ajaran
tentang kasih & hidup berbuah.
Yesus berkata: “Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum
yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri. (Matius 22: 37-39).
”Sekalipun aku dapat
berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku
tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang
gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui
segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki
iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai
kasih, aku sama sekali tidak berguna.
Dan sekalipun aku
membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku
untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada
faedahnya bagiku.
Kasih itu sabar,
kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak
sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri
sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita
karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu,
percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala
sesuatu. Kasih tidak berkesudahan.
(1 Korintus 13: 1-13)
Kasih adalah
ajaran yang utama dan terutama yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada kita.
Mengapa?
Karna Allah adalah kasih dan Allah-lah yang sudah terlebih dulu mengasihi kita.
Tuhan Yesus
menghendaki kita untuk hidup dalam kasih. Kasih kepada Allah dan kasih kepada
sesama. Kasih sebagai landasan kita, umat beriman, dalam melakukan segala hal.
Yaitu dengan sikap, pemikiran dan perbuatan kasih yang nyata dalam hidup kita.
Hukum 1:
Kasih kepada Allah, bagaimana cara kita mengasihi Allah?
Yaitu dengan
hidup dalam jalan kebenaran Allah, setia dengan hidup seturut firman dan
melakukan kehendakNya.
Allah telah
memberikan panduan dan tuntunan yang jelas dan rinci, yang Allah tuangkan di
dalam Alkitab. Alkitab adalah surat cinta kasih Allah, Alkitab adalah Firman
yang berarti ’Allah berbicara kepada kita.”
Melalui
Alkitab, Allah menyatakan diri, kasih dan kehendakNya. Melalui Alkitab, Allah
memandu kita dengan segala pengetahuan & arahan tentang jalan kebenaran
sejak awal dunia Dia jadikan, di sepanjang perjalanan manusia di dunia, sampai
nanti kita bersamaNya kembali di surga.
Allah
menghendaki kita menjadikan Alkitab sebagai sumber makanan rohani kita sebagai
orang percaya, agar kita dapat terus ber-proses, berupaya, bertumbuh &
berbuah ke arah keserupaan dengan Kristus. Hal ini sesuai cita cita Allah
terhadap kita, anak-anak Allah; yaitu menjadikan kita serupa dengan citra &
gambar Yesus Kristus, Anak Allah, dengan memiliki hidup & karakter seperti
Kristus.
Firman adalah
penuntun, penopang, penguat, penyelamat dan penuh kuasa. Firman adalah panduan
dan janji janji Bapa & Yesus akan segala karunia & berkatNya yang
berlimpah; yang pasti Dia genapi bagi kita yang setia hidup didalam jalanNya.
Seperti janjNya:
"Tetapi carilah
dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan
kepadamu." (Matius 6:33)
Yesus
berkehendak kita tekun dalam mendengarkan dan melaksanakan hidup seturut firman
Allah, seperti perumpamaanNya:
"Adalah seorang
penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih
itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara
memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah
tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di
tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai
mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus
kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai
telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" (Lukas 8:4-8)
Lalu
Tuhan Yesus sendiri memberi penjelasan mengenai perumpaan tersebut:
”Inilah arti perumpamaan
itu: Benih itu ialah firman Allah. Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang
yang telah mendengar firman itu; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman
itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
Yang jatuh di tanah yang
berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya
dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja
dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Yang jatuh dalam semak duri ialah orang
yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka
terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka
tidak menghasilkan buah.
Yang jatuh di tanah yang
baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, lalu menyimpannya baik-baik dalam hatinya dan melaksanakan firman itu,
sehingga hidupnya menghasilkan buah dalam ketekunan."(Lukas 8:11-15)
Semua pesan
kasih Allah Bapa melalui firman-firmanNya, telah diajarkan Tuhan Yesus kepada
kita, sehingga kita telah memiliki panduan yang jelas untuk bagaimana kita
berjalan dalam jalan kebenaran & keselamatan, agar kita beroleh
berkat-berkat yang Allah janjikan, di bumi dan di surga. Semua ini karena
besarnya kasih dan kerinduan Allah terhadap kita, anak-anakNya.
Firman adalah
Allah yang hidup, dan Yesuslah Firman tersebut.
“Firman itu telah
menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan yang
diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran.” ( Yohanes 1:14).
“Bukan setiap orang yang berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke
dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku
yang di sorga.” (Matius 7:21)
Hukum 2: Kasih kepada sesama, bagaimana cara kita
mengasihi sesama?
SabdaNya:
”....Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari,
hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan
bagimu sejak dunia dijadikan. Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu
yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling
hinapun, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Matius 25:31-40)
Setelah kita mengasihi Allah, maka sebagai perpaduan buah kasih kita
dengan Allah, Allah ingin menyempurnakan kasih kita tersebut dengan menjadikan
kita sebagai saluran berkatNya bagi sesama, yaitu dengan menyalurkan kasih
kepada sesama.
Kasih Kristus yang Ia kehendaki untuk kita bagikan adalah: pengampunan,
penghiburan, penguatan, penyertaan,
pertolongan, bantuan (moril & materiil), pemberian diri (waktu, tenaga,
dukungan, bantuan saran, dampingan, doa), pelayanan, segala kebaikan dan juga
sikap & karakter yang baik; kepada siapa saja, terutama keluarga kita dan
sesama yg membutuhkan.
Sesama adalah mereka yang ada di sekitar kita, yang memerlukan perhatian,
bantuan, pertolongan, kasih sayang dan penyertaan. Sesama adalah mereka yang kita
berikan kasih; siapa saja, tanpa memandang apapun keadaannya atau perbedaannya.
Kasih yang dikehendaki oleh
Yesus adalah kasih tulus dalam tindakan / perbuatan nyata. Karna
dalam perbuatan kasih yang nyata itulah, kasih Allah dapat benar-benar nyata
merajai dunia, sehingga namaNya akan dimuliakan dan ditinggikan. Karena
barangsiapa yang hidup, bersikap, berbuat, bertindak dalam kasih, ia akan
menemukan bahwa ia hidup dalam Allah dan Allah hidup dalam dia. Dan siapapun
yang memandangnya, akan memandang Siapa dibalik orang itu, yaitu Yesus Kristus
yang bertahta di jiwanya. Itulah intinya menjadi pengikut sang Kasih, Sang
Penebus, Yesus Kristus.
“Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.” (Maleakhi 3:10)
“Orang yang baik
hati akan diberkati , karena ia membagi rezekinya
dengan si miskin.” (Amsal 22:9)
“Berbahagialah
orang yang memperhatikan orang lemah, TUHAN akan meluputkan dia pada
waktu celaka. TUHAN akan melindungi dia dan memelihara
nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Engkau takkan
membiarkan dia dipermainkan musuhnya! TUHAN membantu dia di
ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari
sakitnya.” (Mazmur 41:1-3)
“Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN , yang
akan membalas perbuatannya itu.” (Amsal 19:17)
“Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.“ (Galatia 6:7-9)
"Janganlah
kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan
pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga;
di surga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar
serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu
berada." (Matius 6:19-21)
"Pada
senja hidup kita, kita TIDAK akan diadili menurut berapa uang & materi yg
kita kumpulkan, berapa hebat keberhasilan kita, betapa tinggi jabatan kita,
betapa berkuasanya kita, betapa terkenalnya kita; namun kita hanya akan diadili
menurut perbuatan tulus Cinta Kasih kita kepada Allah dan sesama."
Yesus berkata: "..AKU-lah
pokok anggur, kalian adalah cabang-cabangnya. Orang yg bersatu denganKu &
Aku bersama dia, akan berbuah banyak. (Yoh 15:5)
Karna
kasihNya, Allah Bapa memberikan Yesus, PutraNya dan juga mencurahkan Roh Kudus
kepada kita yang memberikan 7 karunia Roh Kudus & 9 buah-buah Roh (pembahasan lengkap ada pada bab mengenai:
Roh Kudus).
Kita
semakin menyadari bahwa hidup bersama dengan Tuhan Yesus, sebagai 'Pokok
Anggur' kita, bukanlah hidup dalam nilai-nilai standard duniawi, namun
merupakan hidup yang lebih bermakna & berkualitas agar kita smakin serupa
dengan Yesus Kristus, PutraNya. Itulah hidup yang Allah Bapa kehendaki terhadap
kita yang dikasihiNya.
Itulah makna menjadi Christian sejati.
Hidup dalam standard dunia, hanya akan menghasilkan hidup yang tidak berbuah. Hidup yang tidak berbuah adalah hidup yang tidak menghasilkan suatu kebaikan bagi Allah dan sesama, sehingga menjadi hidup yang tidak berkenan kepada Allah dan akan menjadikan sebuah jiwa menjadi seperti cabang kering yang tidak berguna: "...Org yg TIDAK tetap bersatu denganKu & TIDAK berbuah, akan dibuang seperti cabang & menjadi kering.... dan dibuang kedalam api & dibakar." (Yohanes 15: 6)
Hidup dalam standard dunia, hanya akan menghasilkan hidup yang tidak berbuah. Hidup yang tidak berbuah adalah hidup yang tidak menghasilkan suatu kebaikan bagi Allah dan sesama, sehingga menjadi hidup yang tidak berkenan kepada Allah dan akan menjadikan sebuah jiwa menjadi seperti cabang kering yang tidak berguna: "...Org yg TIDAK tetap bersatu denganKu & TIDAK berbuah, akan dibuang seperti cabang & menjadi kering.... dan dibuang kedalam api & dibakar." (Yohanes 15: 6)
Sedangkan hidup dalam Yesus Kristus, dengan persekutuan
dengan Roh Kudus, adalah hidup yang selalu berusaha untuk menghasilkan buah
buah yang ‘manis’, yang akan memaniskan hidup di sekeliling kita dan membuat
nama Allah Bapa dipermuliakan atas kita.
Hidup berbuah hanya dapat kita peroleh melalui tindakan dan perbuatan nyata. Yaitu dengan hidup meneladan Yesus Kritus dan hidup seturut firman dan kebenaranNya, dengan melakukan kehendakNya.
Hidup berbuah hanya dapat kita peroleh melalui tindakan dan perbuatan nyata. Yaitu dengan hidup meneladan Yesus Kritus dan hidup seturut firman dan kebenaranNya, dengan melakukan kehendakNya.
“Bukan setiap orang yang berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke
dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku
yang di sorga.” (Matius 7:21)
"Buah buah Roh adalah kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan,
penguasaan diri.” (Galatia 5:22-23)
Limpahan buah Roh dari Pokok Anggur Yesus Kristus adalah
sebuah jiwa yang =
·
Penuh pertobatan total, slalu merindukan
& mengasihi Allah (tidak meng-acuhkanNya lagi), slalu bersyukur dalam
segala hal, hidup dengan iman & percaya kepada Allah, penuh kasih kepada
sesama, penuh damai, tenang, penuh sukacita, sabar, lemah lembut dalam sikap
& kata-katanya, pengendalian diri yg baik / tidak emosional, positiv mind,
slalu melihat sisi baik + menghargai sgala hal, menghargai org lain, rendah
hati, rela menerima ketidaksempurnaan org lain dengan tulus (karna kita juga
jauh dari sempurna);
·
Selalu yakin / optimis dengan niat
baik, murah hati, selalu mau memberi diri (dg tekun bertanya: kebaikan apa yg
bisa / sudah kita lakukan untk Allah & org lain?);
·
Tidak menyakiti orang lain, tidak
memaksakan kehendak, tidak hidup dalam keberdosaan, menolak sgala bentuk
kejahatan, menolak sgala bentuk tipu daya iblis; tidak hidup dalam kedagingan,
namun hidup dalam roh, kemurnian, kesetiaan, ketulusan, pengorbanan, pelayanan
& other's centris (bukan ego centris).
Hidupnya
adalah untuk menyenangkan Allah dan sesama, dan berguna demi kebaikan sesama
& kemuliaan Allah = hidup yang menjadi berkat buat orang lain sehingga nama
Allah bisa dipermuliakan melalui hidup kita. Itulah inti hidup yg berbuah.
6. Ajaran mengenai rancangan & karya keselamatan
Allah melalui Yesus Kristus.
“Tiada kasih yang
lebih besar daripada kasih seorang yang menyerahkan nyawanya untuk
sahabat-sahabatnya…” (Yoh 15:13) = Dan
Yesus Kristus, adalah Sang Kasih itu sendiri, dan merupakan bukti KASIH Allah
Bapa yang terbesar bagi manusia.
“Karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)
Mengapa Allah
Bapa begitu antusias & penuh komitmen untuk memberikan tanda kasihNya
kepada kita?
Pertanyaannya
adalah: mengapa dan ada apa dengan manusia sehingga Tuhan Yesus harus datang ke
dunia, menderita sampai wafat di salib?
Alkitab
menjawab: "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah" (Roma 3:23). ”Dan upah dosa ialah
maut!” (Roma 6:23)
Itulah
jawabannya: Allah Bapa tau bahwa dunia tempat manusia tinggal adalah dunia yang
sudah penuh dengan kuasa dosa dan kuasa kegelapan. Dunia yang penuh dengan
segala pergumulan, permasalahan dan perjuangan hidup. Ditambah
lagi, sgala godaan, ajakan dosa, dan tarikan iblis sangatlah kencang dan sulit
terbendung. Di sisi lain, Allah tau, bahwa kelemahan adalah hal yang dimiliki
oleh setiap manusia.
Allah tidak
menginginkan kita yang dikasihiNya, terlepas dari tangan kasihNya dan jatuh ke
dalam jurang dosa yg membawa manusia pada maut dan kebinasaan. Ini karna Allah
adalah Bapa yang sungguh mengasihi kita, yang selalu ingin berjalan ber-iringan
bersama kita selama hidup kita di dunia, dan juga yang setia menanti kita untuk
bersamaNya di surga; sehingga Allah tidak ingin kehilangan kita, yang
dikasihiNya.
Atas dasar
kasihNya, Allah mengutus Putra TunggalNya, Yesus, untuk datang ke dunia,
menjadi manusia dan melaksanakan karya penyelamatan Allah untuk segenap manusia
yang dikasihiNya.
Melalui
Misteri Paskah, Yesus telah menggenapi karya penyelamatanNya tersebut. Yesus
yang tidak berdosa, datang ke dunia, mengambil rupa seorang hamba dan rela
menderita sampai wafat di kayu salib, demi menebus dosa manusia &
memberikan keselamatan kekal. Dosa kitalah yang ditanggungnya, hidup kitalah
yang diselamatkanNya. Supaya setiap orang yang percaya kepada Yesus, dan hidup
dalam jalan kebenaranNya, akan diselamatkan & dibenarkan didalam Allah.
Sungguh
sempurna kasih Allah kepada kita.
"Bukan orang
sehat yg memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah & pelajarilah
arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan & bukan persembahan,
krn Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
(Matius 9:12-13) – Allah membenci dosa, karna dosa
membawa manusia yang dikasihiNya kepada maut. Namun Allah mengasihi pendosa
yaitu mereka yang berdosa dan mau kembali kepada Allah.
“Pencuri datang
hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; AKU datang, supaya mereka
mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10:10)
“Sebab jika kamu
mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu,
bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan
diselamatkan. Sbab dengan hatinya orang percaya, sehingga Allah menerima dia
sebagai orang yang berkenan kepada Allah dan dengan mulutnya ia mengaku,
sehingga ia akan diselamatkan.” (Roma 10:9-10).
Misteri
Paskah kudus, disempurnakan dengan Kenaikan Yesus ke surga. Kenaikan Yesus ke
surga adalah 'mahkota abadi' yang Yesus terima setelah Yesus bertekun dalam
karya penyelamatanNya melalui derita salib, wafat dan kebangkitanNya, demi
menebus kita & seluruh umat manusia.
KenaikanNya
ke surga menyediakan tempat bagi kita, sehingga setiap orang percaya, yg sudah
bertobat & hidup seturut Firman Allah, akan menerima janji keselamatan di bumi dan di surga:
“Akulah kebangkitan
dan hidup. Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
dan setiap orang yang hidup serta percaya kepadaKu tidak akan mati
selama-lamanya.” (Yoh 11:25-26)
Yesus yg kini
naik ke surga & duduk disebelah kanan Allah Bapa, adalah Dia yang menjadi
Pembela kita, umat yg dikasihiNya. Sebagai pembela, Dia tidak akan meninggalkan
kita, namun selalu menyertai & mengawal kita dalam perjalanan hidup kita di
dunia ini. Yesus adalah Allah yang hidup, yang nyata menyertai kita, yang
dengan setia memberikan damai sejahtera, perlindungan, pertolongan,
penghiburan, keselamatan dan genggaman agar kita tidak tersesat sampai kepada
tujuan.
Bagi kita
yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan jalan keselamatan,
segalanya telah Ia lakukan untuk mengasihi kita. Sungguh besar kasih Tuhan
Yesus untuk kita:
Yesus telah
bangkit mulia, Dia telah mengalahkan kuasa maut. Dia telah menggantikan dosa
dengan keselamatan, telah menggantikan kematian dengan kehidupan. Yesus yang
kini duduk di sebelah kanan Allah Bapa, memandang kita, mengasihi kita,
meneliti setiap hati, menyertai perjalanan hidup kita, bahkan mempersiapkan
tempat bagi stiap kita di surga, seperti yang Yesus janjikan:
"Di rumah
Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya
kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila
Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang
kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada,
kamupun berada. (Yohanes 14:2-3) dan "Akulah jalan
dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada Bapa,
kalau tidak melalui Aku." (Yoh 14:6).
”Aku berkata
kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga
akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa
menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat
Allah.” (Lukas 12:8-9)
Allah Bapa
telah berbicara kepada manusia dengan perantaraan Anak-Nya, Yesus Kristus, yang
telah Ia tetapkan sebagai Yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Yesus
Kritus, Allah telah menjadikan alam semesta. Yesus adalah Cahaya Kemuliaan
Allah dan Gambar Wujud Allah dan Penopang segala yang ada dengan firman-Nya
yang penuh kekuasaan. Dan setelah Yesus menyelesaikan karya penebusan dosa, Ia
duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, jauh lebih
tinggi dari para malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya, jauh
lebih indah dari pada nama yang ada di bumi dan di surga.
Berada atau
duduk di sebelah kanan Allah menunjukkan suatu posisi yang penuh dengan kekuasaan
= "Anak Domba yang tlah disembelih itu layak untuk
menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan
kemuliaan, dan puji-pujian!" Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga
dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di
dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak
Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai
selama-lamanya!" (Wahyu 5).
Dan:
”.....kepadaNya telah diserahkan segala kuasa baik di surga maupun di bumi.”
(Matius 28:18).
Tampuk
pemerintahan Ilahi ada dalam genggaman tangan Yesus Kristus!. Dialah Raja
segala Raja. Dialah Tuhan, Anak Allah
yang berkuasa, dan Sang Penyelamat yang penuh kasih. Bersukacitalah kita yang
memiliki Sahabat yang Agung yang penuh kasih mulia ini. Sungguh sempurna Allah
Bapa & Tuhan Yesus mengasihi kita.
Sungguh
beruntung kita yang dipilihNya menjadi orang-orang yang dikasihi &
diselamatkanNya. Yang boleh menerima sgala kasih karunia di bumi &
keselamatan kekal di surga, yaitu bagi stiap kita yang mengasihiNya & hidup
seturut firmanNya.
Karya
keselamatan yang diberikan Allah dalam Anak-Nya Tuhan kita Yesus Kristus adalah
keselamatan yang amat menakjubkan, tidak ada duanya dan tidak ada bandingnya.
Tindakan Allah menyelamatkan umat manusia melalui derita penebusan oleh Tuhan
Yesus Kristus merupakan tindakan yang amat mempesona dunia. Peryataan
Allah dalam Tuhan Yesus Kristus amat penuh dengan keindahan & kasih. Kasih
agape, kasih yang memberi diri sehabis-habisnya, kasih yang tak berbatas, kasih
yang bahkan meninggalkan semua atribut keilahian, hanya demi mengasihi &
menyelamatkan umat manusia, yang berdosa ini. Kasih yang sempurna, yang berlaku
dulu kini sampai nanti, yang tercurah bagi kita yang dikasihiNya.
Kenaikan Yesus
sebagai titik puncak dari karya keselamatan Tuhan, memberikan berkat besar
kepada kita.
Berkat – berkat yang kita peroleh melalui kenaikan
Kristus:
a. Pertama,
naiknya Kristus ke surga membuka jalan bagi kita menuju kerajaan surga yang
sebelumnya tertutup karena dosa Adam. Karena Kristus telah naik ke surga, kita
tidak lagi menantikan surga sebagai
sesuatu yang jauh atau yang tak mungkin; tetapi sebagai harapan yang
penuh keyakinan karena Penolong kita, Tuhan Yesus Kritus, telah berada di sana dan menyediakan tempat
bagi setiap kita, bahkan akan menjemput kita untuk pergi kesana.
”Sesudah Aku pergi
menyediakan tempat untuk kalian, Aku akan kembali dan menjemput kalian, supaya
dimana Aku berada, disitu juga kalian berada.” (Yohanes 14:3)
b. Kedua,
Kristus yang berada di surga dan duduk dihadapan Bapa, adalah Pembela dan Juru
selamat kita yang setia, yang mengasihi kita, membela dan menyelamatkan kita
selama hidup kita di dunia ini sampai nantinya.
”....Yesus Kristus
yang membela kita! Dia yang sudah mati, Dialah yang sudah dihidupkan kembali
dari kematian dan berada di tempat Allah yang berkuasa....” (Roma 8:33-39)
c. Ketiga,
dengan iman, kita melihat kuasa Kristus yang bekerja di antara kita yang percaya kepadaNya. Dia
juga memberikan kepada kita Roh yang menghidupkan dan menyelamatkan, yaitu Roh
Kudus, yaitu Roh yang Allah curahkan dari surga untuk tinggal bersama kita di
dalam jiwa kita. Roh Kudus adalah Roh Allah sebagai tanda penyertaanNya yang
nyata dalam hidup kita, yang memimpin kita dalam seluruh jalan kebenaran &
keselamatan Allah dan membimbing kita agar tidak tersesat sampai ke tujuan.
Karnanya,
Yesus menghendaki kita berjaga-jaga dalam jalan kebenaranNya, berpegang teguh
dalam genggaman kasihNya, agar kita beroleh segala janji yang Tuhan berikan,
dan tidak tersesat sampai ke tujuan, sampai nanti Ia datang kembali ke dunia untuk kedua kalinya, untuk menjadi hakim atas Pengadilan Cinta
KasihNya:
”Apabila Anak
Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia,
maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan
dikumpulkan dihadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada
seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan
menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah
kiri-Nya.”
SabdaNya: ”....Dan
Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya:
Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah
disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang
paling hinapun, kamu telah melakukannya untuk Aku.”
”Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya:
Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api
yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab
ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak
memberi Aku minum; ketika
Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu
tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak
melawat Aku. Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya:
Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang
asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani
Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah
seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
Kalian ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam
hidup yang kekal.” (Matius 25:31-46)
Apa yg kita
tanam, itulah yang kita akan tuai. Apa
yang kita terima, adalah apa yg
pernah kita berikan & perbuat dalam kebaikan, sepanjang perjalanan hidup
kita di dunia ini.
"Pada senja hidup kita, kita TIDAK akan diadili menurut berapa uang
& materi yg kita kumpulkan, berapa hebat keberhasilan kita, betapa tinggi
jabatan kita, betapa berkuasanya kita, berapa rupawannya kita, betapa
terkenalnya kita; namun kita hanya akan diadili menurut perbuatan tulus Cinta
Kasih kita kepada Allah dan sesama."
Jika kita
bertanya, apa tujuan Allah menghadirkan kita di dunia ini dan apa tujuan kita
hidup di dunia ini?
Hanya 1
jawaban intinya, yaitu: untuk hidup
memuliakan Allah & meninggikan namaNya.
Mengapa?
Karena hidup
kita yang sedemikian berkelimpahan, dan segala yang ada pada kita, bukanlah
karna kebaikan atau hasil usaha kita sendiri. Namun segala yang ada di alam
semesta ini yang diberikan untuk kita, segala kelimpahan yang ada pada kita,
bahkan diri kita sendiri adalah milikNya. Kita
diperkenankan hidup yang sedemikian ini; semua adalah karna pemberianNya dan
hanya karna kasih, kebaikan dan kemurahanNya.
Bahkan oleh
darah, sengsara dan wafat Yesus Kristus, dosa kita telah ditebus, hidup kita
sudah dibayar lunas dan keselamatan telah diberikan untuk kita.
Sehingga
sudah selayaknya-lah, hidup kita menjadi sarana untuk nama Allah dipermuliakan
dan ditinggikan.
Bagaimana
agar hidup kita dapat memuliakanNya?
Yaitu dengan
hidup dalam Roh dan kebenaran, sehingga hidup kita selalu berjalan dalam jalan
kebenaranNya, terus bertumbuh dan berbuah menjadi serupa dengan gambaranNya.
Serta turut
menjalankan tugas perutusan yang Allah berikan kepada kita, dengan mewartakan
pertobatan, kasih dan keselamatanNya, melalui perkataan, karakter, sikap,
perbuatan yang meneladan karya kasih Yesus Kristus. Agar siapapun yang
memandang kita, juga memandang Kristus yang hidup di dalam diri kita, dengan
segala kasih & kemuliaanNya.
Mari kita
menjadi saksi kasihNya bagi dunia yang membutuhkan damai, kasih &
keselamatan kekalNya; agar mereka juga beroleh berkat dan keselamatan yang kita
dapatkan dalam Yesus Kristus.
*******************
DENGAN TATAPAN KASIH-NYA KEPADA KITA, YESUS MEMANGGILMU & BERKATA:
"Anakku, Aku sungguh mengasihimu, hingga Aku mau
mati untukmu. Karna kau sungguh berharga bagiku, dan aku menginginkanmu lebih
dari apapun. Aku memang membenci dosa dan ulah iblis karna mreka jahat dan
mereka merebutmu dari tangan kasihKu, sedangkan Aku tidak mau kehilangan
dirimu. Karna aku tetap selalu mengasihimu walapun kamu sedang berdosa dan
sudah menjadi pendosa.
Kembalilah kepadaKu, darahKu telah menebus dosamu,
bilur-bilurKu akan menyembukan luka hatimu dan matiKu tlah menyelamatkanmu. Aku
punya limpahan damai sejahtera, sukacita, berkat dan jalan keselamatan menuju
kebersamaan kita dengan Bapa di surga. Aku punya tempat untuk setiap kamu, tak
terkecuali.
Walau iblis mencoba merampasmu dariKu, kuasaKu lebih
besar untk merengkuhmu kembali. Walaupun dunia telah menjatuhkanmu dalam dosa,
dan dosa telah mengotorimu, namun Aku tetap mengasihimu dan menerimamu kembali,
karna kasihKu mengampunimu dan menjadikanmu kembali putih bersih sperti salju.
Aku mencintaimu dan sungguh mendamba kasihmu yang kau
berikan untukKu.
Datanglah, Aku & Bapa merindukan dan menantimu. Pesta
perjamuan besar telah Bapa sediakan, buat kita merayakan kebersamaan kita, saat
kau kembali dan mau tinggal bersamaKu. Aku tidak perduli bagaimana hidupmu sebelum
ini, yang Aku utamakan adalah kemana tujuan hidupmu stelah ini; dan saat kau
kembali padaKu, Ku pastikan, jalanmu aman dalam genggamanKu menuju masa depan
yang penuh dengan pengharapan di dunia dan berakhir pada keselamatan dalam
kehidupan kekal di surga.
AKU SUDAH MEMBERIKAN TUBUH DAN DARAHKU, AKU TELAH MELAKSANAKAN KARYA SALIB,
DEMI MENEBUS DOSA-DOSAMU & MENYELAMATKANMU.
AKU SUNGGUH
MENGASIHIMU, APAKAH KAMU JUGA MENGASIHI AKU? DAN APAKAH KAU MAU HIDUP DI
JALANKU AGAR KITA BISA TERUS BERSAMA?
PANDANGLAH SALIB-KU,
DALAM RENTANG TANGANKU YANG TERPAKU DI KAYU SALIB UNTUKMU, APAKAH KASIH SELEBAR
INI BELUM CUKUP UNTUKMU?
Salam rindu, YESUS.
(Doa menghormati 15 duka / sengsara Tuhan Yesus, Buku Doa halaman 14 – 24
& Doa menghormati 15 siksa Tuhan Yesus, Buku Doa halaman 25 – 29)
(Doa penyerahan Kepada Hati Kudus Yesus, Buku Doa
halaman 55)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar