Novena Kanak-Kanak Yesus

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat Mari kita bersama mendoakan Novena Kanak Kanak Yesus dalam menyambut kelahir...

Kamis, 15 Agustus 2013

Jesus love you



YESUS KRISTUS

”Inilah PutraKu, yang Kukasihi, kepadaNya-lah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” (Matius 17:1-5)

"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yoh 14:6).

Allah Bapa mengutus Yesus Kristus, Putra Tunggal-Nya, untuk datang ke dunia demi menghimpun & menyelamatkan seluruh umat kesayangan-Nya. 

Yesus hadir dengan membawa misi kasih dan memberitahukan segala pesan tentang kebaikan dan kemurahan Allah Bapa kepada kita. 

Yesus-lah sebagai perwakilan atas kehadiran Allah di dunia, demi menyertai kita dengan kasih, kekuatan, penghiburan, pertolongan dan keselamatan.

Yesus yang adalah Putra Tunggal Allah adalah seorang Guru Agung yang menyampaikan dan mengajarkan kepada kita tentang kasih Allah Bapa dan bagaimana berjalan dalam jalan kebenaran & keselamatan menuju kepada Allah.

Beberapa ajaran inti yang Yesus sampaikan kepada kita adalah:

1.    Mengenai pesan kasih & kebaikan Allah Bapa 

Yesus menyampaikan betapa Allah Bapa yang mencipta langit bumi dan segala isinya, juga yang mencipta manusia serupa gambaranNya; adalah Allah yang Maha Besar & Maha Kuasa. Namun yang terutama, Allah adalah Pribadi yang Maha Kasih, yang sungguh mengasihi kita semua sejak dahulu, kini sampai nanti. 

Allah yang tinggal di surga, bukanlah Allah yang jauh, melainkan Allah yang dekat, karna dalam segala hal, kasihNya selalu tercurah; dulu kini sampai nanti, kasihNya tetap sama. Semua karna Allah ingin selalu dekat dan bersatu dalam kasih bersama kita, manusia ciptaanNya, yang dikasihiNya. 

Sehingga Yesus mengajarkan kita untuk memanggil Allah sebagai Bapa, Bapa yang dekat, seperti anak kepada bapaknya (orangtuanya), demikianlah Yesus menginginkan kita memiliki hubungan / relasi yang dekat dan mesra dengan Allah. Bahkan sebelum kita dihadirkan di dunia, Allah telah merancangkan (merencanakan) hidup yang baik & indah untuk kita:

Seperti yang Yesus sampaikan: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikian firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11)

Yesus juga menyampaikan betapa Allah Bapa menjaga & memelihara kita setiap waktu, seperti yang Yesus sampaikan dalam (Matius 6):

”.......Jadi jika Allah memberi makan kepada burung-burung di langit, bukankah kamu lebih berharga daripada burung-burung itu?......Dan jadi, jika Allah memelihara bunga bunga yang tumbuh, bukankah Ia juga memelihara kamu?”(Matius 6: 25-34)

”Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu di surga; Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya.” (Lukas 11:13)

Sehingga Yesus menghendaki agar kita untuk tidak hidup dalam ke-khawatiran, namun hidup dalam kepercayaan dan penyerahaan diri kepada penyelenggaraan Allah.

Penyelenggaraan Allah artinya: bahwa dalam segala hal, di setiap harinya, Allah turut bekerja untuk kebaikan setiap kita, anak-anak yang dikasihiNya. Allah yang menyediakan, memberikan yang kita perlukan dan melindungi kita, kapanpun dan dimanapun kita berada; kasih dan pemeliharaanNya bagi kita, tidak pernah ber-kesudahan. Dalam kehidupan di seluruh alam semesta, juga dalam kehidupan kita, Allah-lah yang bekerja, merencanakan, mengaturnya, sehingga semua berjalan dengan baik dan sempurna; Allah juga yang menghantar kita pada segala berkat dan kebaikan yang selalu Allah sediakan bagi kita. Bagi Allah yang penuh kuasa, tiada hal yang terlalu kecil yang tidak mau Dia lakukan, dan tidak ada hal yang terlalu besar yang tidak mampu Dia kerjakan; kesemuanya Dia lakukan dan berikan karna kasihNya kepada kita.

Karna begitu besar kuasaNya, dan terbatasnya pemikiran kita sebagai manusia, maka sering kita tidak mampu memahami jalan-jalan Allah, tidak mengerti rencana Allah atas hidup kita; seperti kata pe-mazmur: ”Setinggi langit dari bumi, jalanMu tak terselidiki. Sedalam lautan dari daratan, rencanaMu tak terselami.”.

Karnanya, kita harus hidup dengan berserah penuh kepada Allah. Kita hanya perlu tetap percaya dan bertekun di dalamNya, dengan meyakini bahwa Allah selalu melindungi, memelihara dan membawa kita pada rancangan damai sejahtera dengan masa depan yang penuh pengharapan.
Lalu apa bagian / tugas kita? Yang harus kita lakukan adalah selalu hidup dengan berserah (ber-pasrah) kepadaNya, dengan mengandalkanNya dalam segala hal, dan bekerja sama dengan Allah dengan melakukan apa yang terbaik yang bisa kita lakukan dan berikan (dengan berusaha atau bekerja keras); sambil terus bertekun dalam doa dan pujian kepadaNya. Selebihnya, Allah yang melakukannya untuk kita, yang membawa kita pada rancangan indah yang Dia siapkan bagi kita. Inilah yang disebut: kepasrahan yang sejati, dimana kita serahkan hidup kita sepenuhnya pada genggaman tangan kasih Allah, sambil terus bertekun melakukan apa yang menjadi bagian / tugas kita dengan penyertaan dan pertolongan Allah. 

Seperti doa seorang kudus yang mempercayakan hidup sepenuhnya pada Bapa & Putra: ”Ya Allah, Engkau Maha Segala namun terutama Engkau adalah Sang Maha Kasih. Engkau mengetahui segala sesuatu, Engkau yang bekerja atas segala sesuatu, dan Engkau mengasihi aku, Engkau Bapaku yang selalu memelihara dan memberikan yang terbaik untukku. Tiada yang mustahil bagiMU. Dan Engkau Yesus, Gembalaku, Sang Kasih sejati, yang memeliharaku di padang hijauMu, maka tak akan kekurangan aku ’pun tak akan pernah tersesat aku bersamaMu. Dimuliakanlah namaMu selama-lamanya.”

Segala hal tentang kebenaran dan kebaikan Allah, disampaikan oleh Yesus Kristus kepada kita. Kesemuanya itu dituangkan didalam ’Surat Kasih Allah’, yaitu Injil / Alkitab. Dimana disitu, Firman Allah dicurahkan untuk kita, firman yang menghidupkan, yang penuh kasih dan kuasa.

Yesus berkata: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Matius 4:4)
 
“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat (firman Allah) itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil .” (Mazmur 1: 1-3)

Atas kasihNya, Allah tidak menyebut kita hamba, namun menerima kita sebagai anak-anakNya, dalam Yesus Kritus:

”Jadi, kalian bukan lagi hamba, melainkan anak. Dan karena kalian anak Allah, maka Allah akan memberikan kepadamu segala sesuatu yang disediakanNya untuk anak2Nya.” (Galatia 4:7)

2.    Menyampaikan berita bahwa Kerajaan Allah sudah dekat

"Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"(Matius 4:17)

Seperti telah kita pahami, bahwa Allah telah menciptakan dan memberikan segala sesuatu yang kita perlukan, sebagai tanda kasihNya kepada kita. Bahkan, Putra Tunggal-Nya-pun telah diserahkan demi menebus dosa kita & menyelamatkan kita. 

Karna kerinduanNya, Allah sungguh menghendaki agar kita menanggapi kasihNya dengan juga mengasihi Allah, yaitu dengan bertobat dan selanjutnya hidup dalam jalan kebenaran Allah. Karna ini adalah syarat mutlak untuk kita menjadi anak-anak Allah. Agar kita bisa selalu berjalan ber-iringan dengan Allah, dimana bersamaNya, kita beroleh sgala berkatNya di dunia dan nantinya bisa berjumpa dan tinggal bersama Allah di surga.

Yesus mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang rendah hati, yang menyadari bahwa kita diciptakan, dihadirkan & diberi hidup yang sedemikian, adalah atas dasar kasih dan kemurahan Allah. Dan kita hanya dapat tumbuh berkembang dengan baik sebagaimana adanya kita pada saat ini, tidak lain adalah karena Allah turut bekerja dalam hidup kita melalui Roh yang Allah karuniakan kepada kita. Dengan menyadari bahwa kita hanya manusia yang lemah dan rapuh, yang tidak berjasa apa-apa, namun diberikan hidup yang sedemikian berlimpah ini; maka kita akan bisa menjadi pribadi yang rendah hati dan menghargai kasih Allah yang sungguh besar dalam hidup kita.
Dengan kata lain, hendaknya disadari dan dihayati bahwa apa yang baik dalam diri kita sungguh merupakan karya Allah, Roh-Nya, yang hidup dan berkarya dalam diri kita. Maka janganlah sekali-kali menyombongkan diri atas kebaikan dan keberhasilan yang telah kita capai dan nikmati, karena semua itu bukanlah hasil usaha kita sendiri, melainkan melulu adalah karna pekerjaan Allah dalam diri kita dan karna kebaikan Allah. Sehingga hendaknya kita semakin rendah hati, mawas diri dan terus berusaha berjalan berdampingan dengan Allah; dengan menuruti segala firman dan melakukan kehendakNya, sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci.

Yesus juga mengajarkan agar kita dalam mentaati perintah-perintah Allah bukan hanya karena perintah-perintah itu sendiri, atau karna sebuah kewajiban ataupun ketakutan; melainkan karena kita menyadari bahwa perintah itu adalah sbagai sarana Allah menjaga, menyayangi & membawa kita pada kebenaran & keselamatanNya; sehingga kita mematuhi & menjalankannya dengan tulus, demi kita mengasihi Bapa Surgawi dan sesama; dan juga sbagai jalan menuju keselamatan dan kehidupan bersama Allah.

Buah pertobatan menjadi hal yang sungguh dikehendaki Allah. 

Dengan pertobatan, maka kita menyatakan kembalinya kita dengan rasa hormat kepada Allah sebagai Bapa yang penuh belas kasih dan belas kasihan. Sehingga kita selau mengasihi Allah dengan setia berdoa, bersekutu, berserah dan mengandalkanNya, dalam segala hal. Serta hidup mengasihi sesama sebagai anak-anak Allah yang saling mengasihi dan mendukung dalam sgala kebaikan. 

Hidup dalam kasih kepada Allah dan sesama, adalah buah pertobatan yang terindah, yang menjadi dasar perjalanan rohani kita menuju kepada seluruh jalan kebenaran Allah.

Dengan pertobatan maka kita menjadi pribadi yang rendah hati, penuh kasih, damai dan penuh ketulusan di dalam hidup ini. Juga membuat kita selalu merindukan kebersamaan dengan Allah, terus mencari dan selalu ingin dekat pada kasihNya. Dan dalam segala hal, kita selalu ingin melakukan kehendak Allah guna menyenangkan Allah & sesama. Inilah pribadi yang berkenan kepada Allah.

Dan ya, Kerajaan Allah sudah dekat. Yesus menghendaki kita segera kembali kepada Allah dengan pertobatan sejati, agar hidup kita berkenan padaNya; agar kita layak menerima berkat-berkat indah selama hidup kita di dunia, dan pada akhirnya, kita dilayakkan tinggal bersama Allah di kerajaanNya:

”Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” (Matius 7:21)

3. Ajaran tentang berdoa.

Relasi dengan Allah dapat dibentuk, diwujudkan & dibina dengan berdoa, sehingga Yesuspun mengajarkan sebuah doa yang indah kepada Allah Bapa yaitu doa Bapa Kami (Mat 6:9-13).

Yesus juga mengajarkan kita untuk selalu bertekun dalam doa, dan berdoalah terus menerus dalam segala hal, agar relasi kita dengan Allah selalu terjaga dengan baik. Dan doa yang kita panjatkan adalah doa kepada Allah Bapa di surga, dengan perantaraan dan dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kita.

”Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” (Filipi 4:6)

”Apa saja yang kamu minta dalam namaKU, Aku akan melakukannya, supaya Allah Bapa dipermuliakan didalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya.” (Yohanes 14:13-14)

Karna berdoa adalah sebuah sarana untuk kita dapat membentuk relasi yang baik dengan Allah, yaitu membina kebersamaan dan komunikasi denganNya. Allah ingin kita memiliki komunikasi 2 arah denganNya. Sehingga doa yang dimaksud bukanlah doa 1 arah yang hambar, namun doa dalam persatuan dua hati yg saling merindukan & saling mengasihi (antara kita dengan Allah). 

Seperti membina komunikasi dalam  hubungan 2 insan yang saling mengasihi dalam persatuan cinta kasih mereka, atau hubungan antara anak dengan orangtuanya yg mesra dalam kebersamaan mereka; seperti itulah Allah menghendaki kita membina komunikasi dan relasi yang mesra denganNya setiap saat.

Dalam doa yang penuh kesungguhan, maka kita diberikan kesempatan untuk boleh menyaksikan segala penghiburan, pertolongan, berkat, kekuatan & bahkan keajaiban. Berdoalah terus, Allah turut bekerja kepada kita yang berseru dan mengasihiNya. Percayalah, Dia akan meng-indahkan kita pada waktuNya.

4.    Ajaran untuk mengasihi Allah & hidup dalam percaya dengan iman, pengharapan & kasih kepada Allah.

Setelah Allah Bapa mengasihi kita, maka sudah selayaknyalah, kita juga mengasihiNya dengan penuh kesungguhan & ketulusan.

Dengan berdoa, kita dapat menyampaikan tanda kasih kita kepada Allah, melalui puji-pujian untuk memuliakanNya, dengan ucapan syukur atas segala kebaikan dan kemurahanNya. Bernyanyi lagu pujian adalah doa yang indah sebagai persembahan kita kepada Allah.

Berdoa juga sebagai cara kita mengakui keberadaan & keagungan Sang Maha Besar & menyatukan hidup kita dengan Sang Maha Segala. Dalam doa, kita menyerahkan & mempercayakan diri kita kepada Allah, agar hidup kita selalu berada dalam genggaman, perlindungan dan pemeliharaan Allah. Dan agar dengan bimbingan Roh Kudus, kita selalu berjalan di jalan kebenaran Allah & melakukan kehendakNya.

Berdoa juga sebuah jalan untuk menerima berkat dengan menyerahkan segala yang ada pada kita (termasuk kebutuhan, harapan, perkara, masalah, cobaan dan ujian hidup) ke dalam tangan kasih Allah, agar Allah turut bekerja untuk segala kebaikan kita. Berdoa adalah iman yang hidup dalam pengharapan akan kasih Allah.

Dengan berdoa, maka kita menyerahkan sgala beban, ke-khawatiran, kedukaaan, penderitaan dan harapan kepada satu satunya Pribadi yang mampu menjawab semua itu, yaitu Allah sendiri. Allah yang sanggup memulihkan segala keadaan, menolong segala perkara, menjawab segala persoalan, memenuhi segala kebutuhan dan memberikan damai sejahtera, sukacita, limpahan berkat dan keselamatan. 

"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan"(Mat 11:28-30).

”Mintalah, maka akan diberikan kepadamu. Carilah, maka kamu akan mendapatkannya. Ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karna setiap orang yang meminta, menerima; setiap orang yang mencari, mendapat; dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan.” (Matius 7:7-8)

"Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia." (Roma 8:28)

Yesus mengajarkan bahwa banyak hal yang bisa terjadi melalui doa doa kita. Berdoa dengan segenap iman dan percayamu, maka segala kasih karunia Allah akan tercurah untuk kita yang mengasihiNya. Dalam berdoa sepenuh percaya, maka kita boleh menyaksikan segala kebaikan, penyertaan, pertolongan, dan bahkan tiada yang mustahil bagi Allah, karna mujizatNya sungguh nyata.

”Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yohanes 20:29)

”Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.” (Matius 21:22)

“Bagi Allah tidak ada yang mustahil karena Dialah yang menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya.” (Yeremia 32:17)

Yesus menghendaki kita tetap setia dan bertahan di dalam segala godaan, cobaan dan masalah kehidupan dengan berpegang teguh pada kasihNya. Tetap ber-pengharapan dalam iman kepadaNya; dan  setia mengandalkan kekuatan & pertolonganNya; maka kita akan selalu memperoleh berkat dan rahmat yang tak berkesudahan.

"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12).

5.    Ajaran tentang kasih & hidup berbuah.
Yesus berkata: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Matius 22: 37-39).

”Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.

Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.

Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan. (1 Korintus 13: 1-13)

Kasih adalah ajaran yang utama dan terutama yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada kita.
Mengapa? Karna Allah adalah kasih dan Allah-lah yang sudah terlebih dulu mengasihi kita.
Tuhan Yesus menghendaki kita untuk hidup dalam kasih. Kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Kasih sebagai landasan kita, umat beriman, dalam melakukan segala hal. Yaitu dengan sikap, pemikiran dan perbuatan kasih yang nyata dalam hidup kita.

Hukum 1: Kasih kepada Allah, bagaimana cara kita mengasihi Allah?  

Yaitu dengan hidup dalam jalan kebenaran Allah, setia dengan hidup seturut firman dan melakukan kehendakNya. 

Allah telah memberikan panduan dan tuntunan yang jelas dan rinci, yang Allah tuangkan di dalam Alkitab. Alkitab adalah surat cinta kasih Allah, Alkitab adalah Firman yang berarti ’Allah berbicara kepada kita.”

Melalui Alkitab, Allah menyatakan diri, kasih dan kehendakNya. Melalui Alkitab, Allah memandu kita dengan segala pengetahuan & arahan tentang jalan kebenaran sejak awal dunia Dia jadikan, di sepanjang perjalanan manusia di dunia, sampai nanti kita bersamaNya kembali di surga. 

Allah menghendaki kita menjadikan Alkitab sebagai sumber makanan rohani kita sebagai orang percaya, agar kita dapat terus ber-proses, berupaya, bertumbuh & berbuah ke arah keserupaan dengan Kristus. Hal ini sesuai cita cita Allah terhadap kita, anak-anak Allah; yaitu menjadikan kita serupa dengan citra & gambar Yesus Kristus, Anak Allah, dengan memiliki hidup & karakter seperti Kristus.

Firman adalah penuntun, penopang, penguat, penyelamat dan penuh kuasa. Firman adalah panduan dan janji janji Bapa & Yesus akan segala karunia & berkatNya yang berlimpah; yang pasti Dia genapi bagi kita yang setia hidup didalam jalanNya. Seperti janjNya:

"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33)

Yesus berkehendak kita tekun dalam mendengarkan dan melaksanakan hidup seturut firman Allah, seperti perumpamaanNya:

"Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" (Lukas 8:4-8)

Lalu Tuhan Yesus sendiri memberi penjelasan mengenai perumpaan tersebut:

”Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah. Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengar firman itu; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah.

Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, lalu menyimpannya baik-baik  dalam hatinya dan melaksanakan firman itu, sehingga hidupnya menghasilkan buah dalam ketekunan."(Lukas 8:11-15)

Semua pesan kasih Allah Bapa melalui firman-firmanNya, telah diajarkan Tuhan Yesus kepada kita, sehingga kita telah memiliki panduan yang jelas untuk bagaimana kita berjalan dalam jalan kebenaran & keselamatan, agar kita beroleh berkat-berkat yang Allah janjikan, di bumi dan di surga. Semua ini karena besarnya kasih dan kerinduan Allah terhadap kita, anak-anakNya.
Firman adalah Allah yang hidup, dan Yesuslah Firman tersebut.

“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” ( Yohanes 1:14).

“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke  dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang  di sorga.” (Matius 7:21)

Hukum 2: Kasih kepada sesama, bagaimana cara kita mengasihi sesama?

SabdaNya: ”....Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hinapun, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Matius 25:31-40)

Setelah kita mengasihi Allah, maka sebagai perpaduan buah kasih kita dengan Allah, Allah ingin menyempurnakan kasih kita tersebut dengan menjadikan kita sebagai saluran berkatNya bagi sesama, yaitu dengan menyalurkan kasih kepada sesama.

Kasih Kristus yang Ia kehendaki untuk kita bagikan adalah: pengampunan, penghiburan,  penguatan, penyertaan, pertolongan, bantuan (moril & materiil), pemberian diri (waktu, tenaga, dukungan, bantuan saran, dampingan, doa), pelayanan, segala kebaikan dan juga sikap & karakter yang baik; kepada siapa saja, terutama keluarga kita dan sesama yg membutuhkan.

Sesama adalah mereka yang ada di sekitar kita, yang memerlukan perhatian, bantuan, pertolongan, kasih sayang dan penyertaan. Sesama adalah mereka yang kita berikan kasih; siapa saja, tanpa memandang apapun keadaannya atau perbedaannya.

Kasih yang dikehendaki oleh Yesus adalah kasih tulus dalam tindakan / perbuatan nyata. Karna dalam perbuatan kasih yang nyata itulah, kasih Allah dapat benar-benar nyata merajai dunia, sehingga namaNya akan dimuliakan dan ditinggikan. Karena barangsiapa yang hidup, bersikap, berbuat, bertindak dalam kasih, ia akan menemukan bahwa ia hidup dalam Allah dan Allah hidup dalam dia. Dan siapapun yang memandangnya, akan memandang Siapa dibalik orang itu, yaitu Yesus Kristus yang bertahta di jiwanya. Itulah intinya menjadi pengikut sang Kasih, Sang Penebus, Yesus Kristus.

“Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.” (Maleakhi 3:10)

“Orang yang baik hati akan diberkati , karena ia membagi rezekinya dengan si miskin.” (Amsal 22:9)

“Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah, TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka. TUHAN akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Engkau takkan membiarkan dia dipermainkan musuhnya! TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya.” (Mazmur 41:1-3)

Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN , yang akan membalas perbuatannya itu.” (Amsal 19:17)

“Jangan sesat!  Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan.  Karena apa yang ditabur  orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya,  ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal  dari Roh itu. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.(Galatia 6:7-9)

 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga; di surga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Matius 6:19-21)
 
"Pada senja hidup kita, kita TIDAK akan diadili menurut berapa uang & materi yg kita kumpulkan, berapa hebat keberhasilan kita, betapa tinggi jabatan kita, betapa berkuasanya kita, betapa terkenalnya kita; namun kita hanya akan diadili menurut perbuatan tulus Cinta Kasih kita kepada Allah dan sesama."

Ajaran tentang Hidup Berbuah :

Yesus berkata: "..AKU-lah pokok anggur, kalian adalah cabang-cabangnya. Orang yg bersatu denganKu & Aku bersama dia, akan berbuah banyak. (Yoh 15:5)

Karna kasihNya, Allah Bapa memberikan Yesus, PutraNya dan juga mencurahkan Roh Kudus kepada kita yang memberikan 7 karunia Roh Kudus & 9 buah-buah Roh (pembahasan lengkap ada pada bab mengenai: Roh Kudus).  

Kita semakin menyadari bahwa hidup bersama dengan Tuhan Yesus, sebagai 'Pokok Anggur' kita, bukanlah hidup dalam nilai-nilai standard duniawi, namun merupakan hidup yang lebih bermakna & berkualitas agar kita smakin serupa dengan Yesus Kristus, PutraNya. Itulah hidup yang Allah Bapa kehendaki terhadap kita yang dikasihiNya. 

Itulah makna menjadi Christian sejati.

Hidup dalam standard dunia, hanya akan menghasilkan hidup yang tidak berbuah. Hidup yang tidak berbuah adalah hidup yang tidak menghasilkan suatu kebaikan bagi Allah dan sesama, sehingga menjadi hidup yang tidak berkenan kepada Allah dan akan menjadikan sebuah jiwa menjadi seperti cabang kering yang tidak berguna:  "...Org yg TIDAK tetap bersatu denganKu & TIDAK berbuah, akan dibuang seperti cabang & menjadi kering.... dan dibuang kedalam api & dibakar." (Yohanes 15: 6) 

Sedangkan hidup dalam Yesus Kristus, dengan persekutuan dengan Roh Kudus, adalah hidup yang selalu berusaha untuk menghasilkan buah buah yang ‘manis’, yang akan memaniskan hidup di sekeliling kita dan membuat nama Allah Bapa dipermuliakan atas kita.

Hidup berbuah hanya dapat kita peroleh melalui tindakan dan perbuatan nyata. Yaitu dengan hidup meneladan Yesus Kritus dan hidup seturut firman dan kebenaranNya, dengan melakukan kehendakNya.
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke  dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang  di sorga.” (Matius 7:21)

"Buah buah Roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri.” (Galatia 5:22-23)

Limpahan buah Roh dari Pokok Anggur Yesus Kristus adalah sebuah jiwa yang = 

·         Penuh pertobatan total, slalu merindukan & mengasihi Allah (tidak meng-acuhkanNya lagi), slalu bersyukur dalam segala hal, hidup dengan iman & percaya kepada Allah, penuh kasih kepada sesama, penuh damai, tenang, penuh sukacita, sabar, lemah lembut dalam sikap & kata-katanya, pengendalian diri yg baik / tidak emosional, positiv mind, slalu melihat sisi baik + menghargai sgala hal, menghargai org lain, rendah hati, rela menerima ketidaksempurnaan org lain dengan tulus (karna kita juga jauh dari sempurna); 

·         Selalu yakin / optimis dengan niat baik, murah hati, selalu mau memberi diri (dg tekun bertanya: kebaikan apa yg bisa / sudah kita lakukan untk Allah & org lain?);

·         Tidak menyakiti orang lain, tidak memaksakan kehendak, tidak hidup dalam keberdosaan, menolak sgala bentuk kejahatan, menolak sgala bentuk tipu daya iblis; tidak hidup dalam kedagingan, namun hidup dalam roh, kemurnian, kesetiaan, ketulusan, pengorbanan, pelayanan & other's centris (bukan ego centris). 

Hidupnya adalah untuk menyenangkan Allah dan sesama, dan berguna demi kebaikan sesama & kemuliaan Allah = hidup yang menjadi berkat buat orang lain sehingga nama Allah bisa dipermuliakan melalui hidup kita. Itulah inti hidup yg berbuah.

6. Ajaran mengenai rancangan & karya keselamatan Allah melalui Yesus Kristus.

“Tiada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang menyerahkan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya…” (Yoh 15:13) = Dan Yesus Kristus, adalah Sang Kasih itu sendiri, dan merupakan bukti KASIH Allah Bapa yang terbesar bagi manusia.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)

Mengapa Allah Bapa begitu antusias & penuh komitmen untuk memberikan tanda kasihNya kepada kita?

Pertanyaannya adalah: mengapa dan ada apa dengan manusia sehingga Tuhan Yesus harus datang ke dunia, menderita sampai wafat di salib?

Alkitab menjawab: "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah" (Roma 3:23). ”Dan upah dosa ialah maut!” (Roma 6:23)

Itulah jawabannya: Allah Bapa tau bahwa dunia tempat manusia tinggal adalah dunia yang sudah penuh dengan kuasa dosa dan kuasa kegelapan. Dunia yang penuh dengan segala pergumulan, permasalahan dan perjuangan hidup. Ditambah lagi, sgala godaan, ajakan dosa, dan tarikan iblis sangatlah kencang dan sulit terbendung. Di sisi lain, Allah tau, bahwa kelemahan adalah hal yang dimiliki oleh setiap manusia.

Allah tidak menginginkan kita yang dikasihiNya, terlepas dari tangan kasihNya dan jatuh ke dalam jurang dosa yg membawa manusia pada maut dan kebinasaan. Ini karna Allah adalah Bapa yang sungguh mengasihi kita, yang selalu ingin berjalan ber-iringan bersama kita selama hidup kita di dunia, dan juga yang setia menanti kita untuk bersamaNya di surga; sehingga Allah tidak ingin kehilangan kita, yang dikasihiNya.

Atas dasar kasihNya, Allah mengutus Putra TunggalNya, Yesus, untuk datang ke dunia, menjadi manusia dan melaksanakan karya penyelamatan Allah untuk segenap manusia yang dikasihiNya.
Melalui Misteri Paskah, Yesus telah menggenapi karya penyelamatanNya tersebut. Yesus yang tidak berdosa, datang ke dunia, mengambil rupa seorang hamba dan rela menderita sampai wafat di kayu salib, demi menebus dosa manusia & memberikan keselamatan kekal. Dosa kitalah yang ditanggungnya, hidup kitalah yang diselamatkanNya. Supaya setiap orang yang percaya kepada Yesus, dan hidup dalam jalan kebenaranNya, akan diselamatkan & dibenarkan didalam Allah.
Sungguh sempurna kasih Allah kepada kita.

"Bukan orang sehat yg memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah & pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan & bukan persembahan, krn Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (Matius 9:12-13) – Allah membenci dosa, karna dosa membawa manusia yang dikasihiNya kepada maut. Namun Allah mengasihi pendosa yaitu mereka yang berdosa dan mau kembali kepada Allah.

“Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; AKU datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10:10)

“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Sbab dengan hatinya orang percaya, sehingga Allah menerima dia sebagai orang yang berkenan kepada Allah dan dengan mulutnya ia mengaku, sehingga ia akan diselamatkan.” (Roma 10:9-10).

Misteri Paskah kudus, disempurnakan dengan Kenaikan Yesus ke surga. Kenaikan Yesus ke surga adalah 'mahkota abadi' yang Yesus terima setelah Yesus bertekun dalam karya penyelamatanNya melalui derita salib, wafat dan kebangkitanNya, demi menebus kita & seluruh umat manusia.
KenaikanNya ke surga menyediakan tempat bagi kita, sehingga setiap orang percaya, yg sudah bertobat & hidup seturut Firman Allah, akan menerima janji keselamatan  di bumi dan di surga:

“Akulah kebangkitan dan hidup. Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup serta percaya kepadaKu tidak akan mati selama-lamanya.” (Yoh 11:25-26)

Yesus yg kini naik ke surga & duduk disebelah kanan Allah Bapa, adalah Dia yang menjadi Pembela kita, umat yg dikasihiNya. Sebagai pembela, Dia tidak akan meninggalkan kita, namun selalu menyertai & mengawal kita dalam perjalanan hidup kita di dunia ini. Yesus adalah Allah yang hidup, yang nyata menyertai kita, yang dengan setia memberikan damai sejahtera, perlindungan, pertolongan, penghiburan, keselamatan dan genggaman agar kita tidak tersesat sampai kepada tujuan.

Bagi kita yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan jalan keselamatan, segalanya telah Ia lakukan untuk mengasihi kita. Sungguh besar kasih Tuhan Yesus untuk kita:
Yesus telah bangkit mulia, Dia telah mengalahkan kuasa maut. Dia telah menggantikan dosa dengan keselamatan, telah menggantikan kematian dengan kehidupan. Yesus yang kini duduk di sebelah kanan Allah Bapa, memandang kita, mengasihi kita, meneliti setiap hati, menyertai perjalanan hidup kita, bahkan mempersiapkan tempat bagi stiap kita di surga, seperti yang Yesus janjikan

"Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. (Yohanes 14:2-3) dan "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yoh 14:6). 

”Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah.” (Lukas 12:8-9)

Allah Bapa telah berbicara kepada manusia dengan perantaraan Anak-Nya, Yesus Kristus, yang telah Ia tetapkan sebagai Yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Yesus Kritus, Allah telah menjadikan alam semesta. Yesus adalah Cahaya Kemuliaan Allah dan Gambar Wujud Allah dan Penopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Yesus menyelesaikan karya penebusan dosa, Ia duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, jauh lebih tinggi dari para malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya, jauh lebih indah dari pada nama yang ada di bumi dan di surga.

Berada atau duduk di sebelah kanan Allah menunjukkan suatu posisi yang penuh dengan kekuasaan = "Anak Domba yang tlah disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!" Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!" (Wahyu 5). 

Dan: ”.....kepadaNya telah diserahkan segala kuasa baik di surga maupun di bumi.” (Matius 28:18).
 
Tampuk pemerintahan Ilahi ada dalam genggaman tangan Yesus Kristus!. Dialah Raja segala Raja.  Dialah Tuhan, Anak Allah yang berkuasa, dan Sang Penyelamat yang penuh kasih. Bersukacitalah kita yang memiliki Sahabat yang Agung yang penuh kasih mulia ini. Sungguh sempurna Allah Bapa & Tuhan Yesus mengasihi kita. 

Sungguh beruntung kita yang dipilihNya menjadi orang-orang yang dikasihi & diselamatkanNya. Yang boleh menerima sgala kasih karunia di bumi & keselamatan kekal di surga, yaitu bagi stiap kita yang mengasihiNya & hidup seturut firmanNya. 

Karya keselamatan yang diberikan Allah dalam Anak-Nya Tuhan kita Yesus Kristus adalah keselamatan yang amat menakjubkan, tidak ada duanya dan tidak ada bandingnya. Tindakan Allah menyelamatkan umat manusia melalui derita penebusan oleh Tuhan Yesus Kristus merupakan tindakan yang amat mempesona dunia. Peryataan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus amat penuh dengan keindahan & kasih. Kasih agape, kasih yang memberi diri sehabis-habisnya, kasih yang tak berbatas, kasih yang bahkan meninggalkan semua atribut keilahian, hanya demi mengasihi & menyelamatkan umat manusia, yang berdosa ini. Kasih yang sempurna, yang berlaku dulu kini sampai nanti, yang tercurah bagi kita yang dikasihiNya.

Kenaikan Yesus sebagai titik puncak dari karya keselamatan Tuhan, memberikan berkat besar kepada kita.

Berkat – berkat yang kita peroleh melalui kenaikan Kristus: 

a. Pertama, naiknya Kristus ke surga membuka jalan bagi kita menuju kerajaan surga yang sebelumnya tertutup karena dosa Adam. Karena Kristus telah naik ke surga, kita tidak lagi menantikan surga sebagai  sesuatu yang jauh atau yang tak mungkin; tetapi sebagai harapan yang penuh keyakinan karena Penolong kita, Tuhan Yesus Kritus,  telah berada di sana dan menyediakan tempat bagi setiap kita, bahkan akan menjemput kita untuk pergi kesana.

”Sesudah Aku pergi menyediakan tempat untuk kalian, Aku akan kembali dan menjemput kalian, supaya dimana Aku berada, disitu juga kalian berada.” (Yohanes 14:3)

b. Kedua, Kristus yang berada di surga dan duduk dihadapan Bapa, adalah Pembela dan Juru selamat kita yang setia, yang mengasihi kita, membela dan menyelamatkan kita selama hidup kita di dunia ini sampai nantinya.

”....Yesus Kristus yang membela kita! Dia yang sudah mati, Dialah yang sudah dihidupkan kembali dari kematian dan berada di tempat Allah yang berkuasa....” (Roma 8:33-39)

c. Ketiga, dengan iman, kita melihat kuasa Kristus yang bekerja  di antara kita yang percaya kepadaNya. Dia juga memberikan kepada kita Roh yang menghidupkan dan menyelamatkan, yaitu Roh Kudus, yaitu Roh yang Allah curahkan dari surga untuk tinggal bersama kita di dalam jiwa kita. Roh Kudus adalah Roh Allah sebagai tanda penyertaanNya yang nyata dalam hidup kita, yang memimpin kita dalam seluruh jalan kebenaran & keselamatan Allah dan membimbing kita agar tidak tersesat sampai ke tujuan.

Karnanya, Yesus menghendaki kita berjaga-jaga dalam jalan kebenaranNya, berpegang teguh dalam genggaman kasihNya, agar kita beroleh segala janji yang Tuhan berikan, dan tidak tersesat sampai ke tujuan, sampai nanti Ia datang kembali ke dunia untuk kedua kalinya, untuk menjadi hakim atas Pengadilan Cinta KasihNya: 

”Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan dihadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.”

SabdaNya: ”....Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hinapun, kamu telah melakukannya untuk Aku.” 

”Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Kalian ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal. (Matius 25:31-46)

Apa yg kita tanam, itulah yang kita akan tuai. Apa  yang kita  terima, adalah apa yg pernah kita berikan & perbuat dalam kebaikan, sepanjang perjalanan hidup kita di dunia ini.

"Pada senja hidup kita, kita TIDAK akan diadili menurut berapa uang & materi yg kita kumpulkan, berapa hebat keberhasilan kita, betapa tinggi jabatan kita, betapa berkuasanya kita, berapa rupawannya kita, betapa terkenalnya kita; namun kita hanya akan diadili menurut perbuatan tulus Cinta Kasih kita kepada Allah dan sesama."

Jika kita bertanya, apa tujuan Allah menghadirkan kita di dunia ini dan apa tujuan kita hidup di dunia ini?

Hanya 1 jawaban intinya, yaitu: untuk hidup memuliakan Allah & meninggikan namaNya.

Mengapa?
 
Karena hidup kita yang sedemikian berkelimpahan, dan segala yang ada pada kita, bukanlah karna kebaikan atau hasil usaha kita sendiri. Namun segala yang ada di alam semesta ini yang diberikan untuk kita, segala kelimpahan yang ada pada kita, bahkan diri kita sendiri adalah milikNya. Kita diperkenankan hidup yang sedemikian ini; semua adalah karna pemberianNya dan hanya karna kasih, kebaikan dan kemurahanNya. 

Bahkan oleh darah, sengsara dan wafat Yesus Kristus, dosa kita telah ditebus, hidup kita sudah dibayar lunas dan keselamatan telah diberikan untuk kita.

Sehingga sudah selayaknya-lah, hidup kita menjadi sarana untuk nama Allah dipermuliakan dan ditinggikan.

Bagaimana agar hidup kita dapat memuliakanNya? 

Yaitu dengan hidup dalam Roh dan kebenaran, sehingga hidup kita selalu berjalan dalam jalan kebenaranNya, terus bertumbuh dan berbuah menjadi serupa dengan gambaranNya. 

Serta turut menjalankan tugas perutusan yang Allah berikan kepada kita, dengan mewartakan pertobatan, kasih dan keselamatanNya, melalui perkataan, karakter, sikap, perbuatan yang meneladan karya kasih Yesus Kristus. Agar siapapun yang memandang kita, juga memandang Kristus yang hidup di dalam diri kita, dengan segala kasih & kemuliaanNya.

Mari kita menjadi saksi kasihNya bagi dunia yang membutuhkan damai, kasih & keselamatan kekalNya; agar mereka juga beroleh berkat dan keselamatan yang kita dapatkan dalam Yesus Kristus.


*******************

DENGAN TATAPAN KASIH-NYA KEPADA KITA, YESUS MEMANGGILMU & BERKATA:

"Anakku, Aku sungguh mengasihimu, hingga Aku mau mati untukmu. Karna kau sungguh berharga bagiku, dan aku menginginkanmu lebih dari apapun. Aku memang membenci dosa dan ulah iblis karna mreka jahat dan mereka merebutmu dari tangan kasihKu, sedangkan Aku tidak mau kehilangan dirimu. Karna aku tetap selalu mengasihimu walapun kamu sedang berdosa dan sudah menjadi pendosa. 

Kembalilah kepadaKu, darahKu telah menebus dosamu, bilur-bilurKu akan menyembukan luka hatimu dan matiKu tlah menyelamatkanmu. Aku punya limpahan damai sejahtera, sukacita, berkat dan jalan keselamatan menuju kebersamaan kita dengan Bapa di surga. Aku punya tempat untuk setiap kamu, tak terkecuali. 

Walau iblis mencoba merampasmu dariKu, kuasaKu lebih besar untk merengkuhmu kembali. Walaupun dunia telah menjatuhkanmu dalam dosa, dan dosa telah mengotorimu, namun Aku tetap mengasihimu dan menerimamu kembali, karna kasihKu mengampunimu dan menjadikanmu kembali putih bersih sperti salju. 

Aku mencintaimu dan sungguh mendamba kasihmu yang kau berikan untukKu.
Datanglah, Aku & Bapa merindukan dan menantimu. Pesta perjamuan besar telah Bapa sediakan, buat kita merayakan kebersamaan kita, saat kau kembali dan mau tinggal bersamaKu. Aku tidak perduli bagaimana hidupmu sebelum ini, yang Aku utamakan adalah kemana tujuan hidupmu stelah ini; dan saat kau kembali padaKu, Ku pastikan, jalanmu aman dalam genggamanKu menuju masa depan yang penuh dengan pengharapan di dunia dan berakhir pada keselamatan dalam kehidupan kekal di surga.

AKU SUDAH MEMBERIKAN TUBUH DAN DARAHKU, AKU TELAH MELAKSANAKAN KARYA SALIB, DEMI MENEBUS DOSA-DOSAMU & MENYELAMATKANMU. 

AKU SUNGGUH MENGASIHIMU, APAKAH KAMU JUGA MENGASIHI AKU? DAN APAKAH KAU MAU HIDUP DI JALANKU AGAR KITA BISA TERUS BERSAMA?

PANDANGLAH SALIB-KU, DALAM RENTANG TANGANKU YANG TERPAKU DI KAYU SALIB UNTUKMU, APAKAH KASIH SELEBAR INI BELUM CUKUP UNTUKMU?

Salam rindu, YESUS.

(Doa menghormati 15 duka / sengsara Tuhan Yesus, Buku Doa halaman 14 – 24 & Doa menghormati 15 siksa Tuhan Yesus, Buku Doa halaman 25 – 29)
(Doa penyerahan Kepada Hati Kudus Yesus, Buku Doa halaman 55)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar