Novena Kanak-Kanak Yesus

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat Mari kita bersama mendoakan Novena Kanak Kanak Yesus dalam menyambut kelahir...

Senin, 20 Januari 2014

A 'Bread' for our Soul: Hanya domba-domba-Ku yang mendengarkan Aku.



Hanya domba-domba-Ku yang mendengarkan Aku.

Sabda Yesus: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu." (Yohanes 10: 26-30)

Yesus mengatakan bahwa hanya domba-dombaNya yang bisa mengenali & mendengar suara dan panggilanNya, dan yang akan datang menghampiri Gembalanya jika mendengar suaraNya. Dan domba-domba itu akan selalu ingat pada Gembalanya dan seruanNya.

Kita adalah domba-domba, dan Yesus adalah Sang Gembala kita yang mulia. Kita bisa mendengar dan menghampiri Dia, hanya melalui terang iman. Tentunya dalam iman yang hidup.

Iman melibatkan ingatan. Karna mengingat adalah berusaha terus membangun relasi baik dengan yang diingat.

Demikian juga iman, iman-lah yang mengingatkan kita kepada sgala pemahaman rohani, yaitu: kebenaran, kemurahan hati, pengampunan, pengorbankan diri untuk orang lain, mengasihi orang lain bahkan mengasihi mereka yang sudah menyakiti kita; dan terutama iman mengingatkan kita untuk slalu kembali, mengasihi & melekat pada Allah dalam segala hal. 

Semua ingatan iman tersebut adalah ingatan kita akan Yesus, Putra Allah, Sang Kasih dan Juru Selamat, yang mengasihi kita, Yesus-lah Gembala kita. Dan kita sebagai domba-dombaNya, selalu dalam pemeliharaan dan penyertaannNya.

 Seperti Mazmur Daud yang indah untuk Tuhan:


“ TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;



Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.

Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.” (Mazmur 23: 1-6)


Seperti Daud, hendaknya kita juga mau berserah sepenuhnya kepada Yesus, Sang Gembala sejati, yang dalam segala hal Dia-lah yang memelihara kita dengan kasih karunia dan berkat yang berlimpah.

Bagaimana cara kita menanggapi Sang Gembala yang setia menyertai dan memelihara kita, agar kita menerima limpahan kasih karunia dan penyertaanNya? Yaitu dengan menjadi ‘domba’ yang selalu setia mendengar dan menuruti pada perkataanNya, juga dengan selalu melekat padaNya.

Domba adalah hewan yang berbulu putih, yang cenderung memiliki karakter yang lembut & tenang, senang berkumpul dan berdekatan dengan domba-domba lain, berdekatan berbagi kehangatan, dan terlebih yang selalu mendengar dan menurut arahan gembalanya.

Beberapa orang melihat bahwa ada hal-hal yg terlihat sebagai kebodohan dimata manusia. Seperti: bagaimana kita dapat mengasihi orang yang menyakiti kita? Bagaimana kita bisa mengampuni mereka yang men-jahati kita?
Namun itulah yg dinamakan kasih sejati yang bisa dibentuk dalam kedalaman rohani.

Dari apa & mengapa kita mampu melakukannya? Yaitu, karna kita punya ingatan akan kasih & pengorbanan Yesus, maka kita tulus mengampuni seperti Yesus mengampuni mereka yang menyakitiNya, bahkan mendoakan mereka. Dan selanjutnya, rela berbagi dengan sesama, tulus memberikan diri untk sesama.

Smua ini jg karna ingatan kita akan kemenangan yg Yesus dapatkan setelah karya salibNya. Maka kitapun akan beroleh kemenangan atas kasih.

Ingatan ini menjadi dasar yang penting dalam hidup kita. Ingatan yg memaknai iman kita dan meneguhkan cara & tujuan hidup kita skarang.

Beberapa hal yg menjadi penghambat 'ingatan' kita:

1. Ingatan yg tersumbat.

Hal ini karna kita tidak memberi phatian kpd Yesus yang mengasihi kita maka ingatan kita tersumbat & tidak akn bertumbuh.

Dalam banyaknya waktu yg ada, kita slalu memikirkan diri sendiri, sibuk dg perkara duniawi, slalu berfokus pd kehendak sendiri; sehingga tidak ada waktu untk mengingat Allah, membaca pesan2 dalam injilNya, apalagi melakukan kehendakNya. Fikiran kita tersumbat oleh keduniawian.

2. Sikap acuh dan tinggi hati.

Yaitu sikap yang tidak mau mendengar & menghargai orang lain yg mengingatkan pesan kasih Yesus kepada orang tersebut.

Juga sikap yg tidak mau membuka hati untk mendengar ajakan Roh Kudus untuk melakukan kehendak Allah; kesemua ini menjadikan kita tidak terbuka dengan petunjuk, arahan, rahmat & berkat Allah. Hidup rohani kitapun tersumbat karnanya. Dan hidup kitapun tersesat.

Sesungguhnya, Allah tiada ada kekurangan dalam menyatakan & mengingatkan manusia akan pesan kasihNya. Dan Yesuspun tiada pernah berhenti mencurahkan penyertaan dan seruanNya akan warta keselamatan. Kasih setiaNya terbukti nyata dan selalu ada, sejak dulu, kini, bahkan sampai nanti.

Namun hasil akhirnya adalah dari bagaimana sikap kita menanggapi seruan kasih dan keselamatan tersebut. Apakah keduniawian, kedagingan, sikap acuh kita yang membuat kita tidak mau menanggapiNya, sehingga kita seperti domba yang ‘nakal’ yang tidak mau menurut pada seruan Sang Gembala, sehingga tersesat dan tak menentu arah tujuan, dan bahkan akhirnya banyak yang terjatuh ke dalam jurang.

Dalam penggembalaan, hanya domba2 yg mendengar dan mengingat panggilan dan pesan gembalanya, adl domba yang aman dalam perjalanannya sampai ke tujuan.

Biarlah ingatan akan Yesus, menjadikanmu domba manis yang slalu mau mendengar panggilanNya, menuruti arahanNya, agar jalanmu tak tersesat sampai ke tujuan.

Salam damai,

*A*

A 'Bread' for our Soul: Kekuatan dan keberhasilan didalam Allah.




Kekuatan dan keberhasilan didalam Allah.

"Dalam kesusahanku, aku berseru pd Tuhan dan Ia mendengar suaraku dan menjawab aku"...dan berfirmalah Tuhan dan ikan tsb memuntahkan Yunus keluar" (Yunus 2: 1-10)   


Kemustahilan, ketidak-bahagiaan, keputus-asaan, kegagalan adalah bukan milik org beriman. Semua itu adalah milik iblis yg merupakan caranya untk menarik manusia pada jeratannya, dengan lenih dulu menanamkan:

1. Sikap ego centris + tinggi hati, yang tidak mau bercermin pada diri sendiri lbh dulu, selalu membenarkan diri, menyalahkan org lain & keadaan. Dalam sgala hal mengutamakan emosi, bukan damai. Sehingga selalu bermasalah dengan orang lain. 

2. Sikap yg selalu mengeluh, bersungut2, tidak tenang, membesar-besarkan masalah, kesal & khawatir terhadap segala sesuatu. Bahkan terhadap hal yang belum terjadi. Sehingga tidak pernah ada damai & sukacita padanya, walau sgala berkat kebaikanNya selalu berlimpah. Tapi tetap ada yang dikeluhkan.

3. Sikap yg sering berfikir negativ (hati + fikiran tdk bersih). Sikap yg tidak memberikan kesempatan untuk melihat kebaikan2 org lain atau kebaikan yang Tuhan berikan. Apalagi menghargainya untuk bisa bersyukur.

4. Sikap pesimis & akar pahit hati, yang focus pada kerumitan masalah & tidak mau berusaha untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik & menempa diri menjadi berkualitas. Sebaliknya terus menuntut orang lain demi egonya.

5. Sikap lemah hati yang tidak mau tegas mengambil sikap untuk berjuang melepas diri dari kesalahan, malah menikmatinya. Terus berputar pada masalah yang sama.

6. Sikap bersandar pada kekuatan sendiri, dan tidak mau berserah pada Tuhan, pemilikNya.

Semua sikap2 ini adalah jerat iblis yang membawa manusia pada kemustahilan, ketidak-bahagiaan, keputus-asaan & kegagalan. "Smua yg kau fikirkan & ikat dlm sikap2mu, itu yang akan terjadi padamu".

Jika ingin terlepas dari jerat2 tersebut dan membawamu pada damai & berkat2Nya, mulailah:

1. Bersihkan hati & fikiran = Berhenti mengeluh, bersungut2, egois, menyalahkan keadaan atau orang lain. (Bahan intropeksi: Apakah kita sudah begitu sempurna & benar sehingga berhak bersikap seperti itu terus menerus? Tidak lelahkah kamu mengeluh? Tidak lelahkan sekitarmu mendengar keluhanmu terus menerus?). Segeralah merendah hati, akui kelemahan, kesalahan, dosamu, kekuranganmu. Dan mohon pengampunan Tuhan. Dan isilah jiwamu dengan positiv mind & damai, terhadap dirimu, sesama dan Tuhanmu.

3. Maknai bahwa hidupmu adalah kebaikanNya = Dalam keadaan apapun, suka & duka, temukan alasan2 yg membuat kita bisa bsyukur kpd Tuhan. Hargailah Tuhan, hargailah  org2 yg mengasihimu dg tulus. Shg iman kita akn hidup. Karna hanya dalam iman yg hidup, berkat2Nya dapat kita terima dan mujizatNya terjadi.

4. Jangan batasi kuasaNya, karna kuasa Allah tak terbatas. Fikirkan perkara2 baik yg Allah kerjakan dalam hidup kita dalam rancangan kebaikan kita, yang tak terselami, namun rancangan yang hebat, yang membawa kita pada masa depan yang penuh harapan. Karna sgala hal mungkin bagiNya.

» Doa dlm kemustahilan. (Doa Yunus, saat dia di dalam perut ikan hiu slm 3 hari). 

"Dalam kesusahanku, aku berseru pada Tuhan dan Ia mendengar suaraku dan menjawab aku"...dan berfirmalah Tuhan dan ikan tersebut memuntahkan Yunus keluar" (Yunus 2: 1-10) 

Belajarlah dari Yunus, saat dia dalam kesukaran, dia tetap memuji dan bersyukur kepada Tuhan, dengan tenang dan rendah hati mengakui kesalahannya (bukan menyalahkan org lain atau keadaan) dan dalam iman percaya pdNya, meminta pengampunan + pertolonganNya.

Hal inilah yg membuat Tuhan berkenan akan doa kita dan mengabulkannya. Bahkan menyatakan mujizatNya atas suatu ketidakmustahilan yang kita lihat.

Sukar bukan berarti mustahil. Kemustahilan yg kita bawa dalam doa, akan membawa pada kemenangan asal kita mau membersihkan hati, rendah hati, bersyukur dan mengandalkan Tuhan. Jika kita mhadapi yang mustahil, ingat bhw kita masih punya Tuhan. Tuhan yg lebih besar dari sgala perkara dan lebih dasyat untuk menyelesaikannya untkmu.

Yunus brada dalam situasi yang sangat rumit, sudah melihat kemustahilan untk bisa tetap hidup, tidak ada jalan keluar, tidak ada bantuan, sudah sesak dan hampir mati, namun Yunus menggunakan sisa kekuatannya untk berdoa dg rendah hati. Dan Tuhan menilik hatinya dan mengabulkannya.

Amin

Salam damai,

*A*

A 'Bread' for our Soul: TerangNya dalam kegelapan hidup kita.



TerangNya dalam kegelapan hidup kita.

"Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau". (Ayub 42:5)

Seperti kisah Ayub. 

Dalam izin dan kedaulatan Allah, Ayub pernah mengalami keadaan yang sangat buruk. Malapetaka menimpanya bertubi-tubi, hingga Ayub berkeluh kesah (Ayub 3: 1-26).

Allah pun menyatakan diri-Nya di tengah badai (Ayub 38-41). Tidak semua pertanyaan Ayub dijawabNya. Namun, apa yang dinyatakan Allah itu lebih dari cukup bagi Ayub. Ayub mengerti.

Sama seperti kilau bintang yang tampak paling indah di kegelapan malam, malapetaka yang Ayub alami adalah sarana yang Allah pakai untuk menyatakan Pribadi-Nya dalam hidup Ayub yang selama ini luput dari pengamatan Ayub, bhw Dialah Allah pencipta alam semesta yg tak terbatas kasih dan kuasaNya. Ayub menyesal atas salahnya dan memuji Allah dalam gelapnya penderitaan hidupnya.

Dan pd akhirnya, Allah memulihkan Ayub dan memberikan kpdnya 2 kali lipat dr sgl kepunyaannya dahulu. (Ayat 42:10, 12-17).

Gelap kerap diidentikkan dengan hal-hal negatif. Jk ditanya, mk hampir smua org menjawab bhw saya tidak suka gelap bahkan takut akn gelap.

Namun, dalam gelap malamlah, kita bisa melihat bintang2 yg indah bertaburan spt permata. Dalam gelap jualah, kita bisa melihat bhw sebuah api kecil dr sbuah lilin, mampu menyinari satu ruangan yg besar.

Dalam perjalanan hidup bersama Tuhan, kita pun kerap menolak "gelap". Kita berharap Dia senantiasa membawa kita berjalan dalam terang. Kenyataannya, ada masa ketika Dia membawa kita berjalan melewati lembah kelam dan gelap.

Gelap tak selamanya buruk. Keadaan apa pun yang kita alami saat-saat ini dapat menjadi sarana Tuhan menyatakan kasih, kuasa, berkat, dan Pribadi-Nya. Lebih dari itu, Dia rindu kita makin mengenal dan mengalami-Nya secara pribadi, hingga kita dapat mengaku spt yg Ayub katakan: "... sekarang kukenal Engkau dengan berhadapan muka" (ayat 42 - 5).

Tuhan mengizinkan kegelapan hadir dlm hidup kita, spy kita bisa melihat terangNya yg smakin nyata.

Terang dan kasihNya yg seringkali tak dilihat oleh mreka yg berjalan dlm keadaan yg menyilaukan; mrk yg lupa akn Dia saat mrk dlm keadaan serba hebat dan berlimpah. Lupa akn Dia saat keduniawian menyita seluruh hidupnya. Lupa bhw dalam sgala 'kepenuhan' hidup yg mrk trima, Dialah yg memenuhinya.

Saat kita dlm gelap, berbahagialah krn Tuhan msh berkenan menarik kita kembali, untk mencariNya, memandangNya dan melihat terang kemuliaanNya. Karna dalam kegelapan-lah kita mampu melihat terang Allah dan mendengar suaraNya, yang sungguh merindukan dan mengasihi kita.

Dan Tuhan tetap memegang kita dalam lembah kekelaman yg gelap, menuntun kita menuju terangNya, terang yg sejati, yg mampu memberikan pemahaman sejati bhw Allah adl Maha Segala, bahwa Allah penuh kasih dan betapa Allah merindukan kita untuk tinggal dalam kasihNya agar Allah bisa memelihara kita dengan segala berkat2Nya yang Dia sediakan bagi kita. Karna hanya pada jiwa yang terbuka dan melekat dalam kasih kepada Allah, segala rencana, berkat, dan kehendak Allah bisa dinyatakan dan diberikan kepada kita.

Karnanya, jika ada saat kita harus melewati masa kekelaman dalam kehidupan kita, carilah wajah Allah melalui diri Sahabat kita, Tuhan Yesus, yg setia menanti kita untuk menjadi Sahabat, Kekasih Jiwa kita yg akan memberkati kita, menghibur kita, menolong kita dan membawa kita pada terang sejati dan anugerah sejati yang disediakan bagi kita.

“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku ; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.” (Mazmur 23:4)

Allah tdk berjanji bhw langit akn slalu biru tanpa mendung gelap dan hujan.

Namun Dia berjanji bhw akn ada matahari bsinar lbh cerah stelah mendung, bahkan memberikan pelangi indah stelah hujaan yg lebat.

Allah berjanji, dibalik setiap percobaan, Dia pasti sediakan berkat besar bagi kita yg mengasihiNya.

Dan ingatlah selalu bahwa kita telah memiliki Yesus, Sang Sahabat dan Terang hidup: “Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (yohanes 8:12) > maka ijinkanlah Dia menjadi terangmu dan membimbingmu ke rancangan terindah yang Dia siapkan bagimu.

Salam damai,

*A*