TerangNya dalam kegelapan hidup kita.
"Hanya dari
kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri
memandang Engkau". (Ayub 42:5)
Seperti kisah Ayub.
Dalam izin dan kedaulatan Allah, Ayub
pernah mengalami keadaan yang sangat buruk. Malapetaka menimpanya bertubi-tubi,
hingga Ayub berkeluh kesah (Ayub 3: 1-26).
Allah pun menyatakan diri-Nya di tengah
badai (Ayub 38-41). Tidak semua pertanyaan Ayub dijawabNya. Namun, apa yang
dinyatakan Allah itu lebih dari cukup bagi Ayub. Ayub mengerti.
Sama seperti kilau bintang yang tampak
paling indah di kegelapan malam, malapetaka yang Ayub alami adalah sarana yang
Allah pakai untuk menyatakan Pribadi-Nya dalam hidup Ayub yang selama ini luput
dari pengamatan Ayub, bhw Dialah Allah pencipta alam semesta yg tak terbatas
kasih dan kuasaNya. Ayub menyesal atas salahnya dan memuji Allah dalam gelapnya
penderitaan hidupnya.
Dan pd akhirnya, Allah memulihkan Ayub dan
memberikan kpdnya 2 kali lipat dr sgl kepunyaannya dahulu. (Ayat 42:10, 12-17).
Gelap kerap diidentikkan dengan hal-hal
negatif. Jk ditanya, mk hampir smua org menjawab bhw saya tidak suka gelap
bahkan takut akn gelap.
Namun, dalam gelap malamlah, kita bisa
melihat bintang2 yg indah bertaburan spt permata. Dalam gelap jualah, kita bisa
melihat bhw sebuah api kecil dr sbuah lilin, mampu menyinari satu ruangan yg
besar.
Dalam perjalanan hidup bersama Tuhan, kita
pun kerap menolak "gelap". Kita berharap Dia senantiasa membawa kita
berjalan dalam terang. Kenyataannya, ada masa ketika Dia membawa kita berjalan
melewati lembah kelam dan gelap.
Gelap tak selamanya buruk. Keadaan apa pun
yang kita alami saat-saat ini dapat menjadi sarana Tuhan menyatakan kasih,
kuasa, berkat, dan Pribadi-Nya. Lebih dari itu, Dia rindu kita makin mengenal
dan mengalami-Nya secara pribadi, hingga kita dapat mengaku spt yg Ayub
katakan: "... sekarang kukenal Engkau dengan berhadapan muka" (ayat
42 - 5).
Tuhan mengizinkan kegelapan hadir dlm
hidup kita, spy kita bisa melihat terangNya yg smakin nyata.
Terang dan kasihNya yg seringkali tak dilihat
oleh mreka yg berjalan dlm keadaan yg menyilaukan; mrk yg lupa akn Dia saat mrk
dlm keadaan serba hebat dan berlimpah. Lupa akn Dia saat keduniawian menyita
seluruh hidupnya. Lupa bhw dalam sgala 'kepenuhan' hidup yg mrk trima, Dialah
yg memenuhinya.
Saat kita dlm gelap, berbahagialah krn
Tuhan msh berkenan menarik kita kembali, untk mencariNya, memandangNya dan
melihat terang kemuliaanNya. Karna dalam kegelapan-lah kita mampu melihat
terang Allah dan mendengar suaraNya, yang sungguh merindukan dan mengasihi
kita.
Dan Tuhan tetap memegang kita dalam lembah
kekelaman yg gelap, menuntun kita menuju terangNya, terang yg sejati, yg mampu
memberikan pemahaman sejati bhw Allah adl Maha Segala, bahwa Allah penuh kasih
dan betapa Allah merindukan kita untuk tinggal dalam kasihNya agar Allah bisa
memelihara kita dengan segala berkat2Nya yang Dia sediakan bagi kita. Karna
hanya pada jiwa yang terbuka dan melekat dalam kasih kepada Allah, segala
rencana, berkat, dan kehendak Allah bisa dinyatakan dan diberikan kepada kita.
Karnanya, jika ada saat kita harus
melewati masa kekelaman dalam kehidupan kita, carilah wajah Allah melalui diri
Sahabat kita, Tuhan Yesus, yg setia menanti kita untuk menjadi Sahabat, Kekasih
Jiwa kita yg akan memberkati kita, menghibur kita, menolong kita dan membawa
kita pada terang sejati dan anugerah sejati yang disediakan bagi kita.
“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku ; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.” (Mazmur 23:4)
Allah tdk berjanji bhw langit akn slalu
biru tanpa mendung gelap dan hujan.
Namun Dia berjanji bhw akn ada matahari
bsinar lbh cerah stelah mendung, bahkan memberikan pelangi indah stelah hujaan
yg lebat.
Allah
berjanji, dibalik setiap percobaan, Dia pasti sediakan berkat besar bagi kita
yg mengasihiNya.
Dan
ingatlah selalu bahwa kita telah memiliki Yesus, Sang Sahabat dan Terang hidup:
“Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah
terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan,
melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (yohanes 8:12) > maka
ijinkanlah Dia menjadi terangmu dan membimbingmu ke rancangan terindah yang Dia
siapkan bagimu.
Salam damai,
*A*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar