Kekuatan dan keberhasilan didalam Allah.
Kemustahilan, ketidak-bahagiaan,
keputus-asaan, kegagalan adalah bukan milik org beriman. Semua itu adalah milik
iblis yg merupakan caranya untk menarik manusia pada jeratannya, dengan lenih
dulu menanamkan:
1. Sikap ego centris + tinggi hati, yang
tidak mau bercermin pada diri sendiri lbh dulu, selalu membenarkan diri, menyalahkan
org lain & keadaan. Dalam sgala hal mengutamakan emosi, bukan damai. Sehingga
selalu bermasalah dengan orang lain.
2. Sikap yg selalu mengeluh, bersungut2, tidak
tenang, membesar-besarkan masalah, kesal & khawatir terhadap segala
sesuatu. Bahkan terhadap hal yang belum terjadi. Sehingga tidak pernah ada
damai & sukacita padanya, walau sgala berkat kebaikanNya selalu berlimpah.
Tapi tetap ada yang dikeluhkan.
3. Sikap yg sering berfikir negativ (hati
+ fikiran tdk bersih). Sikap yg tidak memberikan kesempatan untuk melihat
kebaikan2 org lain atau kebaikan yang Tuhan berikan. Apalagi menghargainya untuk
bisa bersyukur.
4. Sikap pesimis & akar pahit hati, yang
focus pada kerumitan masalah & tidak mau berusaha untuk mengubah keadaan
menjadi lebih baik & menempa diri menjadi berkualitas. Sebaliknya terus
menuntut orang lain demi egonya.
5. Sikap lemah hati yang tidak mau tegas
mengambil sikap untuk berjuang melepas diri dari kesalahan, malah menikmatinya.
Terus berputar pada masalah yang sama.
6. Sikap bersandar pada kekuatan sendiri,
dan tidak mau berserah pada Tuhan, pemilikNya.
Semua sikap2 ini adalah jerat iblis yang
membawa manusia pada kemustahilan, ketidak-bahagiaan, keputus-asaan &
kegagalan. "Smua yg kau fikirkan & ikat dlm sikap2mu, itu yang akan terjadi
padamu".
Jika ingin terlepas dari jerat2 tersebut
dan membawamu pada damai & berkat2Nya, mulailah:
1. Bersihkan hati & fikiran = Berhenti
mengeluh, bersungut2, egois, menyalahkan keadaan atau orang lain. (Bahan
intropeksi: Apakah kita sudah begitu sempurna & benar sehingga berhak bersikap
seperti itu terus menerus? Tidak lelahkah kamu mengeluh? Tidak lelahkan
sekitarmu mendengar keluhanmu terus menerus?). Segeralah merendah hati, akui
kelemahan, kesalahan, dosamu, kekuranganmu. Dan mohon pengampunan Tuhan. Dan
isilah jiwamu dengan positiv mind & damai, terhadap dirimu, sesama dan
Tuhanmu.
3. Maknai bahwa hidupmu adalah kebaikanNya
= Dalam keadaan apapun, suka & duka, temukan alasan2 yg membuat kita bisa
bsyukur kpd Tuhan. Hargailah Tuhan, hargailah
org2 yg mengasihimu dg tulus. Shg iman kita akn hidup. Karna hanya dalam
iman yg hidup, berkat2Nya dapat kita terima dan mujizatNya terjadi.
4. Jangan batasi kuasaNya, karna kuasa
Allah tak terbatas. Fikirkan perkara2 baik yg Allah kerjakan dalam hidup kita
dalam rancangan kebaikan kita, yang tak terselami, namun rancangan yang hebat,
yang membawa kita pada masa depan yang penuh harapan. Karna sgala hal mungkin
bagiNya.
» Doa dlm kemustahilan. (Doa Yunus, saat
dia di dalam perut ikan hiu slm 3 hari).
"Dalam kesusahanku, aku berseru pada
Tuhan dan Ia mendengar suaraku dan menjawab aku"...dan berfirmalah Tuhan
dan ikan tersebut memuntahkan Yunus keluar" (Yunus 2: 1-10)
Belajarlah dari Yunus, saat dia dalam
kesukaran, dia tetap memuji dan bersyukur kepada Tuhan, dengan tenang dan
rendah hati mengakui kesalahannya (bukan menyalahkan org lain atau keadaan) dan
dalam iman percaya pdNya, meminta pengampunan + pertolonganNya.
Hal inilah yg membuat Tuhan berkenan akan
doa kita dan mengabulkannya. Bahkan menyatakan mujizatNya atas suatu
ketidakmustahilan yang kita lihat.
Sukar bukan berarti mustahil. Kemustahilan
yg kita bawa dalam doa, akan membawa pada kemenangan asal kita mau membersihkan
hati, rendah hati, bersyukur dan mengandalkan Tuhan. Jika kita mhadapi yang
mustahil, ingat bhw kita masih punya Tuhan. Tuhan yg lebih besar dari sgala
perkara dan lebih dasyat untuk menyelesaikannya untkmu.
Yunus
brada dalam situasi yang sangat rumit, sudah melihat kemustahilan untk bisa
tetap hidup, tidak ada jalan keluar, tidak ada bantuan, sudah sesak dan hampir
mati, namun Yunus menggunakan sisa kekuatannya untk berdoa dg rendah hati. Dan Tuhan
menilik hatinya dan mengabulkannya.
Amin
Salam damai,
*A*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar