Buah Roh yang keempat adalah: KESABARAN
"Buah buah Roh adl kasih, sukacita, damai sejahtera, KESABARAN,
.......” (Galatia 5:22-23)
Tidak dapat dipungkiri dan
dihindari, bahwa kita hidup dalam dunia yang sudah penuh dengan segala keadaan
yang membuat hidup kita seolah selalu berlari-larian dengan waktu.
Bahkan kadang kita merasa,
bahwa kita tidak pernah punya waktu yang cukup untuk melakukan hal ini atau hal
itu, seolah waktu sehari berlalu cepat dan saling berkejaran.
Keadaan ini membuat kebanyakan
orang menjadi tidak sabar.
Tidak mudah bagi orang yang
suka serba cepat untuk bersabar. Kesabaran berarti kemauan yang harus takluk
kepada proses waktu. Salah satu sifat manusia adalah sifat yg paradoks. Pikiran
manusia berkonflik karena mempunyai daya pikir yang cepat sekali tetapi waktu
tidak bisa berjalan secepat pikiran kita.
Misal: jika kita sedang terburu-buru dalam perjalanan dan melihat lampu lalu lintas berwarna merah, kita menjadi jengkel. Hati & fikiran kita sudah di tempat tujuan, tetapi tubuh kita masih di tengah perjalanan. Kesabaran menjadi konflik yang menjadikan kecepatan pikiran dengan proses waktu menjadi tidak sepadan.
Misal: jika kita sedang terburu-buru dalam perjalanan dan melihat lampu lalu lintas berwarna merah, kita menjadi jengkel. Hati & fikiran kita sudah di tempat tujuan, tetapi tubuh kita masih di tengah perjalanan. Kesabaran menjadi konflik yang menjadikan kecepatan pikiran dengan proses waktu menjadi tidak sepadan.
Dalam hal kesabaran, tidak
sedikit manusia yang akhirnya memiliki temperamen pendek, artinya mudah sekali
kehilangan kesabaran dan menjadi marah; misal: orang salah bicara membuatnya
tersinggung, atau sesuatu / keadaan tidak sesuai dgn yg diharapkan; maka amarahnya langsung meledak dan tak
terkendali. Yang padahal setelah di-pahami, hal2 yg membuatnya marah adl hal yg
bisa dibicarakan & diselesaikan dgn baik2. Shg marah menjadi sesuatu hal yg
tdk berguna dan merugikan dirinya sendiri, krn org tsb menjadi stress,
sedangkan org lain hanya akan tersenyum kasihan padanya. Org yg dlm keadaan tdk
sabar, akn dikuasai oleh keadaan2 selanjutnya (resah, emosi, marah, bertengkar,
berkata2 tdk baik, dan jantung berdetak kencang & stress), yg kesemua itu
sgt merugikan org tsb. Shg masalah malah mjd runcing dan berkepanjangan.
Itulah suasana kesabaran dalam
hidup kita sehari hari.
Pemazmur mengingatkan,
“Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya
membawamu kepada kejahatan!.” (Mazmur 37:8).
Sudah semestinya, kita,
anak2Nya, tidak lagi memakai tingkat kesabaran yg sangat minim seperti contoh
diatas. Karna tingkat kesabaran yang minim seperti itu, hanya pantas dimiliki
oleh orang yang tidak beriman dan tidak mengenal kasih. Sedangkan kita adalah
beda, kita bahkan anak dari Sang Kasih, Tuhan Yesus, yang tak berkata sepatah
katapun saat harus menanggung derita salibNya demi kita. Yesus menghendaki kita
mempunyai tingkat kesabaran yang tinggi, dengan ber-senjatakan kasih &
damai sejahtera, sehingga dalam segala keadaannya, kita selalu bersabar dan
tinggal tenang.
Kesabaran sebagai buah Roh,
dalam aktivitas duniawi, memampukan kita untuk memiliki jiwa besar dalam
menghadapi segala hal. Roh Kudus membentuk kita menjadi pribadi yang ‘maklum’.
Me-maklumi bahwa sgala yg ada di dunia ini tidak ada yg sempurna & always
smooth, termasuk setiap manusia juga tak ada yg sempurna, bahkan diri kita
sendiri juga jauh dari sempurna.
Roh Kudus memampukan kita
untuk memaklumi setiap keadaan yg sering tdk sesuai dgn harapan kita,
dikarenakan kita hidup dgn org2 yg beraneka ragam cara & budaya, berbeda
karakter & latar belakang, dan juga, kita hidup di dunia yang berubah dgn
sangat cepatnya.
Dengan jiwa yang ‘maklum’ ini,
maka hati kita menjadi lapang (bahasa jawanya: legowo), yg mampu selalu
bersabar, tersenyum dan memahami setiap keadaaan yg kita hadapi di sekitar
kita. Pribadi yg seperti ini, sungguh menjadi pribadi yang tenang, dan tidak
akn menemukan masalah yg berarti di dalam hidupnya. Bahkan masalah besarpun,
akn menjadi hal mudah untk dapat dia selesaikan dg baik. Salah satu prinsip
hidupnya adalah: dimana ada hati yg sabar, maka sebesar apapun masalah yg ada,
tidak akan menjadi masalah. Krn ia tidak mengijinkan masalahnya merusak damai
hatinya, shg ia menghadapi dan menyelesaikan setiap masalah dengan penuh
kesabaran. Dan hanya pada hati yg sabar dan tenang, maka setiap hal dapat
dilalui dengan baik, setiap masalah bisa mendapat jalan keluar yg terbaik.
Selain kesabaran untk perkara
duniawi, Roh Kudus juga memampukan kita memiliki kesabaran dalam arti yang
lebih dalam lagi, yaitu ketekunan hati kita dalam pengharapan. Roh membuat kita
mampu menanti (dalam iman), bhw dalam setiap perkara, selalu ada jalan keluar
& pengharapan. Sehingga dalam keadaan sesulit apapun, bahkan dalam
penderitaan, hati kita akn mampu menerima dg tetap tekun bersabar, krn yakin
& percaya, bahwa segala pencobaan / ujian diijinkan terjadi atas hidup
kita, krn Allah berkenan menarik kita mendekat lebih dekat lagi, dan memurnikan
kita, agar menjadi anak2Nya yg tangguh & berkenan kepadaNya.
Dalam Roh kesabaran, jiwa
manusia akn bisa memandang bahwa dibalik setiap ujian dan pencobaan, ada berkat
besar dan indah yang telah Dia sediakan untuk kita yang mengasihiNya.
Orang yang tidak mempunyai
kesabaran dalam pengharapan, ia akan melawan atau menyerah pada keadaan. Bahkan
akn marah pada keadaan dan berbalik memusuhi Tuhan shg membawanya jatuh dalam
dosa besar.
Tetapi orang yang mempunyai
pengharapan akn slalu sabar menanti janji & kehendak Tuhan digenapi. Org
tsb yakin bhw Tuhan mempunyai rencana indah untuknya. Shg org tsb terus
bersabar dalam menanti jawaban atas sgala harapan & doanya, dengan bekal
iman bahwa ber-pengharapan di dalam Allah, tidak akan mengecewakan. Itulah
kesabaran dalam Allah, yaitu sebuah kesabaran sejati, sbg buah dari Roh Kudus.
Kesabaran dalam Allah, bukan
berarti kita duduk menunggu tanpa melakukan sesuatu.
Seperti contoh, saat hujan:
bukan berarti kita hanya duduk diam menunggu saja, namun kita tetap berusaha
mencari jas hujan atau payung, dan terus berjalan melewati hujan tsb, sambil
berdoa minta kekuatan dan keselamatan melaluinya, dan yakin bhw tidak lama lagi
akn bisa sampai ke tujuan.
Demikian juga dalam bersabar
menanti jawaban Tuhan; bukan berarti kita hanya pasrah tanpa berbuat apa2. Kita
tetap terus berjalan, terus berusaha melakukan yg kita mampu untk cita2 /
harapan kita, dan tetap teguh dalam iman & pengharapan kepadaNya. Dan yg
terpenting adalah, tetap berjuang menepis sgala halangan (godaan atau
kelemahan) saat menanti jawabanNya, shg kita dapat tetap hidup berkenan
padaNya, agar kita pantas beroleh berkat terbaik yang telah Ia siapkan untk
kita.
Kesabaran ini menunjukkan
sejauh mana kita bertekun di dalam Allah.
"Dan pengharapan tidak mengecewakan karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita" (Rm 5:5). Dalam penderitaan pun Roh Kudus mencurahkan cinta kasih dari Tuhan Allah ke dalam hati manusia. Kesabaran mendatangkan pengharapan yag menghasilkan ketekunan sebab kesabaran mengaitkan diri dengan pengharapan yang kekal.
"Dan pengharapan tidak mengecewakan karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita" (Rm 5:5). Dalam penderitaan pun Roh Kudus mencurahkan cinta kasih dari Tuhan Allah ke dalam hati manusia. Kesabaran mendatangkan pengharapan yag menghasilkan ketekunan sebab kesabaran mengaitkan diri dengan pengharapan yang kekal.
Begitu pentingnya kesabaran
dalam hidup orang percaya sehingga firman Tuhan menempatkannya pada urutan
tertentu (ke 4). Bila kita sudah memiliki kasih, sukacita dan damai sejahtera,
kesabaran akan hadir. Tuhan Yesus sendiri telah memberi teladan hidup kepada
kita, bagaimana Ia tetap sabar selama hidupNya, sabar menghadapi org2 farisi
yang menolakNya, bahkan sabar terhadap orang-orang yang menganiaya dan
menyalibkan Dia di kayu salib. Selama itulah, Yesus selalu tenang, tidak ada
amarah sama sekali, karna sabar adalah sifat Allah. Maka sebagai anak-anakNya,
sudah seharusnya kita mewarisi sifat-sifat Allah kita, agar kita beroleh hidup
yang nyaman dan tenang, dalam menikmati suka duka & berkat2 kehidupan kita
sehari2, dan agar kita tidak tersesat sampai ke ’tujuan’.
Kesabaran adalah ketenangan yg menguatkan dan penuh daya.
Seperti janjiNya: Sebab
beginilah firman Tuhan Allah, Yang Mahakudus: "Dengan bertobat dan tinggal
diam kamu akan diselamatkan , dalam tinggal
tenang dan percaya terletak kekuatanmu." (Yesaya 30:15)
Salam damai,
*A*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar