Novena Kanak-Kanak Yesus

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat Mari kita bersama mendoakan Novena Kanak Kanak Yesus dalam menyambut kelahir...

Rabu, 25 September 2013

A little bread for our Soul:Buah Roh yg ke-9 adalah PENGUASAAN DIRI.



Buah Roh yg ke-9 adalah PENGUASAAN DIRI.


"Buah buah Roh adl kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, PENGUASAAN DIRI.” (Galatia 5:22-23)

Akhirnya kita tiba pada buah Roh Kudus yang ke-9, yang merupakan buah Roh Kudus yg terakhir.

Sebagai buah Roh yang terakhir, bukan berarti ini merupakan buah Roh yang tidak penting, namun justru, Pengendalian Diri merupakan buah Roh penyempurna dan “pembungkus / pengukuh” dari buah2 Roh sebelumnya.

Roh Kudus yang telah memampukan kita memiliki buah2 Roh (1 s/d 8), bukanlah buah Roh yang sekedar hinggap sementara dalam hidup orang beriman, melainkan sebagai buah yang tinggal dan menetap dalam perjalanan hidup manusia beriman.

Dan buah Roh pengendalian diri inilah, yang memegang peranan penting dalam kita, yg memelihara, menjaga dan membuat buah2 Roh Kudus tetap dan selalu ada dalam jiwa kita.

Hal ini menunjukkan bahwa, sifat, watak, karakter, pembawaan kita telah diwarnai dengan buah2 Roh Kudus yg sebelumnya, dan dipertahankan melalui buah Roh pengendalian diri. Maka kita sebagai anak2 Allah, akan selalu tetap dan sama, menjadi anak2 Allah yang selalu membawa diri serupa dengan Kristus, seturut citra dan gambaranNya.

Dalam Galatia 5:23, “pengendalian diri” berasal dari kata “egkateria”, dalam bahasa Yunani yang berarti memiliki kuasa, kekuatan, menguasai dan mengendalikan diri.

Ini dapat diaplikasikan dalam tindakan ketaatan, penyerahan diri dan bertekun dalam hidup dalam kebenaran.

Selain itu, kita yang telah bersatu dengan Roh Kudus, maka segala ‘ada kita’ dikuasai dan di-kontrol / dikendalikan oleh Roh Kudus yang berarti hidup kita dipegang oleh tangan Allah yang penuh kuasa.

Sehingga, ada beberapa dari kita, dipilih Allah untuk diberikan kepercayaan & dipakai oleh Allah untuk memiliki kuasa (kemampuan), sebagai perpanjangan tangan Allah untuk melakukan pekerjaan Allah di dunia ini.

Allah memakai anak2Nya dengan beberapa cara, ada yg diberikan kemampuan istimewa, antara lain: ada yang diberikanNya kemampuan untuk berbicara / berkata2 / menulis mengenai perkataan2Nya untuk disampaikan kepada sekitar & memberitakan injil, ada yang diberikan kemampuan untuk menolong orang dalam bentuk konseling yg membawa pada kasih & keselamatan Allah, ada yang diberikan kemampuan untuk mendoakan orang lain, ada yang diberikan kemampuan untuk ber-nubuat atau ber-hikmat, bahkan ada yang diberikan kemampuan untuk menyembukan orang lain.

Ada juga yang tidak diberikan kemampuan khusus, namun karakternya dibentuk oleh Allah menjadi serupa dengan gambaranNya (yaitu penuh kasih dan kebaikan), sehingga Allah memakainya untuk memberikan pelayanan2 kepada sesamanya, sesuai kemampuannya.

Kesemua kemampuan itu adalah kuasa Allah yang diturunkan kepada orang2 pilihanNya, sebagai perpanjangan tangan Allah dalam pekerjaanNya di dunia ini.

Orang yang paling berbahagia adalah mereka yang boleh turut ambil bagian dalam melakukan pekerjaan Allah selagi menjalankan hidup di dunia ini.
Mereka adalah saluran berkat Allah, karna dengan begitu, apa yang dilakukan atau diberikannya dapat memberikan makna akan kasih & kebaikan Allah. Merekalah yang sungguh dekat, dipercaya dan dikasihi Allah, karna apa yang dilakukannya adalah demi kemuliaan nama Allah. Dan Allah berjanji: upahmu besar di surga.

Karnanya, buah Roh pengendalian diri, harus dimiliki agar semua kemampuan (kuasa) tersebut dapat berjalan dengan baik dan benar. Sehingga kemampuan tsb benar2 untuk kemuliaan Allah dan terhindar dari penyalah-gunaan.

Sangatlah berbahaya apabila adanya kuasa tanpa kendali. Sangat berbahaya jika kuasa yang dimiliki tidak dalam kontrol tangan yang memberikan kuasa tsb, yaitu Allah sendiri.

Seperti, kuda liar yang sangat kuat apabila tidak dikendalikan maka dapat melukai penunggangnya. Kekuatan atom apabila dikendalikan dengan baik dapat membantu untuk menghasilkan listrik bagi rumah rumah dan pabrik (energi nuklir). Namun bila tak dapat dikendalikan, kekuatan atom tsb dapat menghancurkan suatu kota.

Bagaimana kita dapat mempraktekkan pengendalian diri ditengah dunia yang
penuh dengan  tantangan dan cobaan ?

Mari kita belajar bersama hal hal apa saja yang harus kita tanamkan dan hal apa yg harus kita cabut/buang agar hidup kita dapat tumbuh dan berbuah baik.

1.Apa yang harus kita tanamkan?

a. Belajar untuk menanamkan dan mengandalkan Yesus dan Roh Kudus sebagai pembimbing & penasehat kita.

Yesus berkata: “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain (Roh Kudus) supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.” (Yohanes 14:16).

“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” (2 Timothy 1:7).

Tuhan memberikan RohNya ada pada kita untuk membantu kita agar kita semakin serupa denganNYa. Sehingga dalam membuat dan mengambil keputusan, janganlah hanya berdasarkan kemauan atau fikiran kita sendiri, lebih baik kita bertanya lebih dahulu kepada Roh Kudus yang adalah Allah sendiri.

“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akui-lah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu” (Amsal 3:5-6).

Semakin sering kita datang kepada Yesus dan Roh Kudus & bertekun dalam arahanNya, Dia akan membantu untuk menjaga kita, meluruskan jalan-jalan kita dan membawa kita pd seluruh kebenaranNya, demi memuliakan nama Tuhan.

Dalam segala hal, terlebih dalam menghadapi segala godaan atau cobaan, datanglah kepada Tuhan dan minta pertolongan Roh Kudus agar kita diberi kekuatan dan pertolongan untuk mengatasi godaan & cobaan tersebut.

Bertekunlah untuk selalu percaya kepada Tuhan dan mengijinkanNya memegang & mengkontrol hidup kita. Minta agar kuasa Roh Kudus semakin ditambahkan dalam kehidupan kita agar Dia dapat membantu mengendalikan hidup kita.

Dia tidak akan pernah gagal untuk memenuhi setiap janjiNya, karena Dia selalu memenuhi apa yang kita minta sesuai dengan tujuan Tuhan untuk menjadikan setiap dari kita semakin serupa dengan gambaranNya.

b. Belajar untuk memiliki pengendalian diri seorang atlit.

Seperti yg kita ketahui bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta harus turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang atau beberapa orang saja yang mendapat hadiah? Yaitu mereka yang berhasil dalam perjuangannya itu.

Karena itu larilah begitu rupa, berjuanglah, sehingga kamu memperolehnya!

Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, tentunya mereka sangat focus & menguasai dirinya dalam segala hal.

Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota, yaitu sebuah hadiah atau penghargaan. Dan berjuang dalam Allah, akan dijanjikan sebuah hadiah mahkota yang abadi.

”Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan...............” (1 Korintus 9:24-26).

Belajar dari seorang atlit, misalnya pelari: pelari harus mengikuti latihan-latihan intensif yang sudah disiapkan setiap hari, mengkonsumsi pola makan yang sehat dan istirahat yang cukup. Mereka akan menghindari hal-hal yang akan mempengaruhi program yang sudah ditetapkan.

Pelari bukan saja berkonsentrasi pada saat dalam pertandingan, namun juga dalam kehidupan sehari-harinya. Kehidupan sehari-harinya akan dijaga dan dikendalikan sedemikian rupa agar dapat mendukung pertandingannya dgn baik. Dan pelari punya tujuan yg pasti.

Seperti mereka, kita juga harus memiliki disiplin yang sama dalam kehidupan kerohanian kita sehari-hari. Kita harus mempunyai tujuan hidup kita yg pasti dan jelas, yaitu hidup demi kemuliaan Allah.

Kita harus fokus kepada pekerjaan Allah di dunia ini, agar kita selalu dapat turut ambil bagian didalam pekerjaan Allah tsb yang menjadikan hidup kita berbuah.

Yg berbahagia adalah mereka yang turut serta dalam bekerja di ladang Allah, demi namaNya dipermuliakan. Yaitu dgn mengupayakan hidup yang berkenan dan berbuah. Ini adalah ladang pertandinganmu.

Bagi mereka yg hidupnya berbuah, mk ada berkat besar & mahkota indah yang akan Tuhan berikan sebagai hasil dari ’pertandingan’ hidup kita.

2. Apa yang harus kita cabut / buang, agar hidup kita bisa berbuah? =

a. Tubuh yang tidak dapat dikendalikan (kedagingan).

“Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya,.....supaya jangan aku sendiri ditolak”. (1 Korintus 9:27).

Kita harus bisa mengendalikan & menguasai tubuh kita. Apabila kita tidak mempraktekkan pengendalian diri pada tubuh kita, kita akan memiliki hidup yang tidak sehat dan tidak bisa ’berbuah’.

Misalkan= org yg tdk berpola makan sehat, yg tidak berpola istirahat yg cukup, yg tdk memperhatikan kondisi badan. Juga orang yang hidup dalam perbuatan2 kedagingan: yg memikiki kecanduan kepada obat-obat terlarang, alkohol, free sex (percabulan), pornografi, perbuatan cemar, dan juga perbuatan berhala (pergi ke dukun atau kuasa gelap). Juga yg terjerat dlm hawa nafsu akan barang duniawi demi gaya hidup yg tak menentu yg membawa pd dosa (ini juga jerat kedagingan). (Galatia 5: 19-21)

Mereka mengijinkan daging mereka untuk mengendalikan dan menjerat hidup mereka sehingga mereka terperangkap dalam kecanduan hal2 tersebut.

Bila kita gagal untuk mengendalikan keinginan tubuh kita sendiri, kita akan menjadi seperti dunia ini yang hanya berfokus dalam memenuhi segala keinginan daging saja, hingga bahkan tidak mempertimbangkan hal dosa lagi saat melakukannya dgn berulang2.

Dan Yesus telah menyatakan bahwa:  ”Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera”. (Roma 8:6) = hidup dalam daging akan membawa manusia kepada maut, krn smua perbuatan kedagingan membuahkan dosa. Dosa yg telah diketahui dan disadari, namun terus dilakukan, akn membawa manusia kpd maut (dosa yg tak terampuni).

Dan ingatlah selalu bahwa tubuh kita adalah 'bait Allah' & Roh Allah tinggal didalamnya (1 Kor 3:16). Tubuh kita adl sarana yg Allah berikan untk melaksanakan pekerjaan Allah melalui kita. Shg kita harus selalu menjaga dgn kemampuan terbaik kita, agar dalam kesehatan dan kekudusan, tubuh kita tetap pantas dan layak untk memuliakanNya. Pd tubuh yang berkenan, disitulah berkat2 Allah yg baik, benar dan mulia, akn dicurahkan (dan sebaliknya).

Sehingga sudah seharusnya kita menjaga dan membuang jauh hal2 yg mencemari tubuh kita.

Tuhan Yesus berkata, sebagai orang percaya, kita tinggal di dunia, tetapi kita jangan menjadi milik dunia ini, yg hidup dalam daging.

Tuhan Yesus menunjukkan bagaimana dia dapat mengendalikan dirinya walaupun dia sedang berpuasa selama 40 hari lamanya tanpa makan dan minum. Tuhan Yesus tidak masuk dalam cobaan iblis untuk mengubah batu menjadi roti (walaupun Ia sgt lapar, krn saat itu Ia juga manusia spt kita); juga untk tidak mau sujud kpd iblis walau seluruh dunia akn diberikan; karna Dia bertahan dengan pengendalian diriNya, untuk tidak kalah dalam tuntutan daging yang bisa membawaNya pada kegagalan sbg hasil godaan dari iblis.

Yusuf, anak Yakub, juga menunjukkan bagaimana dia mempraktekkan pengendalian diri saat dia menolak godaan dari istri Potifar.

Tuhan mengingatkan kita agar kita menguatkan hati kita karena Tuhan sudah mengalahkan dunia (Yohanes 16:33); dan agar kita lebih dari pemenang dalam Kristus Tuhan (Roma 8:37-39).

”Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku (dengan hidup dalam Roh, bukan daging). Dalam dunia kamu menderita penganiayaan,  tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan  dunia."(Yohanes 16:33).

”Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. ..., tidak akan ada yg dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Roma 8:37-39).

2. Roh yang tidak dapat dikendalikan (roh negativ).

“Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.”(Amsal 16:32).

Agar hidup kita berbuah, maka pengendalian diri tidak saja hanya terbatas dalam kehidupan fisik saja, namun juga dalam kehidupan rohani kita.  

Alkitab menulis bahwa = ke-khawatiran, kegelisahan, amarah, tdk sabar, iri dengki, dendam, ego-centris, sikap acuh, hawa nafsu, kikir, sikap tdk puas (tamak, shg menghalalkan sgala cara demi keinginannya tercapai), pemaksaan kehendak, roh pemecah, adalah contoh roh yang tidak disiplin, yg membawa aura negativ dalam hidup kita.

Roh yang tidak disiplin akan selalu memikirkan hal-hal duniawi. Roh yg negativ tsb, membiarkan ke-duniawi-an mempengaruhi pikiran kita mengenai kejadian-kejadian yang terjadi setiap harinya, yg jika tdk dibuang atau dikendalikan, akn membawa manusia pd keadaan yg buruk.

Seperti contoh sederhana: bila seseorang menyakiti kita, bisa saja kita akan terus memikirkan tentang kejadian tersebut dan bagaimana cara membalasnya, shg timbul rasa dendam.

Roh negativ ini tidak hanya berhenti pada sebuah sikap dendam, namun akan terus mencengkeram manusia dengan suasana yg tidak nyaman, sehingga hatinya memiliki akar pahit dan tubuhnya menjadi sakit (stres, sakit kepala, mual, dll); dan jika terjadi balas dendam maka ia akn jatuh dalam dosa yg lbh besar.

Bisa kita lihat, betapa hanya untuk 1 hal, roh negativ akan membawa manusia pd hidup yang tidak nyaman dan sia - sia. Sehingga roh negativ tsb haruslah dibuang jauh jauh dari hidup orang beriman.

Dengan buah Roh Kudus, kita akan memikirkan yang sebaliknya, yaitu bagaimana cara mengampuni orang tersebut & menjadikan permasalahan yang ada sebagai hal yang membawa kebaikan buat kita (misal: menjadi pengalaman / pelajaran yg berharga, agar diri kita menjadi lebih baik dan berharga). Bahkan agar hati kita lebih damai, kita mendoakan agar damai sejahtera slalu menjadi milik kita & org yg menyakiti kita.

Pikiran kita adalah medan pertandingan kita, maka kendalikanlah!

Bertanyalah: Hal apa yang sedang mengisi pikiran kita hari ini? Yang terbaik adalah, isilah dengan segala yg baik dan indah, yang dikemas dalam firman2 Tuhan.

Dalam Filipi 4:8, Paulus berkata: “Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu!.”

Kini kita lebih memahami, bahwa semua roh negativ adalah ke-sia2-an. Bahkan bisa mengarahkan manusia masuk kedalam jurang dosa sebagai hasil tipu daya iblis. Maka janganlah kita menyerahkan diri untuk kalah, namun lakukanlah sebaliknya. Oleh sebab itu, isilah pikiran kita dengan Firman Tuhan dan hal-hal yang akan memuliakan namaNya agar kita dapat memuliakan Tuhan dalam segala hal.

Dan juga, hanya pada jiwa yg murni dan penuh kebajikan, sgala berkat & kebaikan Allah dapat dicurahkan.
-------------------
Pengendalian diri adalah karakter sang Pencipta yang ditonjolkan dalam kehidupan Tuhan Yesus, dan dengan bantuan Roh Kudus kita dimampukan untuk dapat mempraktekkannya dalam hidup kita.

Bila kita mau dibentuk serupa gambar Allah, kita harus berserah dan mengijinkan Tuhan sendiri yang berkerja agar kita memiliki pengendalian diri dan memuliakan Tuhan pada saat kita berbuah didalamNya.

Kita, sebagai anak2 Allah, yg telah dibekali oleh kuasa Roh Kudus, semuanya diberikan kemampuan2 itu seturut kebijaksanaan Allah.

Namun juga tergantung pada masing masing kita, apakah kita mau berjuang untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan yang Allah berikan tsb atau hanya diam saja, tidak melakukan apa2, atau hanya tetap sibuk dgn diri sendiri?. Juga apakah hidup kita mau bertumbuh dan berbuah, atau tidak?

Kembali lagi, semua itu adalah kehendak bebas yang masing2 kehendak akan mendapatkan upah & pertanggung-jawabannya masing2.

Jika kau pernah bertanya, apa tujuan Allah menghadirkanmu di bumi ini, atau apa tujuanmu hidup di bumi ini?

Hanya 1 jawaban intinya, yaitu: untuk hidup memuliakan Allah.

Mengapa? Krn hidup kita yg sedemikian berlimpah ini, dan apa yang kita miliki (dapatkan) bukanlah krn kebaikan atau hasil usaha kita, tapi melulu adalah krn kebaikan dan kemurahan Allah. Bahkan oleh darah dan wafatNya, hidup kita telah ditebus dgn lunas. Sehingga sudah sepantasnyalah hidup kita menjadi sarana untk namaNya dipermuliakan, bukan sebaliknya.

Bagaimana hidup kita dpt memuliakanNya? Yaitu dgn hidup dalam Roh dan kebenaran, serta berbuah.

Selamat berjuang dalam menghasilkan buah buah manis yg akan me-maniskan hidupmu dalam Allah dan sesama. Agar hidup kita smakin serupa dgn gambaranNya.

Semoga hidup kita semakin berkenan dan bermakna bagi Allah dan sesama, agar kemuliaan namaNya dpt bersinar atas hidup kita. Tuhan memberkati.

Salam damai,

*A*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar