PERSATUAN CINTA KASIH DGN ALLAH

PERSATUAN CINTA KASIH DGN ALLAH

Oleh - oleh dari Lembah karmel di April 2013:

"Malahan sgala sesuatu kuanggap rugi krn pengenalan akn Kristus Yesus, Tuhanku, adl lbh mulia drpd smuanya. Oleh krn Dia-lah, aku melepaskan smua itu & m'anggapnya SAMPAH, spy aku beroleh KRISTUS...Supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dr antara mati" (Fil 3: 8 & 11)

Paulus adl seorang terkenal di zamannya, yg memiliki pemahaman akn ilmu pengetahuan yg sgt tinggi. Dia jg ahli Taurat yg sgt hebat & berpengaruh. Dia sgt termansyur di jamannya.

Namun dlm pjlnan hidupnya, seolah smua kebanggaan tsb tdk membawa makna dalam hidupnya, bahkan membuatnya tdk tau dgj elas, apa tujuan hidupnya yg hakiki. 

Justru dia menemukan saat terbaik &terbenar adl saat dia menemukan Yesus Kristus, sang Kasih, yg sungguh hadirmengasihi hidupnya di bumi dan akn membawa dia pd keselamatan. Paulus sungguh merasakan bhw Yesus, anak Allah yg hadir ke bumi sbg manusia, adl atas kasih karunia Allah Bapa, yg memberikan keselamatan melalui kehidupan, wafat & kebangkitanNya.

Shg Paulus memilih untk melepas smua yg dia miliki (harta, ilmu pengetahuan, kemansyuran, kehormatan, dll), bahkan menggangap apa yg slm ini dia miliki, yg dia banggakan dan org pandang hebat,adl sgala sesuatu yg tdk ada artinya & hanya sbg sampah. Paulus mrasa bhw menemukan Kritus & hidup bersamaNya adl yg mengisi jiwanya dan menjawab sgl tujuan dlm hidupnya, tujuan yg tdk dpt dia temukan melalui sgala hal duniawi yg ada pdnya.

Sepenggal kisah Paulus ini, kita diberikan teladan bhw hakikat utama Allah m'ciptakan manusia adl perjalanan menuju p'satuan cinta kasih dg Allah. Krn sgala yg tjd & ada sjk semesta diciptakanNya, sampai kini dan slamanya, adl bersumber dr betapa Allah ingin membina hubungan saling mengasihi dg manusia, ciptaanNya. Suatu hubungan 2 arah, sbg Bapa thd anak2Nya, yg slg mesra & slg berpaut satu sama lain,itulah dambaan Allah yg utama.

Namun, dlm p'jlnannya, dunia menawarkan banyak hal yg membuat manusia lbh tertarik & tertambat pd hal2 tsb. Yg kesemua itu adl hal2 duniawi (kesenangan, kehormatan, kekuasaan, kepuasan,kenikmatan, uang dan barang2, dan juga sgala masalah ataupun penderitaan).Manusia mjd dekat dan lekat dg kesemua ini, shg hidupnya slalu terarah pd hal2 tsb dan tdk bisa melepaskannya. Yg pd ujung cerita, hanya mampu memberikan sedikit hasil bagi jiwa, malah membawa jiwa pd kesemuan semata.

Dg disadari atau tdk, kelekatan thd sgala hal duniawi tsb, adl faktor penghambat utama dlm tercapainya cita2 Allah yaitu: persatuan mesraNya dg kita. Krn smua keduniawian tsb membuat manusia terlalu sibuk, bahkan terlalu asikk shg tdk ada wkt buat membina hubungan mesradg Allah. Yg malah akhirnya membawa manusia pd dosa yg melepaskan manusia darikasih Allah.

Santo Johanes Salib, adl seorg kudus yg hidupnya adl pemberian diri seutuhnya pd Allah dg semangat kelepasan dan pengosongan diri. Dan smangat inilah yg bisa membawa manusia pd psatuan mesra dg Allah.

Kelepasan adl melepaskan kelekatan2kita thd apapun hal duniawi yg m'hambat kita bertemu Allah. Allah berkenan memberikan sgala berkatNya dlm segala bentuk yg ada pd kita skg ini, namun janganlah apapun yg ada pd kita, membuat pertemuan & perjalanan kita dg Allah mjd terhambat apalagi terhenti. 

Seperti org yg mendaki gunung, akan sgt sulit dan berat jk kita membawa bawaan2 yg memberatkan (yaitu kelekatan2 duniawi tsb), mk demi mendaki gunung Allah, lepaskan dan kosongkan diri darikelekatan2 tsb (murnikan diri) dan bertemulah dg Allah untk mendaki gunungNya bersama Dia, agarkita beroleh berkatNya yg sejati di bumi dan keselamatan kekal.

"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, disitu juga hatimu berada. Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon (ke-duniawian)." (Matius 6:19-24)

Salam dama,

*A*