BERTEKUN DALAM PENDERITAAN DEMI BERJALAN DI JALAN ALLAH (versi 2)
“....Kita malah bermegah juga dalam
kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan
ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan
pengharapan. Dan pengharapan (pada Allah] tidak
mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh
Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” (Roma 5: 3-5)
Tuhan
mempercayakan saya mendengar dan menemani beberapa sahabat dg beragam perkara
yg mreka hadapi. Dan umumnya, mereka merasa sangat terbeban dan menderita dg
perkara2 tsb.
Hal
yg utama saya sampaikan adl: Bagi kita yg mengimani Kristus, sgala perkara tsb
bukanlah penderitaan. Namun suatu keadaan dimana Allah
berkenan menarik kita kembali ke tahta kasihNya.
Mengapa?
Krn perkara2 tsb adl salah 1 jalan
Allah merindukan dan memanggil kita kembali pd tangan kasihNya. Dan Allah
berjanji bhw Dia yg juga merasakan penderitaan kita, juga akn menanggungnya
bsama dg kita.
Harus ditekankan disini bahwa
kesengsaraan yang dimaksud disini bukan berarti kita senang dengan penderitaan,
mencari-cari kesulitan atau senang bersakit-sakit, namun kita bersukacita
karena kita mau mentaati perintah Tuhan dan menjalani hidup yang berkenan bagi
Tuhan, walaupun didalamnya kita banyak mengalami tantangan dan kesulitan.
Kesengsaraan yang kita alami adalah kesengsaraan demi nama Kristus.
Kita justru harus bersukacita dan
bermegah karena kita mempunyai pengharapan akan kemuliaan Tuhan, dan kesusahan
yang kita alami adalah sarana yang Tuhan pakai untuk menjadikan kita terus
bertekun dalam pengaharapan. Penderitaan harus kita
alami karena penderitaan akan menimbulkan ketekunan dan kesabaran. Ketekunan
dan kesabaran adalah salah satu dari buah-buah roh.
Dalam menghadapi kesulitan ketika
kita ingin mentaati kehendak Tuhan yaitu hidup sesuai dengan perintah Tuhan,
karena kita terus bertekun dalam pengharapan, maka justru kita makin menyadari
betapa kita perlu anugrah dan kekuatan Tuhan. Bila hidup kita lancar dan tidak mempunyai
masalah, justru kita mudah menjadi lupa akan penyertaan Tuhan karena semuanya
tampak baik-baik jalannya, tidak ada kesulitan yang harus dihadapi. Oleh karena
itu, pada saat kita bertekun dalam pengharapan, maka seperti lirik lagu
“Sepanjang jalan Tuhan pimpin, itu cukup bagiku” akan memiliki arti yang dalam
dan memberikan penghiburan disaat menghadapi kesulitan.
Di sisi lain, bila ada kesusahan
datang kepada kita, maka kita seharusnya bersyukur karena Tuhan masih mau agar
kita bertekun dalam pengharapan, karena seperti dalam nats alkitab diatas,
ketekunan akan menghasilkan karakter pribadi yang tahan uji. Dalam suratnya
kepada jemaat di Korintus, Paulus juga menulis bahwa Allah menghibur kami dalam
segala penderitaan supaya kami dapat menghibur mereka yang didalam penderitaan
dengan penghiburan yang kami terima dari Allah (2 Kor 1: 4). Paulus ingin
menyatakan bahwa bila kita bertekun dalam pengharapan, maka Tuhan pun akan
memberikan penghiburan agar kita memperoleh sukacita, serta selanjutnya dapat juga
menghibur saudara seiman yang juga mengalami penderitaan.
Ketika kita mempunyai pengharapan
yang pasti, maka kita akan dapat bertahan dalam kesulitan dan penderitaan,
serta semakin berharap untuk menerima kemuliaan Allah.
Bagi kita yang percaya, dibalik setiap pencobaan, Allah telah menyediakan
berkah bersarNya bagi kita.
Salam damai,
*A*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar