Buah Roh yang ketujuh adalah: KESETIAAN
"Buah buah Roh adl kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, KESETIAAN, ….” (Galatia 5:22-23)
Kesetiaan berasal dari kata ‘setia’, diterjemahkan dari
bahasa Yunani, ‘pistis’ yang
merupakan akar kata dari ‘iman’. Terjemahan kata ‘setia’ dalam bahasa Inggris, ‘faithful’ (merupakan akar kata dari ‘faith’ dan ‘ful’ = iman yang penuh).
Dalam kehidupan dunia, kesetiaan dibutuhkan untuk kita
bisa tetap berada dalam hubungan baik dgn siapapun dan dalam hal apapun. Dan
hanya dgn kesetiaan, kita bisa meraih apa yg menjadi sebuah harapan atau cita2
dalam hubungan2 tsb.
Sesuai dengan asal kata dan artinya, kesetiaan adalah
sesuatu yang tidak mudah untuk diperoleh, kesetiaan hanya bisa terbentuk dari
sebuah iman yang penuh dan teguh.
Demikian juga, kesetiaan dalam Allah, sangatlah penting
dan mutlak diperlukan agar kita boleh menerima janji2 Allah yang Dia persiapkan
untuk kita yang mengasihi dalam kesetiaan.
Sehingga Allah berjanji: "Hendaklah engkau setia
sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan".
(Wahyu 2:10c)
Kesetiaan adalah buah Roh Kudus yang ke 7. Walau
kesetiaan bukan ditempatkan menjadi buah Roh yang terakhir (karna masih ada
buah Roh kelemah-lembutan & penguasaan diri),
namun perjalanan kita menuju pada buah Roh kesetiaan adalah perjalanan yang
panjang dan memang penuh dgn perjuangan (dari buah Roh 1 s/d 6).
Seperti yang Yesus telah sampaikan pada (Markus 8:34):
“Kemudian Yesus memanggil orang banyak yang ada di situ bersama-sama dengan
pengikut-pengikut-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, "Orang yang mau
mengikuti Aku, harus menyangkal dirinya (melupakan kepentingannya sendiri),
kemudian memikul salibnya, dan terus mengikuti Aku.”
Buah Roh Kudus ke 1 s/d ke 6, telah memampukan kita untuk
menjalankan pesan Yesus yaitu: menyangkal diri dan memikul salib. Namun pesan
Yesus yang selanjutnya yaitu ‘terus mengikuti Aku’, adalah suatu hal yang dapat
kita lakukan dengan berbekal Roh Kesetiaan.
Mengapa Yesus menghendaki kita terus mengikutiNya, dgn
berbekal Roh kesetiaan?
Yesus tau bahwa kita, anak2Nya, berada pada dunia yang
penuh dengan segala pergumulan, permasalahan dan perjuangan hidup. Ditambah
lagi, sgala godaan, ajakan dosa, dan tarikan iblis sangatlah kencang dan sulit
terbendung. Di sisi lain, Yesus tau, bahwa kelemahan adalah hal yang dimiliki
oleh setiap manusia.
Karnanya Yesus dengan kasihNya, mencurahkan Roh Kudus
yang memberikan segala karunia dan buah2 Roh untk menjadi bekal dan pegangan
kita dalam menjalani hidup di dunia yang sudah seperti ini.
Sehingga, walaupun kita sudah dimampukan untuk memiliki
buah buah Roh sebelumnya (buah roh 1 s/d 6), Yesus tetap berkehendak kita
memiliki buah Roh kesetiaan, agar kita kuat untuk menepis setiap godaan dosa +
ajakan ibllis & yg memampukan kita untuk terus mengikuti Dia dalam berjalan
di jalan jalan kebenaranNya. Sehingga kita tetap aman bersamaNya sampai nanti,
dan kita tidak jatuh dalam kecemaran, kegagalan, pencobaan atau kebinasaan.
Kesetiaan hanya akan terjadi jika ada relasi yang
harmonis dan tetap terjaga. Relasi sangat penting sehingga sampai menentukan
keberhasilan seseorang. Sehingga relasi sangat penting untuk dibina dan
dipelihara dengan baik. Keberhasilan dalam Allah adalah sebuah kemenangan.
Inti dari iman Kristen sebenarnya adalah relasi
yang disempurnakan oleh kasih setia Allah melalui hidup dan karya Yesus. Relasi
kasih ini hanya dapat terjalin melalui doa. Namun doa yang dimaksud oleh Yesus
bukanlah doa yang merupakan kata-kata indah atau rutin saja; tapi doa yang
benar & mendalam, yaitu doa yang mengandung kesungguhan hati untuk manjalin
relasi baik dan erat dengan Allah, setia saat (bukan hanya saat kita memiliki
daftar kebutuhan2 atau sedang dalam masalah), maka dengan iman di dalam Yesus
kita bisa bertekun dalam kesetiaan, demi memperoleh berkat besar yang Allah
sediakan bagi kita.
Kesetiaan disini dibutuhkan suatu landasan iman yang
kokoh dan penuh, agar dalam segala hal, kita tetap kokoh dan berpegang teguh
dalam iman, pengharapan dan kasih Yesus Kristus.
Mengapa
kita harus menjadi anak2 Allah yang setia?
- Kesetiaan adalah sifat dan keteladanan Allah.
“Sebab Tuhan itu baik, kasih setiaNya
untuk selama-lamanya, dan kesetiaanNya tetap turun-temurun.” (Mazmur 100:5).
“Yesus Kristus tetap sama, baik
kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya, Ia tetap sama menolong
kita.” (Ibrani 13:8).
Seperti inilah kesetiaan Tuhan, Tuhan adalah sebagai
pribadi yang tidak berubah, tidak tergoyahkan, dan tidak tergoncangkan apapun
yang terjadi. Karena kita menyembah Allah yang setia, Dia
ingin kita semakin disempurnakan, sekarakter, dan segambar dengan-Nya, serta
kita memiliki kesetiaan dalam hidup untuk memiliki keserupaan dengan
gambaran-Nya.
- Kesetiaan adalah sebuah syarat mutlak agar kita bisa meraih apa yang Allah janjikan.
Allah berjanji bahwa rancanganNya terhadap
hidup kita, adalah rancangan damai sejahtera yang membawa kita pada hari depan
yg penuh dgn pengharapan. Allah juga berjanji bahwa Dia akn mengangkat kita dan
menjadikan kita lebih dari pemenang.
Allah juga berjanji, hidup kita hari esok
akan lebih baik dari hari ini karena kita akan tetap naik dan bukan turun, kita
akn menjadi kepala bukan ekor. Namun untuk meraih janji Allah ini, kita harus
setia!
“TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau
akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN,
Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kau lakukan dengan setia. Dan apabila
engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang
kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti Allah dan beribadah
kepadanya." (Ulangan 28:13-14)
- Kesetiaan adalah sarana kita berjalan pada jalan yang aman dan penuh dgn keselamatan.
Kesetiaan adalah sebuah karakter yg konsisten, yang tidak
berubah atau berbeda dalam sgala hal yang dihadapi. Dalam suka duka, dalam
cobaan dan godaan, dalam jatuh bangun, dalam baik atau buruknya keadaan, saat
diketahui ataupun tidak; Roh kesetiaan akan memampukan kita tetap berpegang
kepada jalan kebenaran Allah demi pantas meraih berkat besarNya yg Dia siapkan
bagi kita.
Kesemua ini dimaksudkan agar kita tidak lemah terhadap
godaan, tidak takut dalam pergumulan, tidak menyerah dalam penderitaan. Karna
kita berpegang teguh pada kasih dan janji Allah, demi kebaikan kita.
Dgn roh kesetiaan, maka kita akn tetap bertahan, apapun
yg dihadapi, sehingga kita tidak jatuh dalam godaan, dosa, kegagalan atau
kesesatan.
- Kita akan mengalami kemenangan bersama dengan Tuhan.
”Mereka
akan berperang melawan Anak Domba . Tetapi
Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di
atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka
bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang
telah dipilih dan yang setia." (Wahyu
17:14).
Sehingga Allah berjanji: "Hendaklah engkau setia
sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan".
(Wahyu 2:10c)
Tuhan
menyertai dan berada dipihak orang yang setia kepada-Nya. Tetaplah setia hingga
kemenangan itu dinyatakan atas hidup kita. Orang setia tidak akan dilupakan dan
tidak akan ditinggalkan Tuhan, Dia memberi perhatian khusus pada orang yang
setia.
- Kesetiaan adalah aspek yang membuktikan sebuah kualitas hidup anak2 Allah. Kesetiaan adalah karakter, sesuatu yang harus kita usahakan, bukan karunia (pemberian), memang tidak mudah namun yang memilikinya akan memperoleh hidup & iman yang berkualitas.
Kesetiaan dalam Allah mencakup
kesetiaan dalam sgala aspek di hidup kita, bukan hanya setia menjadi
pengikutNya, namun juga harus setia hidup di dalam jalan kebenaranNya, dan
dalam segala hal. Ingatlah selalu, bahwa Allah menilik hati, menilai jiwa dan
janji2Nya berlaku hanya kepada mereka yang setia kepadaNya. Sehingga
bertekunlah dalam bimbingan Roh Kudus, agar Ia memampukan kita memiliki Roh
kesetiaan yang Allah dambakan.
Salam damai,
*A*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar