Novena Kanak-Kanak Yesus

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat Mari kita bersama mendoakan Novena Kanak Kanak Yesus dalam menyambut kelahir...

Rabu, 25 September 2013

A Little Bread for our Soul: MENANTIKAN TUHAN

MENANTIKAN TUHAN

"Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlahdan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!" (Mazmur 27:14)

Menunggu bagi banyak orang merupakan sesuatu yang membosankan. Tidakjarang pula orang menjadi kesal ketika menunggu. Baik ketika mengantri di bank,kasir dan sebagainya, menunggu kedatangan seseorang yang sudah melewati waktusesuai perjanjian, menunggu giliran di rumah sakit atau praktek dokter danlain-lain. Saya mengenal pula beberapa orang yang menjadikan menunggu sebagaisebuah isu penting bagi diri mereka. Maksud saya, apa yang paling mengganggubagi diri mereka lebih dari hal lainnya adalah apabila mereka harus menunggu.Berbeda beberapa menit saja bagi mereka sudah merupakan sebuah gangguan yangbisa menimbulkan kekesalan bahkan kemarahan. 

Bagaimana ketika kita menanti jawaban dari Tuhan disaat kita mengalamimasalah berat? Seringkali jawaban Tuhan datang tidak secepat yang kitainginkan, dan banyak orang yang menjadi lemah karena ketidaksabarannya.

Dalam Alkitab, kata menanti atau menunggu ini sering diarahkan lebih kepadasikap ketimbang sekedar kata kerja aktif. Menantikan Tuhan, itu artinya mempercayaiDia sepenuhnya. Itu sebuah sikap yang kemunculannya akan sangat tergantung dariseberapa besar kita mempercayai Tuhan dalam segala permasalahan yang kitahadapi. Daud berseru "Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!" (Mazmur 27:14).  

Kita tahu Daud bukanlah orang yang sama sekali tidak pernah mengalami masalah.Justru sebaliknya, dia kerap berada dalam situasi mencekam, bahkan tidak jarangnyawanya terancam dalam kejaran musuh. Tapi justru dari Daudlah kita menemukanseruan seperti ini, sebagai gambaran sikap hatinya dalam menghadapi berbagaisituasi sulit dalam perjalanan kehidupannya.

Bagaimana Daud bisa memiliki sikap seperti itu? Jika kita membaca Mazmur 27 inidari awal, maka kita akan mendapatkan dasar-dasar pemikiran Daud yang akanmembuat kita mengerti mengapa dia bisa seperti itu. Awal Mazmur ini dibukadengan "TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah akuharus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harusgemetar?" (ay 1).  

Seperti itulah Daud memandang Tuhan. Lewat pengalaman-pengalaman pribadinyasejak kecil dia tahu bahwa Tuhan selalu sanggup melepaskannya dari bahaya. Jikadulu bisa, mengapa sekarang tidak? Selanjutnya ia berkata "Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyikan akudalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu."(ay 5). Dalam situasi bahaya, Daud yakin sepenuhnya bahwa Tuhan akanmenyembunyikan dan melindunginya. Untuk itu Daud berharap agar Tuhan tidakmenyembunyikan muka darinya, lebih dari orang tuanya di dunia (ay 8-10). Dankita bisa melihat imannya yang dengan tegas berkata: "Sesungguhnya, akupercaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup!"(ay 13). 

Semua ini merupakan hasil dari pengalaman pribadi Daud yang akhirnyaia pakai untuk memberi nasihat kepada kita agar mau terus menantikan Tuhanmeski situasi yang kita hadapi sangat sulit dan pertolongan Tuhan belum jugadatang seperti yang kita harapkan.

Menantikan Tuhan itu artinya percaya sepenuhnya kepadaNya, menyerahkan seluruhhidup kita ke dalam tanganNya. Menantikan Tuhan juga membawa banyak kebaikanbagi kita. Bagi orang yang tekun menantikan Tuhan, Tuhan berjanji untuktidak akan mendapat malu "Maka engkau akan mengetahui, bahwa AkulahTUHAN, dan bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Aku tidak akan mendapatmalu." (Yesaya 49:23). 

Orang yang menantikan Tuhan juga dikatakan akanmendapatkan kekuatan baru: "tetapi orang-orang yangmenanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yangnaik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu,mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." (Yesaya 40:31) bahkandikatakan pula akan mewarisi negeri. "Sebab orang-orang yangberbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHANakan mewarisi negeri." (Mazmur 37:9). 

Sungguh dasyat janjiNya, bukan?

Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari, seperti apaakhir dari perjuangan kita ketika menghadapi masalah, tetapi semua tergantungdari sikap dan keputusan kita apakah kita mau menantikan Tuhan dengan sabar dantekun, percaya sepenuhnya kepadaNya.

Atau kita mau marah, kecewa, dan menyerah, lalu lebih memilih untukmeninggalkan Tuhan dan mencari alternatif-alternatif lain, dan akhirnya menyeret kita pd keadaan yg tidak baik, yg tdk memberikan penyelesaian / jawaban atas perkara2 kita, malah bahkan seperti menyerahkan diri kita pd kuasa dosa yg memisahkan kita dari kasih dan keselamanNya??

Daud membuktikanbahwa menantikan Tuhan itu menyelamatkan hidupnya, dan jika Daud mengalamiseperti itu, mengapa kita tidak? Percayakanlah hidup kita sepenuhnya ke dalamtangan Tuhan, dan teruslah meneguhkan serta menguatkan hati dalam menantikanTuhan. Pada saatnya nanti, kita tidak akan menyesal telah mengambil keputusan itu.

Ingat selalu janjiNya: 

, ”Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yangada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damaisejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depanyang penuh harapan.” (Yeremia 29 : 11)

Tekun dalam menanti-nantikan Tuhan akan membawa kita menyaksikanpertolonganNya yang ajaib dan mujizatNya yg nyata.


Salam damai,
 A



Tidak ada komentar:

Posting Komentar