Novena Kanak-Kanak Yesus

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat

Keajaiban Doa Novena Kanak Kanak Yesus dan Doa Mujizat Mari kita bersama mendoakan Novena Kanak Kanak Yesus dalam menyambut kelahir...

Rabu, 25 September 2013

A little Bread for our Soul: Apakah "gelasmu" stengah kosong? Jawablah panggilanNya agar Dia bisa memenuhimu.



Apakah "gelasmu" stengah kosong? Jawablah panggilanNya agar Dia bisa memenuhimu.

Setiap weekend saya sungguh berbahagia krn bisa ber-quality time bersama keluarga dan ayah ibu saya yg sdh tua namun msh selalu penuh kasih & perhatian kpd saya hingga skg. Sejenak saya jd ingat perkataan orgtua kita dulu waktu saya kecil, terutama jk kita bandel, yg berkata: "Jk aku (orgtua) masih mau menegurmu, mengingatkanmu & memangilmu kembali, itu tandanya bhw aku sangat memperhatikanmu, mengasihimu & ingin kau berubah demi kebaikanmu."

Begitu juga dgn Allah kita. Banyak caraNya memanggil kita kembali, krn Dia rindu dan sgt mengasihi kita.

Salah satunya pengalaman pribadi seorang sahabat (ber-initial S), ttg bagaimana hidupnya berubah setelah ia menjawab panggilanNya =

Saya 'S', seorang nasrani dan berasal dari keluarga nasrani yg telah dibaptis sejak bayi. Tapi ke-kristenan saya tidak membuat saya hidup berbeda dg kebanyakan orang. Hati saya hampa, sepi, tidak tahu kemana arah dan apa tujuan saya hidup di dunia. Saya hanya merasakan rutinitas hidup yg lama kelamaan membosankan dan melelahkan. 

Banyak hal yg sdh saya lakukan. Hari ke hari seolah penuh dg sgala kesibukan, berlari kesana kemari untk mengejar waktu demi kegiatan saya yg tak ada habisnya; fikiran dan hati saya tak pernah berhenti bekerja memikirkan banyak hal, namun saat saya tiba dirumah, hanya rasa lelah dan keletihan batin yg terbawa dan tersisa.

Banyak tempat sdh saya kunjungi, juga sdh banyak materi yg saya miliki, tapi semua trasa semu dan seakan tak berarti apa2. Bahkan materi yg ada pd saya, seolah semua itu hanya spt onggokan barang yg saya gunakan demi gaya hidup saya saja; dan akhirnya saya malah mrasa bhw saya ternyata tdk memiliki apa2!.

Semua org melihat saya dg 'wah', tapi hanya sebatas pujian akn 'wah' saja yg saya dapatkan, namun tdk memberikan nilai tambahan yg baik dlm diri saya. Dan saya kembali merasa hampa, jenuh dan tak berarti.

Hampir semua jenis pelanggaran & pelarian keduniawian telah saya coba utk mendapat pengakuan dan diterima, hanya agar kekosongan hati ini terisi.  Namun hasilnya nihil dan smua itu malah mendera saya dg prasaan bersalah & tak berguna.

Telah banyak hal dan pergumulan yg saya hadapi, namun seolah tak ada yg membawa saya pd kemenangan yg berarti; seolah saya hanya stuck ditempat yg sama, diam tak bergerak, tak membawa saya kemana2, tak merubah apa2 dlm hidup saya. Bahkan sgala yg saya lakukan & berikan thd orglain, malah membuat saya letih, krn mgkn saya memberikannya kpd org yg salah. Saya mjd letih, mudah emosional dan sgt frustasi, shg saya bahkan sering tertidur dg memeluk botol minuman keras.

Suatu saat, sahabat saya menyampaikan suatu kisah betapa Tuhan sangat mengasihi kita, sejak awal dunia dijadikan, dgn dihadirkanNya Sang Kasih, Yesus, Putra TunggalNya, yg datang ke dunia, menderita hingga wafat; hanya demi menebus dosa kita, dan memberikan damai sejahteraNya di bumi & keselamatan kekal di surga. Dan yg slalu setia menyertai hidup kita dg pemeliharaan dan perlindunganNya dari hari lepas hari, sampai saat ini.

Betapa Allah Bapa & PutraNya sungguh sempurna mengasihi kita. Yang sampai saat ini, kasih setiaNya tak pernah sirna, tak pernah berubah, buat kita smua; bahkan terhadap kita yg tak pernah ingat Dia, tak pernah memperdulikanNya, tak pernah mau datang kepadaNya krn kesibukan kita dg diri sendiri, dg masalah & dgn keduniawian kita. Sedangkan Dia slalu merindukan kita setiap saat. Spt orgtua yg bersedih krn merindukan anaknya yg melupakannya.

Sementara kita hadir didunia ini adl karna kasihNya, menjadi seperti skg ini adalah atas ijin dan kemurahan hatiNya. Dan apa yg kita miliki adl pemberian dariNya, krn Dia mengasihi kita & memelihara kita. Bahkan smua yg ada pada saya, yg ternyata adl milikNya & hanya titipan, bisa hilang seketika jk Tuhan menghendakinya.

Saat itu saya merasa betapa saya ternyata org yg tak tau terima kasih dan sungguh tinggi hati krn mrasa bhw semua ini adl milik saya & atas usaha saya, bukan Dia.

Lalu sahabat mengingatkan saya utk berdoa, datang ke gereja, dan juga ikut ke persekutuan doa. Akhirnya saya pun mencoba ikut. Di gereja & persekutuan doa, saya bertemu dg org2 yg tdk lebih hebat dari saya, justru mreka sgt sederhana. Namun, yg tdk saya miliki yg ada pada mereka adl, wajah mereka tak pernah lepas dari senyum, berbinar cerah, ceria dan penuh kata2 yg memberikan kekuatan & rasa nyaman. Saya bisa merasakan betapa hati mereka sangat bahagia dan penuh pengharapan.

Sebagai orang baru saya merasa asing, duduk sendiri, kesepian, dan merasa aneh. Ketika berdoa, sekeliling saya berdoa, dan saya mrasa canggung. Namun, rasa nyaman & sukacita itu menyentuh hati saya. 

Dan ternyata itulah cara Tuhan memanggil saya pertama kali.

Lalu suatu saat sahabat pergi ke sebuah retret, dan hati saya tergelitik untk mencoba ikut. Saya mrasa ada bisikan yg bergaung di telinga saya: 'berangkatlah, anakKu, aku mengasihiMu'.

Saat saya sampaikan bisikan yg saya 'dengar' tsb, sahabat saya berkata: berbahagialah, krn Tuhan memanggilmu, mengundangmu, Dia masih ingin kau kembali krn Dia tdk mau kau terhilang dari tangan kasihNya.

Lalu walau dg keanehan yg saya rasakan, saya mau berangkat. Kali ini saya sudah mempersiapkan hati dan mental, terutama bila ternyata retret ini membosankan.

Saat tiba disana, sejuknya udara & indahnya pemandangan menyambut saya. Ada keheningan yg berbeda, hening namun indah & damai. Lalu slm retret, sesi demi sesi berlalu, dan anehnya, saya tidak merasa bosan.  Setiap sesi berjalan dg rasa damai & penghiburan yg tak pernah saya rasakan sebelumnya; menyadarkan saya akan sebuah KASIH, yg tidak pernah saya mengerti sebelumnya. Karena Kasih itu, akhirnya saya berdoa dg suara yg nyaris tak terdengar: “Tuhan, saya mau kembali kepadaMu, tolonglah saya.” 

Dan seketika itu juga, damai & Kasih itu mengalir masuk dlm hati saya, mengisi semua kekosongan yg ada, membebat luka-luka dlm hati saya, membasuh kekeringan jiwa saya dan membuka mata saya untuk melihat bahwa saya memiliki hidup yg indah dan masa depan yg penuh dg pengharapan. Dan saya merasakan bhw hidup saya sungguh berarti dan indah krn memiliki kasih dari Allah yg hidup.

Tepukan lembut dari seorang suster, menjadi awal segala tumpahan rasa dan beban saya slm ini; yg setelahnya, rasa plong dan damai meliputi saya, setelah saya bicara dan di doakan.

Air mata sukacita tak henti mengalir. Sungguh bahagia Dia memanggil saya kembali, saya yg berdosa dan mengacuhkanNya slm ini, kini direngkuh & dipelukNya erat. Ya, saat itu saya tahu bahwa hidup saya tidak pernah akan sama lagi. Karena Tuhan telah menjamah hidup saya menjadi baru.

Ternyata hidup ini bukan hanya membutuhkan santapan dan kebutuhan jasmani, krn jk hanya itu yg saya kejar, mk hanya kesemuan dan kehampaan yg ada (spt hidup saya yg sebelumnya).

Ternyata yg membuat saya mrasa bahagia dan berarti, adl sajian & santapan rohani sebagai penyempurna santapan jasmani saya, yaitu dgn hidup berdekatan dalam kasih Allah dan mengasihi sesama.

Kini hidup saya, walau tetap sibuk sehari2nya, saya tak pernah meninggalkanNya lagi. Entah mengapa saya slalu rindu bersekutu dgnNya; slalu punya waktu untk tekun berdoa, membaca serta menghayati renungan2 ttg perjalanan kasih & firman2Nya; yg ternyata menuntun saya dalam kehidupan yg penuh arti, yg seturut kehendakNya. Kini saya mrasa bhw saya tak mampu menjalani hidup ini tanpa kasih dan penyertaanNya.

Saya tdk lagi mrasa hampa, saya merasa 'penuh', dalam damai & sukacita. Kini saya tau mengapa saya dihadirkan di dunia ini, yaitu untk mjd berguna dg melayani Allah dan sesama.

Dulu waktu saya, hanya saya habiskan dg diri saya sendiri, dg sgala urusan & kesibukan duniawi yg tak berarti. Kini disela kesibukan saya bekerja, saya slalu memikirkan apa yg saya bisa lakukan untk bisa berbagi kasih dan berkatNya, sbg tanda terima kasih saya krn Allah sungguh mengasihi saya.

Dulu saya tidur memeluk botol minuman keras dg jiwa yg letih & tak karuan, skg saya tertidur dg memeluk alkitab dg hati yg damai dan penuh dg sukacita. 'Gelas saya yg setengah kosong', telah terisi penuh dan bahkan melimpah dg damai sejahtera.

Dan sayapun tau kemana saya akn kembali nanti stelah perjalanan hidup saya yg sementara namun indah & berarti ini; yaitu ke rumahNya yg terindah untk bersama Sang Kasih selamanya.

"Allah selalu mengingatkan dan memanggil kembali mereka yg mengacuhkan dan meninggalkanNya, dg cara2Nya yg unik, krn Dia Allah yg penuh kasih & ingin menyelamatkanmu.

Banyak orang yg membutuhkan panggilanNya, namun sedikit terpilih. Oleh karena itu…ketika Dia memanggil, segeralah menjawab. Jawaban yg bukan hanya dg kata2, namun dg sikap dan tindakan nyata. 

 God loves you!" :-) 

Salam damai,

*A*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar